PBB: Hampir 40 Persen dari 3,4 Juta Orang yang Terpaksa Mengungsi di Myanmar adalah Anak-anak
Naypyidaw, Visi Muslim - Anak-anak membentuk hampir 40 persen dari lebih dari 3,4 juta orang di Myanmar yang terdampak perang saudara dan cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim, kata badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) Kamis, (21/11/2024).
Myanmar telah dilanda kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 2021 dan melancarkan tindakan keras yang memicu pemberontakan bersenjata terhadap pemerintahan junta.
Negara Asia Tenggara ini juga dilanda Badai Yagi pada bulan September, yang memicu banjir besar yang menewaskan lebih dari 400 orang dan memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
"Krisis kemanusiaan di Myanmar telah mencapai titik kritis, dengan konflik yang semakin meningkat dan guncangan iklim yang menempatkan anak-anak dan keluarga pada risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, dalam sebuah pernyataan kemarin. "Lebih dari 3,4 juta orang telah terpaksa mengungsi di seluruh negeri, hampir 40 persen di antaranya adalah anak-anak."
Junta militer tengah melawan oposisi bersenjata yang luas terhadap kudeta 2021, dan pasukannya telah dituduh melakukan serangan berdarah dan menggunakan serangan udara serta artileri untuk menghukum komunitas sipil.
Pertempuran, serta peristiwa iklim yang parah seperti Badai Yagi, telah berdampak "mengerikan" bagi anak-anak, kata Chaiban, membuat mereka terpaksa mengungsi, rentan terhadap kekerasan, dan terputus dari layanan kesehatan serta pendidikan.
Ia mengatakan bahwa tujuh anak-anak dan dua warga sipil lainnya tewas pada 15 November dalam sebuah serangan yang menghantam kompleks gereja Kachin tempat anak-anak sedang bermain sepak bola.
Negara bagian Kachin di utara Myanmar adalah tanah kelahiran Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), salah satu kelompok bersenjata dari minoritas etnis yang menguasai wilayah di utara dan sedang bertempur melawan junta.
Posting Komentar untuk "PBB: Hampir 40 Persen dari 3,4 Juta Orang yang Terpaksa Mengungsi di Myanmar adalah Anak-anak"