Serangan Mematikan di RS Eropa Gaza Ganggu Proses Evakuasi Medis WHO

 



Serangan terhadap Rumah Sakit Eropa di Gaza pada Selasa lalu menyebabkan enam orang tewas dan melukai lebih dari 40 lainnya. Tragedi ini terjadi saat staf dan pasien WHO tengah bersiap untuk menjalani proses evakuasi medis yang telah direncanakan sebelumnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan melalui platform X bahwa saat insiden berlangsung, 12 anggota staf WHO dan 284 pasien beserta pendamping berada di dalam rumah sakit. Serangan menghantam sebelum evakuasi medis yang telah dikoordinasikan dilaksanakan.

Meskipun tim WHO selamat dari serangan tersebut, sejumlah orang lain yang berada di rumah sakit menjadi korban dari kekerasan yang terjadi. Banyak dari mereka yang terjebak dalam situasi yang mengancam jiwa.

Tedros menjelaskan bahwa, meskipun kondisi di lapangan sangat berbahaya, WHO tetap berhasil mengevakuasi beberapa pasien ke berbagai negara, termasuk Italia, Turkiye, Rumania, Yordania, dan Uni Emirat Arab, melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Namun, suasana mencekam belum mereda. Pada Kamis pagi, terjadi kembali serangan di sekitar rumah sakit, yang menciptakan kepanikan di kalangan pasien dan staf medis. Kejadian tersebut semakin menghambat upaya penyelamatan dan pelayanan kesehatan di tempat tersebut.

Tedros mengecam keras serangan tersebut dan menegaskan bahwa rumah sakit harus dilindungi agar dapat menjalankan fungsinya dalam menyelamatkan nyawa. Ia menekankan bahwa fasilitas kesehatan tidak boleh menjadi sasaran militer atau digunakan untuk keperluan militer.

WHO sendiri telah berulang kali mengingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran akibat serangan terus-menerus. Banyak rumah sakit dan pusat layanan kesehatan rusak parah atau bahkan tidak lagi berfungsi.

Dalam konteks ini, serangan terhadap RS Eropa menunjukkan betapa gentingnya situasi kemanusiaan di Gaza. Ketidakamanan bahkan di tempat yang seharusnya menjadi zona aman bagi korban luka dan sakit menambah penderitaan rakyat sipil.

PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya terus mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hukum internasional dan memastikan perlindungan terhadap fasilitas medis.

Namun, kondisi di lapangan masih jauh dari harapan. Serangan semacam ini tidak hanya membahayakan nyawa pasien dan petugas medis, tetapi juga melemahkan sistem pertolongan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan saat ini.

WHO mengulangi seruannya kepada komunitas internasional untuk mendesak gencatan senjata dan memastikan akses aman bagi bantuan kemanusiaan, termasuk tim medis dan obat-obatan penting.

Tanpa perlindungan terhadap fasilitas kesehatan, upaya penyelamatan dan perawatan di Gaza akan terus terancam, memperburuk krisis yang telah berlangsung berbulan-bulan ini. Nu1

Posting Komentar untuk "Serangan Mematikan di RS Eropa Gaza Ganggu Proses Evakuasi Medis WHO"