Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa sejumlah Negara di Asia Tenggara Menolak Pengungsi Rohingya?


Oleh: Lek Gesang

Kali ini kita bahas kasus yang sama panasnya dengan Palestina, yang mana ini terjadi di wilayah Asia Tenggara, ya.. apalagi kalau bukan ditolaknya para pengungsi Rohingya di sejumlah negara Asia Tenggara, khususnya seperti Thailand, Malaysia dan Aceh- Indonesia. 

Perlu diketahui Rohingya adalah etnis minoritas yang ada di Myanmar yang sebagian besar tinggal di Rakhine (baca: Rahin) yang mana mayoritas dari mereka beragama Islam tapi ada juga sebagian dari mereka yang beragama Hindu dan semuanya-pun dibantai oleh pemerintah Myanmar. Menurut UNHCR garis besar kenapa itu semua terjadi karena Pemerintah Junta Militer Myanmar telah menghapus dan menolak kewarganegaraan mereka sejak tahun 1982 sejak itulah Rohingya menjadi etnis tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

Pembersihan Etnis

Sebetulnya tidak hanya Rohingya yang mengalami nasib malang di Myanmar, dan semua itu bukan karena sentimen agama namun memang junta militer Myanmar memberlakukan pembersihan etnis terhadap minoritas yang ada di negara itu, militer Myanmar juga telah menindas etnis-etnis minoritas lain seperti etnis minoritas Kachin yang mayoritas dari mereka beragama Kristen, lalu etnis Chin yang juga beragama Kristen dimana mereka menjadi salah satu etnis yang paling sering ditindas oleh Pemerintah Myanmar, kemudian etnis Shan mereka mayoritas beragama Budha dan Islam juga tak luput dari penindasan dan sering berperang melawan Militer Myanmar. 

Jadi apa yang terjadi di Myanmar adalah 'pure' pembersihan etnis minoritas yang ada disana. Karena kalau toh memang penindasan tersebut dilatarbelakangi sentimen agama pastinya tidak hanya etnis-etnis tersebut yang ditindas tapi juga etnis-etnis lainnya, namun ternyata tidak, dan kita tahu masih ada masjid-masjid yang berdiri di Yangoon dan ada juga etnis-etnis mayoritas muslim lain yang tinggal di Myanmar seperti etnis Melayu/Pashu, etnis Zherbadee, Chulias dan Kaka yang memiliki hidup normal bebas melakukan aktivitas dan ibadah mereka.

Krisis Rohingya ini sudah berlangsung sejak lama lebih dari 40 tahun lalu dimana mereka ditindas dan sebagian besar dari mereka mengungsi ke negara-negara lain khususnya di Cox's (Baca:Kok) Bazar-Bangladesh, Thailand, Malaysia hingga Aceh-Indonesia. Dan isu penindasan ini mulai booming pada tahun 2017 dimana militer Myanmar melakukan pembantaian massal terhadap etnis Rohingya serta mengusir sebagian besar mereka dari Rakhine dan hingga kini mereka terkatung-katung tanpa kejelasan. Di Bangladesh juga demikian, mereka menjadi pengungsi terbesar di dunia di wilayah Cox's Bazzar ada sekitar 1 juta pengungsi Rohingya yang hidupnya tanpa memiliki kejelasan di Bangladesh.

Kenapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Menolak Rohingya?

Pengungsi Rohingya awalnya sebenarnya mendapatkan dukungan kemanusiaan dari sejumlah negara di Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia dan Indonesia karena hal itulah Masyarakat Rohingya memiliki harapan besar agar diterima di negara tersebut khususnya di Malaysia, namun disaat mereka ingin mengadu nasib dan memulai hidup baru, negara-negara itu kini malah menutup akses bahkan mengusir mereka.

Alasannya tidak lain karena alasan personal, attitude mereka yang dianggap berseberangan dengan masyarakat lokal, kurang respeknya mereka dengan tuan rumah, seringnya mereka melakukan keributan dengan warga lokal, angka kriminalitas melonjak sejak kedatangan mereka dan ada juga kasus dua pengungsi Rohingya yang melakukan tindakan asusila terhadap remaja Malaysia. Disamping itu saat pandemi Covid 19 melanda dunia, Malaysia kedatangan pengungsi Rohingya yang akhirnya mereka ditampung di pusat rehabilitasi(detensi) namun ternyata mereka malah melarikan diri dan hingga ada yang lari di jalan tol sehingga menyebabkan kecelakaan disana. Hal inilah yang menyebabkan kenapa Thailand dan Malaysia jadi pikir dua kali untuk membantu mereka bahkan penolakan itupun juga diserukan ditempat-tempat umum di masjid-masjid melalui banner-banner atau langsung dari warga lokalnya.

Sedangkan di Aceh kenapa mereka menolak Rohingya alasannya kurang lebih sama. Penolakan itu terjadi di tiga tempat seperti Pidie, Biruen dan Aceh Timur meski akhirnya masyarakat lokal mau menerima mereka dengan syarat dalam waktu dekat mereka harus segera di relokasi. Namun perlu diketahui bahwa lahan yang digunakan untuk menampung mereka ternyata adalah lahan aktivitas kerja milik masyarakat lokal disana tentunya jika tidak segera direlokasi ini akan menghambat pekerjaan warga lokal ditambah memang di Aceh belum ada tempat penampungan yang dikhususkan bagi Rohingya.

Tapi menurut sahabat gimana nih, apakah penolakan terhadap Rohingya ini sudah tepat karena kasus-kasus diatas atau tetap kita bantu karena mereka sedang kesusahan dan membutuhkan pertolongan atau ada solusi lain bagi isu kemanusiaan ini? [] 

Posting Komentar untuk "Kenapa sejumlah Negara di Asia Tenggara Menolak Pengungsi Rohingya?"

close