FDMPB: Pemimpin Sejati adalah Pelayan Rakyat

 

Ilustrasi 


Jakarta, Visi Muslim- Dalam Islam, kepemimpinan bukan sekadar jabatan atau kekuasaan, melainkan amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin bukanlah penguasa yang semena-mena terhadap rakyatnya, melainkan seorang pelayan yang mengutamakan kepentingan umat. Konsep ini ditekankan oleh Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB), Dr. Ahmad Sastra, yang menegaskan bahwa dalam Islam, pemimpin sejati adalah mereka yang melayani rakyat dengan penuh keadilan.

"Di dalam Islam, filosofi kepemimpinan adalah menjadi pelayan bagi rakyatnya," ungkap Ahmad dalam diskusi bertajuk Pemimpin Itu Melayani dan Tidak Membiarkan Rakyat Terzalimi yang disiarkan di kanal YouTube Khilafah News pada Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, makna pelayanan dalam kepemimpinan Islam mencakup banyak aspek. Salah satu yang utama adalah pendekatan politik Islam, yakni pengelolaan urusan rakyat dengan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh.

"Politik dalam Islam itu bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan bagaimana mengurus kepentingan umat dengan hukum-hukum Islam," jelasnya.

Selain itu, Ahmad menekankan bahwa seorang pemimpin harus selalu mengutamakan kemaslahatan rakyat. Kesejahteraan umat menjadi prioritas utama dalam sistem kepemimpinan Islam.

"Islam telah mengatur bahwa sumber daya alam adalah milik rakyat dan harus dikembalikan untuk kemakmuran mereka, bukan dikuasai segelintir elit," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Islam melarang praktik oligarki yang hanya menguntungkan kelompok kaya tertentu, sementara rakyat kecil dibiarkan menderita.

“Seorang pemimpin yang amanah adalah mereka yang memastikan pendidikan, kesehatan, dan keamanan rakyatnya terjamin,” imbuhnya.

Ahmad juga mengingatkan bahwa tugas pemimpin bukan hanya mengurus ekonomi dan kesejahteraan, tetapi juga memberikan perlindungan maksimal kepada rakyat dari berbagai ancaman.

"Di situasi sekarang, rakyat mestinya dilindungi dari berbagai bahaya, termasuk keserakahan para oligarki yang menguasai sumber daya negara," katanya.

Perlindungan ini, lanjut Ahmad, harus dilakukan dengan pendekatan hukum Islam yang tegas agar kekayaan negara tidak jatuh ke tangan segelintir pihak yang serakah.

Menurutnya, ketika pemimpin gagal menjalankan tanggung jawab ini, maka ia telah menyimpang dari prinsip kepemimpinan Islam yang sejati.

"Saat kekuasaan hanya dijadikan alat untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, rakyatlah yang menjadi korban," ujarnya.

Ahmad menyayangkan kondisi pemimpin saat ini yang lebih cenderung menzalimi rakyatnya daripada mengayomi mereka.

"Seharusnya seorang pemimpin itu mengayomi, bukan malah menindas dan membuat rakyat menderita," tegasnya.

Dalam Islam, jelas Ahmad, pemimpin yang zalim bukan hanya dibenci oleh rakyat, tetapi juga oleh Allah. Bahkan, mereka termasuk dalam golongan pemimpin yang bodoh dan menipu rakyatnya.

“Islam telah memberikan peringatan keras bagi pemimpin yang berlaku zalim. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kebijakan yang menyengsarakan rakyat,” pungkasnya.[] N4l

Posting Komentar untuk "FDMPB: Pemimpin Sejati adalah Pelayan Rakyat"