Ustadz Munzir Abdullah: Pembukaan Kedutaan Negara-negara Penentang Islam di Damaskus adalah Kejahatan terhadap Umat
Tripoli, VisiMuslim- Ustadz Munzir Abdullah, seorang pengamat politik dari Lebanon, dalam sebuah unggahan di akun Facebook-nya pada Selasa, 17 Desember 2024, menyampaikan kritik tajam terhadap rencana pembukaan kembali kedutaan besar negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Rusia di Damaskus. Beliau menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan "kejahatan terhadap Islam dan umatnya," bahkan lebih berbahaya secara syariat dibandingkan dengan pembukaan bar dan klub malam.
Ustadz Munzir menyoroti bahwa kedutaan-kedutaan tersebut berfungsi sebagai "sarang konspirasi dan permusuhan terhadap umat Muslim." Menurutnya, tidak dibenarkan secara syariat bagi negara-negara yang ia sebut sebagai penjajah—yang telah memecah belah negara-negara Muslim, memaksakan sistem yang tidak islami, menyebarkan budaya negatif, dan menimbulkan fitnah—untuk memiliki kedutaan di negeri-negeri Muslim.
Beliau juga menekankan bahwa negara-negara tersebut secara aktif memerangi umat Muslim, sehingga hukum-hukum yang berlaku bagi negara yang memerangi Islam seharusnya diterapkan kepada mereka. Ustadz Munzir mengingatkan bahwa rezim Bashar al-Assad dan pendahulunya hanya merupakan "agen" dari negara-negara tersebut, khususnya Amerika Serikat. Ia mengingatkan kembali seruan rakyat Suriah yang pernah berteriak: "Amerika, apakah kebencianmu belum puas dengan darah kami?"
Mengutip ayat-ayat Al-Qur'an, Ustadz Munzir menegaskan bahwa umat Islam dilarang menjalin hubungan persahabatan dengan pihak-pihak yang memerangi agama, mengusir mereka dari kampung halaman, dan mendukung pengusiran tersebut. Beliau mengutip firman Allah dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 9 dan Surah Al-Mujadilah ayat 22 sebagai landasan argumennya.
Di akhir pernyataannya, Ustadz Munzir Abdullah mengimbau kepada rakyat Suriah untuk waspada terhadap perkembangan terkini yang, menurutnya, berpotensi memadamkan revolusi yang telah mereka perjuangkan dan justru mendekatkan mereka kepada pihak-pihak yang sebelumnya mendukung penindasan terhadap mereka.
Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi mengenai normalisasi hubungan diplomatik antara rezim Suriah dan beberapa negara Barat, yang telah menimbulkan perdebatan di kalangan umat Muslim dan komunitas internasional. [] Nilufar Babayiğit
Posting Komentar untuk "Ustadz Munzir Abdullah: Pembukaan Kedutaan Negara-negara Penentang Islam di Damaskus adalah Kejahatan terhadap Umat"