Pentingnya Adab dalam Berbicara: Menjaga Akhlak dalam Setiap Ucapan

 



Oleh: Gesang Ginanjar Raharjo 

Kasus yang melibatkan seorang dai terkenal yang melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh dalam acara pengajian baru-baru ini memicu perdebatan tentang pentingnya menjaga adab dalam berbicara. Sebagai seorang pemuka agama, ucapan yang keluar dari lisan sangat berpengaruh, sehingga adab dalam berbicara harus dijaga dengan baik.

Dalam Islam, adab adalah cerminan dari akhlak mulia yang harus diperhatikan dalam setiap interaksi. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: “Dan ucapkanlah kepada manusia perkataan yang baik” (QS. Al-Baqarah: 83). Ayat ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan baik, meski dalam situasi emosional sekalipun.

Rasulullah SAW pun bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa ucapan yang baik adalah tanda iman yang kuat. Bahkan ucapan yang tidak menyakiti perasaan orang lain merupakan bentuk kehormatan terhadap sesama.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menegaskan bahwa berbicara dengan lembut dan penuh perhatian adalah bagian dari kesempurnaan akhlak seorang Muslim. Beliau menulis, "Lidah adalah alat yang dapat membangun atau merusak." Hal ini mengingatkan kita bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita bisa membawa dampak besar bagi hubungan sosial.

Meskipun permintaan maaf telah disampaikan oleh pihak yang bersangkutan, introspeksi diri menjadi hal yang lebih penting. Dalam Islam, setiap kata yang keluar dari lisan seharusnya bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain, bukan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzhalimi atau menghinanya” (HR. Muslim). Ucapan yang tidak pantas, meskipun tidak disengaja, tetap perlu mendapatkan perhatian serius.

Adab berbicara juga dijelaskan dalam buku Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali, yang menyebutkan bahwa berbicara dengan sopan dan bijaksana mempererat hubungan sosial dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebaliknya, kata-kata kasar dapat merusak kedamaian dan menyebabkan perpecahan.

Dalam konteks dakwah, mengedepankan adab dalam berbicara dapat membawa pengaruh yang lebih kuat dan efektif daripada kata-kata kasar. Islam mengajarkan bahwa kata-kata yang penuh kasih sayang dan tindakan yang baik akan lebih mengundang perubahan positif di masyarakat.

Kasus ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa setiap ucapan, terlebih yang datang dari seorang pemuka agama, harus mencerminkan akhlak mulia. Setiap kata yang kita ucapkan dapat berdampak besar bagi orang lain, oleh karena itu kita harus selalu berhati-hati dan bijaksana dalam berbicara.

Sebagai umat Islam, kita semua diingatkan untuk tidak sembarangan berbicara, karena lisan yang tidak terjaga dapat menjadi sumber kerusakan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga lisan, sebagaimana dijelaskan dalam banyak ayat dan hadis yang mengutamakan berbicara dengan adab.

Semoga insiden ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, menjaga lisan, dan selalu berusaha berbuat baik kepada sesama. Sebagaimana ajaran Rasulullah SAW, kita seharusnya senantiasa menjaga ucapan yang baik dan menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan orang lain.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berperilaku dengan baik, terutama dalam berbicara. Oleh karena itu, mari kita renungkan kembali betapa pentingnya adab dalam bermuamalah, agar setiap tindakan dan ucapan kita bisa memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT. []

Posting Komentar untuk "Pentingnya Adab dalam Berbicara: Menjaga Akhlak dalam Setiap Ucapan"