Rahasia Dibalik Gemilangnya Generasi di Era Peradaban Islam


Oleh: Ai Nurjanah (Penulis dan Aktivis Dakwah) 

Di bulan kemerdekaan Indonesia ini, kita di kagetkan oleh berita yang tersiar di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melakukan bunuh diri di kamar kosnya di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Berita ini dibenarkan oleh Sekretaris UGM yaitu bapak Andi Sandi (kumparannews, 13/08/2024).

Faktanya kasus bunuh diri tidak hanya terjadi di Universitas Gadjah Mada saja, namun juga terjadi di kampus-kampus lainnya. Misalnya saja yang ramai baru-baru ini adalah Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Anastesi Undip dan EN (24) mahasiswa semester II Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). 

Berbagai faktor melatar belakanginya. Mulai dari bullying oleh senior, persoalan pribadi (asmara), depresi, persoalan pinjaman online (Pinjol), hingga tekanan dalam proses belajar (jawapost.com, 17/08/2024).

Banyaknya kasus bunuh diri pada mahasiswa menunjukan bahwa begitu kompleknya masalah yang dihadapi. Hal ini tentu tidak lepas dari sistem pendidikan yang kita emban sekarang, yaitu sistem pendidikan sekuler. Sistem sekuler yang memisahkan agama dari pembelajarannya. Padahal secara fitrah manusia tidak bisa lepas dari agama. Hasil pendidikan seharusnya menjadi cahaya untuk generasi bukan menjadi depresi. Agama akan membentuk aqidah yang kuat dan mencetak pribadi generasi yang cemerlang. Akan tertanam dalam diri para penuntut ilmu kesungguhan dan berusaha keras mencapai Ridha Allah SWT. Sehingga tidak ada kata menyerah dan berputus asa. Sementara itu, di sisi lain, kepribadian Islam yang terbentuk juga akan menjadikan mereka menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan takut berbuat kemaksiatan, termasuk menyakiti dan menyulitkan orang lain. 

Kurikulum pendidikan dalam Islam terdiri dari tiga komponen utama yaitu, membentuk kepribadian Islam, menguasai Tsaqafah Islam, serta menguasai ilmu kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), keahlian, dan keterampilan. 

Pada era kejayaannya, Islam banyak sekali menghasilkan ilmuwan hebat yang pengaruhnya sangat besar terhadap budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Masa ini terwujud karena umat Islam dipimpin oleh satu kepemimpinan yang menjunjung tinggi perkembangan ilmu pengetahuan dan membangun toleransi antar umat, maka dari itu seluruh umat manusia bisa bersatu dan tidak terpecah belah seperti saat ini. 

Keberhasilan khilafah telah terbukti selama 13 abad lamanya. Visi dan misi yang kuat tampak pada seluruh aspek, diantaranya mulai dari aspek politik, ekonomi, hingga pendidikan yang semuanya itu mulia dan memuliakan. Islam memandang ilmu atau pendidikan bukan sebagai wadah kapitalisasi namun sebagai aspek kehidupan yang peranannya sangat penting. Politik dalam dan luar negara khilafah diselaraskan yang menjadikan masyarakatnya ada dalam kesejahteraan. Kemudian terkait dengan pendidikan, seluruh fasilitas disediakan oleh negara. Bahkan negara wajib menyediakan guru, tempat pembelajaran, serta buku-buku panduan belajar dan apapun yang dibutuhkan. Sehingga setiap pelajar akan selalu bersungguh-sungguh dalam belajar dan fokus pada pembelajaran bukan pada hal pembiayaan seperti masa sekarang. 

Sebagai generasi Islam yang mempunyai impian dan cita-cita tentang kegemilangan generasi selanjutnya maka yang kita lakukan adalah bukan hanya mengakui kegemilangan saat masa kejaayaan Islam. Namun juga harus berjuang agar nanpu menerapkan seluruh aturan yang pernah diembannya. []

Posting Komentar untuk "Rahasia Dibalik Gemilangnya Generasi di Era Peradaban Islam"