Banjir Di mana-mana, Buah Pembangunan Kapitalistik
Oleh: Yulia Putbuha
Banjir kembali terjadi di berbagai wilayah. Bencana banjir seolah menjadi langganan setiap tahunnya ketika musim penghujan tiba. Tidak hanya di wilayah perkotaan saja, namun banjir juga terjadi di wilayah pedesaan yang biasanya bebas banjir.
Dilansir dari AntaraNews.com, (19/2) Sejumlah rumah warga di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. Hujan deras yang terjadi mengakibatkan Sungai Cibanten meluap dan masuk ke permukiman warga.
Kebijakan Pembangunan ala Kapitalistik
Ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir di antaranya, curah hujan yang tinggi, intensitas hujan dan penyebab terbesar lainnya adalah alih fungsi lahan yang merupakan dampak kebijakan pembangunan. Pembangunan Kapitalistik sering abai pada dampak kehidupan manusia maupun keseimbangan alam. Alih fungsi lahan seperti mengubah hutan menjadi area pertambangan, pembangunan jalan dan juga pemukiman akan menghilangkan fungsi hutan sebagai penyangga ekosistem.
Hutan juga merupakan daerah resapan yang bisa melakukan pencegahan terhadap banjir. Dapat dibayangkan bagaimana jika sebagian hutan di negeri ini dialih fungsikan, tentunya akan terjadi deforestasi besar-besaran yang berdampak pada bencana alam lainnya seperti tanah longsor dan global warming.
Kebijakan pembangunan ala kapitalistik hanya akan merusak alam, dan tidak memberi ketentraman pada manusia, meskipun berdalih demi kemajuan zaman dan memenuhi kebutuhan manusia. Namun, dasar dari kebijakan kapitalistik yaitu keuntungan bagi pengusaha yang memiliki modal dan keuntungan untuk segelintir penguasa.
Demi keuntungan para penguasa dengan mudah memberi izin alih fungsi lahan kepada korporasi. Kebijakan ini menunjukan bahwa kurangnya keberpihakan pemerintah kepada rakyatnya. Inilah gambaran dari sistem kapitalisme, posisi pemerintah bukan mengurus urusan rakyatnya, melainkan memanfaatkan kedudukan yang dijalaninya untuk mendapat keuntungan.
Solusi Islam Mengentaskan Masalah Banjir
Dalam Islam negara adalah sebagai ra'in (pemelihara) dan junnah (perisai/pelindung) bagi rakyat. Islam mewajibkan negara untuk mengurus rakyatnya, termasuk dalam mencegah musibah yang dapat dikendalikan, seperti banjir yang disebabkan karena alih fungsi lahan.
Islam memiliki kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan, menjaga keselamatan dan ketentraman hidup. Misalnya, jika ada tanah yang subur sehingga cocok menjadi sentral pertanian, maka tanah tersebut tidak diperbolehkan dialih fungsikan untuk pembangunan. Begitupun ketika akan membangun industri, seperti industri pertambangan dan sejenisnya, maka akan di tempatkan di tempat yang tidak membahayakan warga dan tidak merusak alam.
Islam juga memiliki mekanisme yang mengatur kepemilikan lahan dan alih fungsi lahan, sehingga pengelolaan tepat dan membawa manfaat untuk umat. Mekanisme kepemilikan menurut Islam yakni, jika dalam tempo 3 tahun berturut-turut tanahnya menganggur, maka negara akan mengambil dan menyerahkannya kepada pihak yang bisa mengelola.
Demikianlah Islam mengatur setiap problematika kehidupan dengan rinci dan jelas, termasuk mengentaskan permasalahan banjir yang disebabkan dari pembangunan kapitalistik. Islam tidak melarang mendirikan bangunan, jika dilihat dari sejarah peradaban pun banyak bangunan-bangunan yang berdiri kokoh, hanya saja Islam membangun sesuai dengan kebutuhan dan tidak bertentangan dengan aturan Allah SWT.
Allah SWT, berfirman:
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS Ar-Rum:41)
Dari firman Allah SWT tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa banjir yang terjadi saat ini bisa jadi karena manusia berbuat semena-mena pada alam dan jauh dari aturan Islam, yakni aturan yang datang dari Sang Maha Pencipta. Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Allah dengan menerapkan sistem Islam sesuai dengan Manhaj kenabian. Dengan demikian maka kehidupan yang aman dan tentram akan kita rasakan dan masalah seperti banjir akan terentaskan. Wallahualab Bishowab. []
Posting Komentar untuk "Banjir Di mana-mana, Buah Pembangunan Kapitalistik"