Penelitian : Pemilik Rumah di Delhi Menutup Pintu Bagi Penyewa Muslim
Penelitian dari universitas PBB yang dirilis minggu lalu oleh PBB World University Institute yang berbasis di Helsinki untuk Penelitian Pembangunan Ekonomi, menegaskan bahwa para penyewa rumah Muslim merasa lebih sulit daripada rekan mereka yang beragama Hindu untuk menyewa rumah di wilayah Delhi, Gurgaon dan Noida di India.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada website penyewaan rumah, penelitian itu menyatakan: “Seorang calon penyewa Muslim harus menanggapi 45 daftar pertanyaan dan menerima 10 panggilan telepon dari pemilik rumah, sedangkan calon pemilih dari atas kasta Hindu hanya menjawab 28,6 pertanyaan untuk menerima jumlah panggilan telepon yang sama.” Dengan kata lain, umat Islam harus mengajukan permohonan sewa rumah 60 persen lebih banyak dibandingkan dari kasta Hindu.
“Sementara probabilitas pemilik rumah menanggapi pemohon atas kasta Hindu adalah 0,3, probabilitas sementara muslim 0,22,” ia menyatakan.
Studi ini menemukan bahwa para calon penyewa Muslim perlu mengirimkan sekitar 21 “pernyataan tertarik” untuk mendapatkan 10 telepon balik, sedangkan calon dari kasta hanya perlu mengirim 12 permohonan.
Studi itu menyatakan: “Pemilik rumah menunggu sekitar 6,5 jam lagi sebelum memanggil calon penyewa Muslim daripada yang dilkukan kepada calon dari Kasta Hindu.”
Karena calon penyewa laki-laki untuk rumah dengan satu kamar tidur umumnya dianggap untuk satu orang, hal ini menunjukkan bahwa “orang Muslim yang masih bujangan merasa lebih sulit untuk menemukan rumah yang cocok di Delhi dan sekitarnya”.
Sebanyak 171 apartemen dikirimi 681 pertanyaan secara online untuk studi ini, sementara data panggilan telepon didapatkan dari kartu SIM yang diperoleh. [VM]
Sumber : riza/indianexpress.com, 18/5/2016
Posting Komentar untuk "Penelitian : Pemilik Rumah di Delhi Menutup Pintu Bagi Penyewa Muslim"