Dengan Khilafah Umat Islam Sanggup Menciptakan Tatanan Kehidupan yang Harmonis
Kota Malang, Visi Muslim - (16/6/2024). “Sebagaimana perintah Rasulullah saw., penentuan awal bulan Dzulhijjah bukanlah diputuskan berdasarkan otoritas masing-masing pemimpin negeri kaum Muslim, tetapi wajib berdasarkan pengumuman Amir Makkah, kami telah diperintahkan oleh Rasulullah saw. untuk mengerjakan manasik (ibadah haji) karena melihat hilal. Jika kami tidak melihat hilal, lalu ada dua orang saksi yang adil melihat hilal, maka kami pun akan mengerjakan manasik haji berdasarkan kesaksian mereka berdua (HR Abu Dawud dan ad-Daraquthni).” demikian ungkap Ustadz Khoirul Auni, SPd. (ulama muda Ketua Komunitas Umat Muslim Bersatu kota Malang) dalam khutbah sholat Idul Adha 1445 H yang digelar di Kota Malang pada Ahad 16 Juni 2024.
Solat Idul Adha ini dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah 1445 H setelah kemarin hari Sabtu tanggal 9 Dzulhijjah 1445 H jamaah haji melaksanakan Wukuf di padang Arofah. Sekitar 1.200 jamaah warga kota Malang, kota Batu, dan sekitarnya yang tergabung dalam Komunitas Hidup Berkah menghadiri solat Idul Adha ini. Bakda subuh sekitar pukul lima jamaah mulai berdatangan dan tepat pukul 06.15 sholat dimulai dengan imam Ustadz Syaifuddin Zuhri pengasuh Rubrik Tahsin Hidup Berkah Channel.
Selanjutnya ust Auni memaparkan seharusnya kaum muslim bersatu dalam pelaksanaan Idul Adha, sebagaimana mereka bersatu dalam pelaksanaan ibadah haji. “Sudah seharusnya kaum Muslim bersatu dalam pelaksanaan Idul Adha, sebagaimana mereka bersatu dalam pelaksanaan ibadah haji. Demikian seperti yang pernah terwujud pada masa Nabi saw. dan Khulafaur-Rasyidin. Alangkah indahnya jika persatuan umat kembali terwujud pada hari ini. Semesta akan berguncang karena gema talbiyah di segenap penjuru dunia. Menggambarkan teguh-nya persatuan yang terikat dalam ukhuwah islamiyah yang menyatukan kaum beriman.” paparnya.
Ustadz Auni menjelaskan perumpamaan kebersamaan kaum mukmin laksana satu tubuh. “Sungguh indah perumpamaan kebersamaan kaum Mukmin. Sabda beliau ‘Perumpamaan kaum Mukmin itu dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya), (HR al-Bukhari dan Muslim).’ Dalam hadist ini juga terkandung tuntutan untuk turut merasakan rasa sakit dan penderitaan yang dialami saudara seiman. Sungguh ironi jika seorang Muslim tidak mau merasakan penderitaan yang tengah menimpa nasib sesama Muslim. Padahal di antara tanda keimanan seseorang adalah mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” jelasnya.
Posting Komentar untuk "Dengan Khilafah Umat Islam Sanggup Menciptakan Tatanan Kehidupan yang Harmonis"