Sidang Sam Mahabat, Aktivis Hizbut Tahrir Denmark: Ketidakadilan dan Kebebasan Palsu di Barat
Kopenhagen, Visi Muslim- Sidang Sam Mahabat, seorang anggota muda Hizbut Tahrir asal Denmark, akan dilanjutkan hari ini, 7 Januari 2025 terkait dengan pidato yang disampaikannya dalam sebuah demonstrasi yang diorganisir oleh partainya untuk mendukung Gaza setahun yang lalu. Pidato tersebut menjadi alasan bagi pihak berwenang Denmark untuk menuntutnya dengan tuduhan yang dianggap kontroversial.
Hizbut Tahrir, yang dikenal sebagai organisasi yang memperjuangkan pendirian Khilafah, menegaskan bahwa tindakan Mahabat merupakan bagian dari perjuangan untuk menentang penjajahan Zionis di Palestina. Mereka menganggap penuntutan ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap solidaritas dengan rakyat Palestina yang sedang menghadapi penindasan.
Dalam pandangan Hizbut Tahrir, negara-negara Barat yang mengklaim membela kebebasan justru melakukan pelanggaran terhadap kebebasan berbicara dengan mengkriminalisasi dukungan terhadap rakyat yang sedang menjadi korban genosida. Negara-negara ini juga disebutkan turut berperan dalam mendukung entitas Zionis, yang telah melakukan kejahatan perang terhadap orang-orang tak bersalah.
Para anggota partai ini menilai bahwa apa yang disebut sebagai "kebebasan berbicara" di negara-negara Barat hanyalah sebuah kepalsuan. Kebebasan berbicara menjadi kejahatan ketika kata-kata tersebut mengungkapkan kemunafikan dan keterlibatan negara-negara tersebut dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, terutama dalam konteks konflik Palestina.
Hizbut Tahrir dengan tegas menyatakan bahwa upaya-upaya pengadilan ini tidak akan menakut-nakuti mereka. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa tekanan seperti ini hanya akan memperkuat keteguhan dan tekad mereka untuk terus memperjuangkan pembebasan Palestina, dari Sungai Jordan hingga Laut Tengah, serta menggulingkan entitas Zionis yang mereka anggap sebagai penjajah.
Pernyataan ini juga menjadi kritik tajam terhadap apa yang mereka sebut sebagai "sistem demokrasi" yang dipraktekkan oleh negara-negara Barat. Menurut mereka, sistem ini penuh dengan penindasan dan kolusi, berpura-pura menjadi sistem yang adil dan bebas, sementara kenyataannya lebih mementingkan kepentingan politik dan militer tertentu.
Hizbut Tahrir menilai bahwa sidang terhadap Mahabat merupakan bagian dari serangkaian ujian terhadap sistem demokrasi Barat yang telah terungkap ketidakadilannya. Mereka percaya bahwa saat ini, semakin banyak rakyat di negara-negara Barat yang mulai menyadari kebusukan sistem tersebut, terutama setelah terbukanya aib dan keterlibatan negara-negara tersebut dalam mendukung kebijakan yang merugikan umat manusia, seperti dalam kasus Palestina.
Secara keseluruhan, Hizbut Tahrir menyerukan kepada rakyat dan negara-negara yang mengklaim demokratis untuk membuka mata terhadap ketidakadilan yang terus berlangsung. Mereka menegaskan bahwa keadilan sejati hanya bisa tercapai jika kebebasan berbicara dan hak-hak dasar umat manusia dihormati tanpa ada diskriminasi atau kepentingan politik yang menindas. []
Posting Komentar untuk "Sidang Sam Mahabat, Aktivis Hizbut Tahrir Denmark: Ketidakadilan dan Kebebasan Palsu di Barat"