Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kajian Genius Subang: Mencintai Nabi SAW, Meneladani Kepemimpinan Nabi SAW


Subang, Visi Muslim -Peringatan Maulid Nabi saw. Adalah salah satu wasilah untuk terus memelihara rasa cinta (mahabbah) kepada beliau. Mencintai beliau tentu tidak seperti mencintai sesama manusia. Kecintaan seorang Muslim kepada beliau harus di atas kecintaan kepada yang lain. Nabi saw. Sendiri yang menyatakan demikian: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia menjadikan aku lebih dia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia” (HR al-Bukhari).

Oleh sebab itu, Alhamdulillah, Ahad, 6 Oktober 2024, telah berlangsung kajian Genius Subang, yang berlangsung sekitar dua jam setengah. Yaitu pukul 09.00 – 11.30 WIB. Peserta hadir dari berbagai kalangan Ikhwan-akhwat, yaitu remaja, akademik dan majelis taklim sekitar Subang. Acaranya diawali dengan pembacaan ayat suci al-qur’an lalu dilanjut dengan penampilan sholawat akustik yang syahdu. Lalu setelah itu ada penayangan khusus yang telah dipersiapkan oleh panitia acara. Lalu acara langsung dilanjut kepada inti yaitu Dialog Maulid, yang bertema : “Mencintai Nabi, Meneladani Kepemimpinan Nabi”.

Pembina Majelis Ngahiji Subang yaitu : Ust. Tb. Zainuddin Thabrani, M.Pd. menjadi salah satu narasumbernya, dan disusul oleh Ust. Ujang Mahmud, S.Pd.I sebagai Pembina Assalim Subang, Acara ini pun dipandu oleh Ustadz Detio dari Pamanukan sebagai MC. 

Kajian diskusi maulid ini diawali dengan pemaparan bahwa mencintai Nabi Muhammad saw. Hukumnya wajib. Al-Quran telah mengancam dengan keras siapa saja yang cintanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya terpalingkan oleh kecintaan kepada yang lain:

Katakanlah, “Jika bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian dan keluarga kalian, juga harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya dan tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab)-Nya. Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang fasik.” (TQS at-Taubah [9]: 24).

Siapa pun yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya sepenuh hati, yang terus ia pertahankan sampai mati, ia pasti akan bersama-sama dengan beliau di surga-Nya nanti. Beliau bersabda:

“Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR al-Bukhari).

Maka pada kesempatan itu ustd Zain mengupas tuntas tentang cara mencintai Rasullullah sehingga patutlah kita meneladani perbuatannya dalam mengemban dakwah islam. Lalu, bagaimana tahapan dakwah nabi ini, agar bisa dicontoh oleh kita sebagai umatnya. Rasulullah adalah sebaik-baik manusia dan sesempurna contoh, terutama dalam dakwah, maka bagi Muslin wajiblah dirinya terikat hanya dengan metode yang digariskan Rasulullah saw dalam berdakwah, Rasulullah memperkenalkan tahapan-tahapan dakwah kepada kita, diantaranya

1. Fase pembinaan dan pembentukan kelompok sahabat

2. Fase beraktivitas ditengah ummat dan mensyiarkan Islam

3. Fase penerapan hukum Islam secara kaaffah dalam kekuasaan

Maka siapapun yang mengkaji Islam akan menemukan bahwa Rasulullah saw membentuk kelompok dakwah dan membina mereka. 

Selanjutnya, ustd Ujang sebagai pemateri kedua membuka diskusinya dengan memberikan alasan kenapa dakwah haruslah berjamaah. Karena dakwah jama’ah itu sunnah. Rasulullah juga menata pemikiran sahabat dengan pemikiran Islam, sebelum memerintahkan mereka mendakwahkan Islam di tengah ummat. Rasul berdakwah secara sistematis dan menyeluruh, agar Islam bisa diterapkan di seluruh aspek kehidupan. Dari sinilah akan datang kebangkitan Islam dan keberkahan, dengan metode dakwah Rasulullah. 

Diakhir acara ustd Detio sebagai MC memberikan closing statement bahwa, Saatnya kuatkan bersama-sama wujud hakiki kecintaan ini dalam mencintai Nabi, Meneladani Kepemimpinan Nabi dengan penerapan Islam kaffah ditengah masyarakat. [] Aisyah Oscar  

Posting Komentar untuk "Kajian Genius Subang: Mencintai Nabi SAW, Meneladani Kepemimpinan Nabi SAW"

close