Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kajian Ummahat Subang: Cinta Nabi Cinta Syariah


Subang, Visi Muslim -Alhamdulillah, Ahad 29 September 2024 telah berlangsung Kajian Ummahat Subang yang diadakan di Graha Shopia Jln. Otista 76 Subang. Cuaca pagi yang bersahabat dan sangat cerah membuat para jamaah semakin semangat mendatangi lokasi kajian. Jamaah yang datang sekitar 300 orang yang tersebar dari wilayah Subang. Acaranya berlangsung dari pukul 08.30 WIB sampai pukul 11.30 WIB. 

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al-qur’an lalu dilanjut dengan membaca sholawat bersama-sama dengan para jamaah yang hadir. Setelah pembacaan sholawat selesai Untuk mengefektifkan waktu, acara langsung dilanjut kepada inti yaitu membahas tentang Cinta Nabi Cinta Syariah oleh pemateri ustadzah Eka Farida.

Kajian diawali dengan pemaparan alasan kenapa kita diharuskan untuk cinta Allah dan cinta nabi oleh pemateri. Dalam pemaparannya, pemateri mengatakan bahwa Cinta Nabi pasti sepaket dengan cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah menuntut ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, Jika mencintai Allah maka harus mentaati Nabi Muhammad SAW.

Surat Ali ‘Imran Ayat 31

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“ Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Mencintai Allah dan Nabi SAW adalah wajib. Mari kita simak bersama firman Allah Ta’ala

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah: 24).

Dalam Tafsir Ibnu Katsir mengatakan, “Jika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka yang akan menimpa kalian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4/124)

Pada kajian kali ini pemateri juga memaparkan Mencintai Nabi SAW terwujud dengan mencintai seluruh ajaran Nabi SAW. Baik aqidah maupun syariah secara totalitas 100 persen. Serta siap mentaati beliau SAW juga seratus persen. Meskipun dalam ketaatan akan terjadi kesalahan dan kekhilafan sehingga senantiasa berupaya taubatan nasuha.

Oleh karena itu setiap muslim wajib mencintai aqidah Islam seluruhnya. Baik rukun iman yang enam maupun seluruh cabang cabangnya sebagaimana telah dijelaskan dengan gamblang oleh para ulama dalam ribuan kitab kitab mereka. Dan diajarkan dalam majelis majelis mereka. Demikian juga wajib mencintai seluruh syariat Islam. Baik aturan pribadi, bermasyarakat ataupun bernegara. Tanpa kecuali.

Wajib mencintai ajaran sholat, zakat, puasa dan haji. Wajib mencintai ajaran tentang muamalah seperti sistem ekonomi, sistem pergaulan, sistem pidana, sistem pendidikan dan tentunya termasuk sistem pemerintahan yakni khilafah.

Maka merupakan bentuk cacat aqidah jika seorang muslim malah membenci salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW. Baik aqidah maupun syariah. Karena itu merupakan bentuk cacat cintanya kepada Nabi Muhammad SAW. 

Bagaimana mungkin seorang yang ngaku muslim dan ngaku cinta kepada Nabi Muhammad SAW kemudian menolak khilafah yang merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW? Sebaliknya dia malah mencintai demokrasi ajaran dari penjajah kafir? Sungguh sikap yang tidak normal dan sangat aneh. Jadi, cinta Nabi Muhammad SAW pastinya cinta khilafah.[] Aisah Oscar  

Posting Komentar untuk "Kajian Ummahat Subang: Cinta Nabi Cinta Syariah"

close