Seperti Kejadian di Indonesia, Pelarangan Jilbab Juga Terjadi di Kenya
Larangan memakai jilbab tidak hanya terjadi di Indonesia. Di salah satu negara di benua Afrika, Kenya, larangan serupa juga muncul.
Hal ini terjadi setelah pengadilan di Kenya memutuskan melarang pemakain jilbab di sebuah sekolah yang disponsori oleh gereja.
Atas keputusan ini, para orangtua dan tokoh Muslim di sana marah. Mereka menganggap larangan ini merupakan kemunduran dalam kebebasan beribadah di negara Afrika Timur.
Pelajar Muslim Kenya (Foto : Hidayatullah) |
“Dalam agama kami, semua wanita muslim yang sudah mengalami pubertas wajib menutup seluruh tubuh mereka kecuali wajah. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong kedisiplinan diri”, kata Syeikh Abdullahi Gudo selaku ketua Dewan Imam Masjid dan Da’i di Kenya sebagaimana dikutip OnIslam Ahad (28/09/2014).
Abdullahi Gudo berkomentar setelah pengadilan Isiolo melarang siswa yang beragama Islam di SMA ST Kiwanjani memakai jilbab, hijab, dan celana panjang. Padahal, jumlah siswa yang beragama Islam di sana mencapai 80%.
Hasil keputusan ini merupakan respon atas permintaan Gereja Methodist Kenya (MCK) yang mengklaim sebagai sponsor sekolah tersebut. Mereka menghentikan peraturan sebelumnya yang membolehkan pemakain hijab di sekolah tersebut.
Pemerintahan Kenya secara umum membolehkan semua siswa Muslim di Kenya untuk memakai pakaian sesuai dengan keinginan mereka, termasuk jilbab. Maka dari itu, Abdullahi Gudo menentang keras keputusan itu.
“Semua sekolah harus mematuhi aturan yang sama di bawah kementrian”, ujarnya.
Adanya pelarangan jilbab ini menunjukkan bahwa masih terjadi diskriminasi agama di negara yang memiliki penduduk Muslim sebanyak 10 juta tersebut. [LH/Hidayatullah/VisiMuslim.Com]
Posting Komentar untuk "Seperti Kejadian di Indonesia, Pelarangan Jilbab Juga Terjadi di Kenya "