Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengangguran kian Tinggi, Gen Z Mendominasi


Oleh: Iim Muslimah, S.Pd.

Angka pengangguran yang kian meninggi menjadi PR besar bagi pemerintah yang seharusnya mampu membuat lapangan kerja yang memadai. Terlebih pengangguran saat ini didominasi oleh generasi z.

Seperti yang diungkap data Dari web Tirto co.id. Menurut data tingkat pengangguran terbuka (TPT) mayoritas pengangguran di Indonesia didominasi oleh Generasi Z (Gen Z). Penduduk usia dengan rata-rata 15-24 tahun itu menyumbang 19,40 persen dari total pengangguran 7,86 juta orang. Sementara penduduk usia 25-59 tahun mencapai 3,07 persen dan 60 tahun ke atas 1,28 persen.

Jika dilihat dari data di atas menunjukan bahwa penyumbang pengangguran didominasi oleh gen Z yang usianya berkisar 15-24. Sedangkan menurut Badan pusat statistik (BPS) hampir 10juta penduduk indonesia generasi Z menganggur atau tanpa kegiatan (not in employment, education, and training/NEET) jumlah NEET terbesar ialah di perkotaan sebanyak 5, 2 juta sedangkan di pedesaan 4,6. 

Penyebab Utama Pengangguran

Fenomena maraknya pengangguran generasi Z menjadi ancaman serius. Terlebih Indonesia sedang mengalami bonus demografi, yang mayoritas penduduk didominasi para pemuda. Padahal pemuda memiliki potensi yang sangat luar biasa jika kemampuanya diarahkan. Namun jika pengangguran semakin tinggi, apalagi didominasi oleh kaum muda ia akan menjadi bom waktu yang berbahaya bagi perekonomian Indonesia. 

Usia muda seharusnya menjadi usia yang produktif bukan justru tanpa kegiatan bahkan menjadi beban perekonomian.

Ada beberapa faktor penyebab maraknya pengangguran:

Pertama; Minimnya ketersediaan lapangan kerja menjadi salah satu penyebab maraknya pengangguran di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang menggunakan teknologi sehingga tenaga kerja manusia tidak dibutuhkan lagi. Sehingga terciptalah tren penurunan lapangan kerja terutama di sektor formal.

Dikutip dari tirto.co. lapangan kerja yang tercipta di sektor formal menyerap sebanyak 15,6 juta orang. Jumlah ini menurun menjadi 8,5 juta orang pada periode 2014-2019, dan kembali merosot pada periode 2019-2024 menjadi 2 juta orang saja.

Kedua: kurang sinkronnya antara pendidikan dan permintaan lapangan kerja. 

Sampai saat ini kurikulum pendidikan vokasi ternyata belum mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan permintaan industri. Walhasil banyak lulusan yang tidak mampu menyesuaikan diri.

Terlepas dari faktor di atas persoalan utama pengangguran adalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Kita tahu sejak pandemi banyak perusahaan yang gulung tikar dan akhirnya melakukan PHK massal. Ini menjadi penambah deretan data pengangguran. 

Namun ini tidak akan terjadi jika pemerintah serius menjadi pengayom dan pengurus rakyat, bukan hanya sekedar menjadi fasilitator atau makelar yang hanya menjadi penghubung antara perusahaan atau industri dengan penyedia SDM atau lembaga pendidikan.

Penciptaan lapangan kerja dan ruang usaha seharusnya menjadi perioritas utama kebijakan politik negara Indonesia. 

Pemerintah seharusnya tidak boleh fokus pada investasi asing yang berbasis Ribawi bahkan menyerap pekerja asing. Inilah yang menjadi penyebab pekerja indonesia menjadi tersingkir. Sayangnya pemerintah hanya pintar beretorika saja, janji mensejahterakan rakyat justru membuat kebijakan yang semakin membuat rakyat sengsara. Mulai dari pajak, kebijakan pro asing-aseng bahkan proyek investasi yang memperkerjakan asing dan Aseng. 

Islam menuntaskan problematika pengangguran

Dalam Islam, pemimpin merupakan pengurus (raa'in) bukan hanya fasilitator atau makelar. Pemimpin atau Khalifah akan serius menyelesaikan permasalahan umat baik yg kecil atau yang besar. Karena seorang Khalifah mengetahui bahwa amanah yang diembannya akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat. 

Rasulullah saw. bersabda, “Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya atas yang dipimpinnya. Penguasa yang memimpin rakyatnya, dia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari).

Islam menuntaskan pengangguran dengan cara membuat lapangan lapangan kerja yang halal dan kondusif untuk berusaha. Negara Islam pun memungkinkan memberikan modal pada rakyat yang membutuhkan. 

Sektor sektor yang strategis seperti pertanian, perikanan, perkebunan, industri, pertambangan dan sejenisnya akan digarap sesuai dengan aturan islam. Wallahua'lam Bishawab. 

Posting Komentar untuk "Pengangguran kian Tinggi, Gen Z Mendominasi"

close