Dilema Upah Seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena jasa merekalah kita bisa membaca, berhitung, mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Mereka bekerja tanpa pamrih, mereka ikhlas memberikan ilmu yang mereka ketahui agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Namun sayang, upah yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan ilmu yang telah mereka berikan kepada kita. Jika kita pikirkan/telaah pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah pekerjaan yang main-main, namun upah yang mereka dapatkan itulah yang dipermainkan. Apabila kita bandingkan dengan artis-artis yang bekerja di acara-acara hiburan yang mereka hanya main-main belaka, tapi upah yang mereka dapatkan bukan main nilai nominalnya. Padahal apa yang kita dapat dari acara-acara hiburan tersebut? Tidak lain hanyalah kesenangan yang bersifat sementara. Lain halnya dengan seorang pendidik. Ilmu yang begitu bermanfaat yang bisa didapat darinya.
Sangat jauh berbeda dengan kondisi kejayaan Islam dulu. Guru sangatlah dihargai dan diberi upah yang layak serta jaminan hidup yang layak.
Perbedaan ini tidak lain karena penerapan sistem yang rusak, yaitu sistem kapitalisme - liberalisme yang darinya adanya demokrasi. Dimana dalam sistem ini hanya kepentingan pemilik modallah yang diperhatikan. Sedangkan, rakyat khususnya guru yang begitu berjasa dalam pendidikan kedua setelah keluarga (orang tua) bagi generasi penerus bangsa tidak diperhatikan sama sekali.
Inilah bukti ketika syariat Islam tidak diterapkan secara kaffah. Ketika setiap urusan tidak diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka urusan tersebut tidak akan terselesaikan dengan benar.
Maka dari itu, marilah kita bersatu dan berjuang demi kembali tegaknya Khilafah Rasyidah ala Minhajnubuwwah, yang dengannya syariat islam diterapkan secara kaffah diseluruh aspek kehidupan. Dengan diterapkannya syariat islam secara kaffah, maka kita akan merasakan kejayaan Islam yang dulu telah berjaya selama 13 abad lamanya. Wallahu alam bishshawab. [VM]
Pengirim : Yeyet Akhwatfillah (yeyet.akhwatfillah@gmail.com)
Posting Komentar untuk "Dilema Upah Seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"