Houthi Siap Menghadapi Israel jika Gencatan Senjata Dilanggar
![]() |
Foto: Anadolu Agency |
Sana'a, Visi Muslim- Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat seiring dengan ancaman terbaru dari kelompok Houthi di Yaman terhadap Israel. Dalam situasi yang terus bergejolak, peran berbagai pihak dalam konflik Gaza menjadi semakin krusial. Kelompok Houthi, yang sebelumnya telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel, kini menyatakan kesiapan mereka untuk bertindak lebih jauh jika agresi ke Gaza terus berlanjut.
Pemimpin Houthi, Abdulmalik Al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi hari ini, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk meningkatkan serangan ke Israel jika negara tersebut kembali memperburuk kondisi di Gaza. Ia mengklaim bahwa langkah ini adalah bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami serangan dari pasukan Israel.
Sebelumnya, kelompok Houthi telah meluncurkan berbagai serangan terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah. Serangan tersebut menyebabkan gangguan signifikan terhadap jalur perdagangan global. Mereka menyatakan bahwa aksi ini merupakan bagian dari perjuangan membela Gaza yang terus dibombardir oleh Israel.
Al-Houthi menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mengambil langkah lebih jauh jika Israel tidak menghentikan serangan mereka. “Kami selalu siap dan bersiaga untuk menghadapi musuh Israel. Jika mereka meningkatkan agresi, maka kami juga akan meningkatkan perlawanan,” ujarnya dalam pidato tersebut.
Di sisi lain, situasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas semakin tidak menentu. Hamas mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan pembebasan sandera Israel kecuali negara tersebut memenuhi kewajibannya dalam kesepakatan yang telah dibuat. Kondisi ini semakin memperumit negosiasi dan menambah ketidakpastian di wilayah tersebut.
Sebagai respons terhadap ancaman yang muncul, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah menginstruksikan pasukan militernya untuk berada dalam kesiapan maksimal. Selain mempertahankan posisi di Gaza, Israel juga memperkuat sistem pertahanan domestiknya guna mengantisipasi kemungkinan serangan dari pihak Houthi atau kelompok lainnya.
Kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya memberikan kelonggaran bagi warga Gaza justru tidak sepenuhnya dijalankan. Dari total 12.000 truk bantuan yang dijanjikan, hanya sekitar 8.500 yang diizinkan masuk ke wilayah yang terkepung tersebut. Kondisi ini membuat krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah.
Selain itu, pasokan bahan bakar yang dijanjikan untuk mendukung layanan darurat dan fasilitas kesehatan di Gaza juga tidak terpenuhi. Seharusnya, 50 truk bahan bakar masuk setiap hari, namun sejauh ini hanya 15 yang berhasil mencapai wilayah tersebut. Kekurangan ini menghambat operasional rumah sakit dan layanan esensial lainnya.
Tidak hanya itu, pasukan Israel juga membatasi masuknya rumah-rumah mobile dan tenda bagi warga Gaza. Dari 60.000 unit rumah yang seharusnya diizinkan masuk, hingga kini hanya 20.000 yang diterima. Pembatasan ini semakin memperburuk kondisi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel. [] N4l
Posting Komentar untuk "Houthi Siap Menghadapi Israel jika Gencatan Senjata Dilanggar"