HTI : Pemikiran Wimar Dangkal, Sama Gilanya Kalau Diladeni
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak akan terpancing dengan upaya black
campaign oleh simpatisan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Wimar Witoelar, yang
mengunggah foto barisan pendukung Prabowo-Hatta dengan latar belakang
teroris serta mantan Presiden Soeharto.
Ketua Lajnah Faaliyah DPP HTI Muhammad Rahmat Kurnia mengatakan pihaknya tidak mau meladeni cara provokator Wimar. Menurutnya, apa yang dilakukan memperlihatkan kualitas Wimar.
"Kita kan ngerti itu menujukkan kualitas dia kayak apa itu. Kalau kualitas ya itu sama semua orang sudah tahu. Pemikiran dia dangkal," ujar Rahmat saat dihubungi detikcom, Kamis (19/6/2014).
Dia menuturkan, yang dilakukan Wimar memperlihatkan ketidakpahaman mantan Juru Bicara Kepresidenan era Abdurahmad Wahid itu dalam konstelasi peta politik. Namun, secara langsung, unggahan Wimar diartikan sebagai kebencian terhadap umat Islam dan tidak menyukai Prabowo Subianto serta mantan mertuanya yang juga Presiden kedua, Soeharto.
"Dia tidak paham dengan peta politik yang ada. Konstelasi politik sejauh ini dia gak ngerti. Intinya kalau saya lihat dia tidak suka Prabowo dan Orde Baru. Itu masuk kampanye hitam," ujarnya.
Lantas, apakah HTI bakal menuntut Wimar ke jalur hukum atau minimal minta maaf. Rahmat dengan santai menjawab kalau pihaknya tidak mau meladeni apa yang sudah diperbuat Wimar. Menurutnya, HTI itu tidak ingin terpancing sehingga terkesan membela salah satu kubu capres-cawapres.
"Ah, ora ono (tuntutan hukum). Enggak penting. Sama gilanya kalau ladenin Wimar. Itu parah, kita ngalah aja. Gak waras kalau ladenin. Kita tidak ingin campur ikutan. Kita tidak ingin masuk ke ranah gitu dengan dukung-dukung calon-calon gitu," sebutnya.
Seperti diketahui, Wimar hari ini mengunggah gambar foto barisan pendukung Prabowo-Hatta dengan latar belakang mantan Presiden Soeharto. Ada juga beberapa gambar foto Osama bin Laden, Amrozi. Sementara di bawah gambar terdapat sejumlah logo ormas seperti Muhammdiyah, HTI serta seluruh partai koalisi Merah Putih. [detik.com]
Ketua Lajnah Faaliyah DPP HTI Muhammad Rahmat Kurnia mengatakan pihaknya tidak mau meladeni cara provokator Wimar. Menurutnya, apa yang dilakukan memperlihatkan kualitas Wimar.
"Kita kan ngerti itu menujukkan kualitas dia kayak apa itu. Kalau kualitas ya itu sama semua orang sudah tahu. Pemikiran dia dangkal," ujar Rahmat saat dihubungi detikcom, Kamis (19/6/2014).
Dia menuturkan, yang dilakukan Wimar memperlihatkan ketidakpahaman mantan Juru Bicara Kepresidenan era Abdurahmad Wahid itu dalam konstelasi peta politik. Namun, secara langsung, unggahan Wimar diartikan sebagai kebencian terhadap umat Islam dan tidak menyukai Prabowo Subianto serta mantan mertuanya yang juga Presiden kedua, Soeharto.
"Dia tidak paham dengan peta politik yang ada. Konstelasi politik sejauh ini dia gak ngerti. Intinya kalau saya lihat dia tidak suka Prabowo dan Orde Baru. Itu masuk kampanye hitam," ujarnya.
Lantas, apakah HTI bakal menuntut Wimar ke jalur hukum atau minimal minta maaf. Rahmat dengan santai menjawab kalau pihaknya tidak mau meladeni apa yang sudah diperbuat Wimar. Menurutnya, HTI itu tidak ingin terpancing sehingga terkesan membela salah satu kubu capres-cawapres.
"Ah, ora ono (tuntutan hukum). Enggak penting. Sama gilanya kalau ladenin Wimar. Itu parah, kita ngalah aja. Gak waras kalau ladenin. Kita tidak ingin campur ikutan. Kita tidak ingin masuk ke ranah gitu dengan dukung-dukung calon-calon gitu," sebutnya.
Seperti diketahui, Wimar hari ini mengunggah gambar foto barisan pendukung Prabowo-Hatta dengan latar belakang mantan Presiden Soeharto. Ada juga beberapa gambar foto Osama bin Laden, Amrozi. Sementara di bawah gambar terdapat sejumlah logo ormas seperti Muhammdiyah, HTI serta seluruh partai koalisi Merah Putih. [detik.com]
Posting Komentar untuk "HTI : Pemikiran Wimar Dangkal, Sama Gilanya Kalau Diladeni"