Ustadz Abdurrahim Şen: Langkah Kontra-Revolusi di Suriah dan Ancaman Sekularisme
Ankara, Visi Muslim– Ustadz Abdurrahim Şen, pemerhati politik dari Turkiye, pada Sabtu, 21 Desember 2024, memberikan pandangan kritis terhadap situasi politik di Suriah. Melalui postingan di akun Facebooknya ia menyoroti aksi demonstrasi di Lapangan Umayyah, Damaskus, di mana sejumlah kelompok menyerukan tuntutan negara sekuler.
Menurut Ustadz Şen, gerakan ini merupakan langkah kontra-revolusi yang dipimpin oleh rezim Assad yang mengklaim dirinya sebagai "benteng terakhir sekularisme," dengan dukungan Amerika Serikat di baliknya.
Ia menyoroti bahwa situasi ini menjadi sangat penting, terutama di tengah proses penyusunan konstitusi baru Suriah. Menurutnya, langkah-langkah tersebut adalah upaya sisa-sisa rezim lama dan agen kolonial Barat untuk menciptakan ruang bagi pengaruh mereka. Oleh karena itu, sifat konstitusi dan undang-undang partai politik yang akan dibentuk akan sangat menentukan arah politik negara tersebut.
"Bagaimana konstitusi baru ini akan dirumuskan? Seperti apa undang-undang partai politik yang akan menciptakan dinamika politik baru?" tanya Ustadz Şen.
Ia juga mengungkapkan bahwa sejak 8 Desember, Amerika terus menekan agar Suriah dimasukkan ke dalam kerangka negara-bangsa sekuler dan menjadi bagian dari komunitas internasional. Amerika dinilai bahkan berusaha mengelilingi tokoh-tokoh baru dalam pemerintahan Damaskus.
Mengutip Surat Ali Imran ayat 149, Ustadz Şen mengingatkan, “Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti orang-orang kafir, niscaya mereka akan mengembalikan kamu kepada kekufuran, lalu kamu akan menjadi orang-orang yang merugi.”
Ia menegaskan bahwa dalam situasi ini, fokus utama umat Islam bukan hanya pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan pemikiran dan politik. Menurutnya, jika organisasi masyarakat sipil dan komunitas hanya terfokus pada bantuan kemanusiaan, tanpa memperhatikan aspek pemikiran dan politik, hal ini akan membawa konsekuensi buruk. Setiap peringatan yang dianggap sebagai "fitnah" dan membungkam masyarakat yang telah berjuang demi revolusi, disebutnya sebagai kesalahan fatal.
"Buah revolusi yang dicapai umat Islam dengan jutaan syahid tidak boleh dipetik oleh agen kolonial Barat," tegasnya. Ia mengibaratkan situasi ini seperti seorang ibu yang kehilangan bayinya setelah melewati proses mengandung dan melahirkan dengan penuh penderitaan.
Ustadz Şen juga menyoroti pentingnya peran pemikir dan politisi Islam dalam menghadapi langkah kontra-revolusi ini. Pemerintahan baru harus membuka jalan bagi para pemikir yang mampu membentuk opini publik ke arah Islam, sekaligus menghadang dominasi agen budaya Barat yang merusak.
"Jika tidak, pengalaman di Mesir, Libya, dan Tunisia akan terulang," tutupnya dengan doa agar Allah melindungi umat Islam dan menggagalkan rencana musuh. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Ustadz Abdurrahim Şen: Langkah Kontra-Revolusi di Suriah dan Ancaman Sekularisme"