Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rusia Tembakkan Rudal Balistik Baru ke Ukraina, Kata Putin

Presiden Rusia/Vladimir Putin 

Moscow, Visi MuslimRusia Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik ke Kota Dnipro, Ukraina, di Tengah Eskalasi Konflik, Kamis, (21/11/2024).

Rusia meluncurkan rudal balistik hipersonik jarak menengah ke kota Dnipro, Ukraina, pada Kamis, sebagai respons atas langkah AS dan Inggris yang mengizinkan Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan senjata canggih buatan Barat. Serangan ini merupakan eskalasi lebih lanjut dari perang yang telah berlangsung selama 33 bulan.

Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengatakan bahwa Moskow menargetkan fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru bernama "Oreshnik" (hazel) dan memperingatkan bahwa serangan serupa bisa terjadi lagi. Dia menegaskan warga sipil akan diberi peringatan sebelumnya jika ada serangan berikutnya dengan senjata semacam itu.

Setelah mendapat persetujuan dari pemerintahan Presiden Joe Biden, Ukraina menyerang Rusia dengan enam rudal ATACMS buatan AS pada 19 November, serta rudal Storm Shadow buatan Inggris dan HIMARS buatan AS pada 21 November, ungkap Putin.
"Sejak saat itu, konflik regional di Ukraina yang sebelumnya diprovokasi oleh Barat telah berkembang menjadi elemen global," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi setelah pukul 8 malam waktu Moskow (1700 GMT).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut penggunaan rudal baru ini sebagai "eskalasi yang jelas dan serius" dalam perang serta menyerukan kecaman keras dari dunia internasional.

Respon dari AS dan NATO

Seorang pejabat AS menyatakan bahwa Rusia telah memberi tahu Washington sesaat sebelum serangan, sementara pejabat lain mengatakan AS telah memberi pengarahan kepada Kyiv dan sekutunya untuk mempersiapkan kemungkinan penggunaan senjata semacam itu.

Kyiv awalnya mengklaim bahwa Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua, yang dirancang untuk serangan nuklir jarak jauh dan belum pernah digunakan dalam perang. Namun, pejabat AS dan NATO mengonfirmasi bahwa senjata tersebut adalah rudal balistik jarak menengah dengan jangkauan 3.000–5.500 km.

Eskalasi Terbaru

Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ukraina menembakkan rudal AS dan Inggris ke target di dalam wilayah Rusia, meskipun Moskow telah memperingatkan bahwa tindakan semacam itu akan dianggap sebagai eskalasi besar.
Zelenskiy, melalui platform X (sebelumnya Twitter), menyatakan bahwa pengakuan Rusia atas penggunaan senjata baru ini adalah eskalasi lebih lanjut setelah pengerahan pasukan Korea Utara di tanah Rusia. Dia menambahkan bahwa dunia harus segera merespons tindakan Rusia.

"Kurangnya reaksi tegas dari dunia memberikan pesan bahwa perilaku semacam itu dapat diterima," tulis Zelenskiy.

Serangan dan Kerusakan

Pasukan udara Ukraina menyebut rudal tersebut ditembakkan dari wilayah Astrakhan di Rusia, sekitar 700 km dari Dnipro. Serangan itu menargetkan infrastruktur industri dan vital di kota tersebut.

Gubernur regional Serhiy Lysak melaporkan bahwa serangan itu menyebabkan kerusakan pada fasilitas industri dan kebakaran, sementara dua orang terluka. Video yang dipublikasikan oleh kelompok amal militer Ukraina menunjukkan proyektil bercahaya jatuh dari langit malam ke arah Dnipro.

NATO mengecam tindakan Rusia sebagai upaya untuk "meneror warga sipil" dan mengintimidasi sekutu Ukraina. "Penggunaan senjata ini tidak akan mengubah jalannya konflik maupun menghalangi sekutu NATO mendukung Ukraina," kata juru bicara NATO Farah Dakhlallah.

Perang Memasuki Babak Baru

Beberapa ahli militer menganggap peluncuran rudal tersebut sebagai tindakan pencegahan oleh Moskow setelah Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan senjata Barat.

Peluncuran rudal ATACMS oleh Ukraina hanya berselang dua bulan sebelum Presiden AS Joe Biden meninggalkan jabatannya dan Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang tanpa menjelaskan caranya, serta mengkritik miliaran dolar bantuan untuk Ukraina di bawah Biden. Kedua pihak yang bertikai kini berupaya memperkuat posisi mereka sebelum kemungkinan pembicaraan damai di bawah pemerintahan Trump. [vm]

Posting Komentar untuk "Rusia Tembakkan Rudal Balistik Baru ke Ukraina, Kata Putin"

close