Serangan Udara Israel Guncang Beirut, 20 Tewas dan 66 Terluka
Beirut, Visi Muslim - Serangan udara Israel mengguncang pusat kota Beirut, Lebanon, pada Minggu dini hari, 24 November 2024, mengakibatkan sedikitnya 20 warga sipil tewas dan 66 lainnya terluka. Ledakan besar terdengar sekitar pukul 04.00 waktu setempat, menghancurkan sejumlah bangunan di daerah padat penduduk.
Menurut sumber keamanan Lebanon, setidaknya empat bom dijatuhkan dalam serangan tersebut. “Rudal Israel mulai menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal di daerah padat penduduk di jantung kota Beirut. Setidaknya 20 orang tewas dan 66 lainnya terluka dalam serangan ini,” bunyi laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon seperti dilaporkan Al Jazeera.
Di lingkungan Basta, pusat kota Beirut, para relawan dan kru penyelamat terus mencari korban selamat di bawah reruntuhan. Alat berat seperti buldoser dikerahkan untuk membersihkan puing-puing. Pihak Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa sebagian tubuh korban berserakan, sehingga “jumlah total kematian baru dapat ditentukan setelah tes DNA dilakukan.”
Korban Sipil di Wilayah Lain
Serangan tersebut juga menargetkan desa Chimstar dan Bodai di distrik Baalbek. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan di Chimstar merenggut nyawa delapan orang, empat di antaranya anak-anak. Sementara di Bodai, lima orang tewas.
Sebagian besar serangan Israel di Beirut selama ini biasanya menargetkan wilayah pinggiran selatan, yang dikenal sebagai basis dukungan Hizbullah. Namun, serangan kali ini menghantam langsung pusat kota, menambah daftar panjang korban sipil akibat konflik yang kian memanas.
Serangan Sebelumnya
Pada 17 November lalu, juru bicara Hizbullah, Mohammad Afif, tewas dalam serangan udara Israel di distrik Ras al-Nabaa, pusat kota Beirut. Selanjutnya, serangan udara pada 22 November menghancurkan sebuah gedung 11 lantai di Beirut Selatan.
Konflik ini telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar, terutama di wilayah Lebanon dan Gaza. "Israel terus melancarkan serangan brutal, mengakibatkan bencana kemanusiaan yang tidak dapat dibendung," tambah laporan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Sementara itu, komunitas internasional kembali menyerukan penghentian kekerasan di kawasan tersebut. Namun, hingga saat ini, serangan masih terus berlangsung, membawa kehancuran dan penderitaan bagi rakyat sipil. [] Gesang Ginanjar Raharjo
Posting Komentar untuk "Serangan Udara Israel Guncang Beirut, 20 Tewas dan 66 Terluka"