Perayaan Ulang Tahun, Bukan Budaya Islam!
Senin (15/08) seorang siswa SMP dengan mengenakan seragam Pramuka mengunggah foto yang banyak membuat netizen geram. Dalam foto tersebut, terlihat ada satu orang siswa yang diikat di pohon, dilempari telur ke arah muka, dijambak dan diperlakukan seolah-olah siswa tersebut telah melakukan kesalahan, siswa yang mengunggah foto tersebut menuliskan caption yang menunjukkan bahwa hal yang ia lakukan bersama teman-temannya itu merupakan wujud pemberian selamat ulang tahun.
Hal ini tentu menuai banyak kritikan, karena kejutan yang diberikan bukan membuat bahagia melainkan malah menjadi mengerjai orang yang berulang tahun.
Kejadian serupa mungkin telah menjadi trend di kalangan remaja saat ini, karena dianggap perayaan yang mengasyikkan. Tak jarang yang kita lihat yang melakukan hal demikian adalah remaja dengan predikat ‘muslim’ dalam dirinya. Padahal, dalam Islam tidak ada perayaan ulang tahun dalam bentuk apapun.
Bertambahnya umur seharusnya menjadikan kita semakin mendekatkan diri kepada Allah, karena saat mengulang tahun itu berarti jatah hidup kita di dunia berkurang. Perayaan ulang tahun yang tepat dan seharusnya dilakukan adalah banyak-banyak bersyukur karena Allah ternyata masih memberikan kesempatan kepada kita untuk beribadah kepadaNya, mencari ridhoNya dan beristighfar untuk kesalahan-kesalahan yang telah lalu bukan malah melakukannya dengan hal sia-sia.
Apalagi kita tahu, bahwa perayaan ulang tahun merupakan budaya kafir. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu Dawud)
Selain itu, kejadian di atas menunjukkan kepada kita bahwa moral anak bangsa semakin terkikis, empatinya sudah semakin menghilang, mereka melupakan jati dirinya sebagai seorang muslim. Hal ini disebabkan karena, sekulerisme yang semakin kuat bercokol di lingkungan kita. Tayangan, media, lagu banyak yang akhirnya mencontohkan hal-hal demikian.
Sehingga, sudah sepatutnya kita yang sadar akan racun tersebut semakin memperkokoh barisan untuk menyelamatkan moral anak bangsa dengan terus berjuang dengan menerapkan kembali aturan-aturan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan. Dengan begitu, remaja Indonesia tidak akan disibukkan dengan hal-hal demikian. Wallahu’alam bi shawab. [VM]
Pengirim : Marwah Hayati Nufus (Mahasiswa Pendidikan Fisika/UPI)
Posting Komentar untuk "Perayaan Ulang Tahun, Bukan Budaya Islam!"