Gerakan Tentara untuk Palestina, Bukan Hanya Aksi Simbolis!

 



Press Release

Dengan adanya pengetatan tekanan dari Presiden Trump terhadap rezim Mesir yang tidak dapat menolak dan tahu bahwa pemindahan warga Palestina adalah sesuatu yang tak bisa mereka tolak, meski penuh dengan risiko, pernyataan Trump mengungkapkan hubungan antara tuan dan hamba. Dia berkata setelah penolakan terbuka oleh dua rezim tersebut, "Kami telah memberikan banyak kepada Mesir dan Yordania, mereka akan melakukan apa yang kami inginkan tentang penduduk Gaza... Mereka akan melakukannya... Ya, mereka akan melakukannya." Dia tahu mereka adalah hamba yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak, dan penolakan mereka hanya untuk konsumsi media, sebagai pembenaran bagi kepatuhan mereka nantinya dengan alasan mereka tidak bisa menentang koboi Amerika. Seruan mereka untuk mengajak rakyat berdemonstrasi hanya untuk melepaskan tekanan dari rakyat, bukan untuk melawan konspirasi yang mereka turut terlibat di dalamnya, dan berpura-pura bahwa mereka telah melakukan yang terbaik untuk menolak perintah, meski pada beberapa bulan lalu, rezim ini menahan siapa saja yang berdemonstrasi mendukung Palestina! Seandainya urusan ini diserahkan pada Mesir dan rakyat serta tentaranya, mereka akan segera bergerak untuk mencabut akar penjajahan dari tanah Palestina dan membebaskan seluruh wilayah Palestina serta membantu saudara-saudara mereka.

Pada hari Jumat, 31 Januari 2025, di gerbang Rafah, terjadi demonstrasi di mana rakyat Mesir berkumpul untuk menolak usulan Trump yang meminta Mesir dan Yordania menerima pengungsi Palestina dari Gaza. Demonstrasi ini merupakan "respons" atas seruan dari Presiden Mesir, yang mengajak rakyat untuk mengekspresikan penolakan terhadap usulan tersebut. Para demonstran mengibarkan bendera Mesir dan Palestina serta mengucapkan slogan seperti "Hidup Mesir." Rezim yang dikenal dengan tindakan represif terhadap gerakan rakyat, secara tiba-tiba membiarkan demonstrasi di gerbang Rafah, bahkan tidak hanya membiarkannya tetapi juga mengorganisirnya, menyediakan transportasi yang nyaman, dan bahkan memberikan uang kepada para demonstran, dalam upaya untuk meyakinkan publik bahwa Mesir menolak pemindahan warga Palestina. Padahal, rezim yang sama yang menekan setiap protes yang muncul di provinsi-provinsi Mesir yang mendukung Gaza, ketika Gaza memohon bantuan kepada Mesir dan rakyatnya, bahkan menahan mereka yang berani bersuara menentang penjajahan atau kerjasama Mesir dengan penjajah. Bahkan mereka sampai menutup toko-toko yang menjual syal Palestina atau simbol solidaritas dengan rakyat Palestina! Lalu bagaimana mungkin rezim yang melarang solidaritas dengan Gaza, sekarang mengklaim bahwa mereka menolak pemindahan? Sebenarnya, demonstrasi ini hanyalah sandiwara untuk mewujudkan konspirasi yang dipaksakan oleh Amerika Serikat terhadap rezim Mesir.

Posisi rezim sudah sangat jelas, meski pernyataan resmi mereka mengklaim bahwa "Mesir tidak akan menerima pemindahan warga Palestina," kenyataannya di lapangan menunjukkan sebaliknya. Tidak ada langkah konkret yang menunjukkan niat serius untuk menentang rencana Amerika, bahkan semua tanda mengarah pada kesiapan rezim untuk menerima pemindahan ini secara bertahap dengan cara yang lebih halus, dengan alasan-alasan yang beragam, sebagaimana yang mereka lakukan pada kasus-kasus sebelumnya. Demonstrasi yang dibuat-buat di gerbang Rafah ini adalah bagian dari kebijakan tersebut, di mana rezim ingin terlihat sebagai pembela Palestina, sementara mereka terus memainkan peran sebagai mediator yang patuh kepada Amerika dan entitas Zionis untuk melaksanakan rencana mereka dengan pengaturan yang terukur.

Wahai Tentara Mesir:

Sesungguhnya, masalah tanah suci Palestina, dari Laut hingga Sungai, adalah masalah militer yang sangat penting bagi kalian. Kami tahu apa yang ada dalam hati kalian, kalian adalah bagian dari umat Islam yang hatinya dipenuhi oleh semangat untuk memperjuangkan agama ini, dan kalian adalah kunci dalam persamaan ini. Meski hal ini sulit bagi rezim dan Amerika, ini lebih mudah bagi kalian daripada berpaling. Cukup kalian berpihak pada umat kalian, jadikan senjata kalian sebagai perisai untuk mereka, dan jadilah peperangan terhadap musuh Allah dan musuh umat Islam. Saat itu, rezim akan runtuh bahkan sebelum kalian bergerak untuk mencabutnya, karena dia adalah penghalang bagi kalian untuk meraih banyak kebaikan; dia menghalangi kalian dari menerapkan Islam, menghalangi kalian dari menyatukan umat, menghalangi kalian dari membebaskan Palestina dan membela rakyatnya. Dengan mencabut rezim ini, semua itu akan terwujud, maka segeralah putuskan hubungan dengan rezim ini dan bergabunglah dengan Hizbut Tahrir yang membawa proyek Islam yang akan menyatukan umat dan membebaskan seluruh negeri Islam yang terjajah. Bergabunglah dengan Hizbut Tahrir dan dukunglah perjuangannya agar Allah mendatangkan kemenangan atau keputusan dari-Nya, dan kalian akan bersenang hati atas kembalinya keadilan Islam dan kejayaannya dalam naungan negara Khilafah yang mengikuti jalan kenabian.

“Dan Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Yaitu) orang-orang yang, apabila Kami tegakkan mereka di bumi, mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan hanya kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 40-41)

Media Kantor Pusat Hizbut Tahrir Wilayah Mesir

Posting Komentar untuk "Gerakan Tentara untuk Palestina, Bukan Hanya Aksi Simbolis!"