AYO MOVE ON Dong…!!!
Credit Picture by hipwee.com |
Oleh : Septa Yunis (Tim Pengasuh Sanggar Remaja Kediri)
Apa kabar semuanya? Semoga kamu semua tetap beriman, tetap sehat, dan tetap bisa beramal shalih hingga akhir hayat nanti. In sya Allah. Syukuri apa yang udah kita dapatkan dan kita miliki. Sebab, dengan banyak bersyukur kita jadi paham siapa diri kita. Selain itu hidup jadi lebih enjoy, lebih jelas tujuannya, lebih bisa menikmati. Oya, bersyukur di sini bukan cuma ngucapin “alhamdulillah”, lho. Nggak hanya itu. Tetapi yang jauh lebih penting adalah dengan bukti nyata berupa ibadahnya makin getol sebagai manifestasi dari meningkatnya keimanan kita. Perilaku kita makin baik, sebagai bukti syukur atas nikmat yang diberikan Allah Ta’ala.
Sobat muda, sebagai seorang remaja sering kan merasakan GEGANA alias gelisah, galau dan merana. Bahkan saking gegananya ada yang sampai mager alias males gerak, makan ngga mau, sholat pun di tinggal. Hayoo siapa yang sampai segitunya? Oops.. ada yang senyum-senyum sendiri nih. Hmm ini sudah keterlaluan sampai berani ninggalin sholat. Trus apa sih sobat yang melatar belakangi tragedi GEGANA itu? Di dunia remaja Gegana itu sering muncul ketika diputus pacar, di selingkuhin pacar, bahkan chat yang ngga kunjung di bales do’i bisa timbul gegana. Makanaya sobat pacaran itu diaharamkan dalam islam karena tidak ada manfaatnya sama sekali.
Sebagai gambaran, ini nasihat buat muslimah dalam pergaulannya dengan para remaja cowok. Maklumlah, banyak cowok yang suka iseng, dari mulai menggoda sampai menggado (idih, serem!). Malah ada cowok yang berani pegang-pegang bagian tubuh para cewek muslimah. Hati-hati dan waspada, Sis. So, siap-siap ya. Buka kupingnya lebar-lebar.
Bicara soal pacaran, kenapa sih remaja modern saling berlomba-lomba cari pacar? Apa takut dibilang ngga gahol, ngga asik, kuper, kudet, dan apalah-apalah? Bukan hanya pacaran aja yang menimbulkan ketakutan hal itu, tren mode juga sangat berperan. Sobat muda ketakutan itu muncul gegara kita krisis identitas alias gampang kebawa angin, ketika kita ngga tau siapa diri kita, tujuan hidup kita pun juga jadi ngga jelas. Akibatnya kita gampang terombang ambing ngikutin tren biar bisa eksis. Persis seperti layang-layang. Sebanyak 83% remaja Jambi mengaku kalo dirinya sangat mementingkan penampilan. (Jambi).70 % siswa SMP dan SMU di 12 kota besar pernah mendapatkan tawaran narkoba dari temannya sendiri. 20% dari 4 juta pengguna narkoba di seluruh Indonesia adalah remaja. (Detik.com).
Sobat, pacaran memang sudah jadi tradisi bagi sebagian besar remaja. Menganggap aktivitas tersebut sebagai sebuah kewajaran. Malah saking dianggap wajar, maka remaja yang nggak pacaran dituduh nggak wajar alias nggak normal. Jika ini terus berlanjut, hubungi dokter, eh, jika terus berlanjut maka pacaran memang identik dengan pelampiasan rasa suka antar lawan jenis. Itu artinya, pacaran sudah jadi budaya di masyarakat kita.
So waspadalah! Kejahatan terjadi bukan karena niat pelakunya saja, tapi juga karena ada kesempatan. Gaul bebas bisa bablas euy! Kalo kamu udah saling lengket, jangan harap akal sehat kamu dipake untuk mikir bener. Justru kamu malah bimbang dengan ‘suara-suara’ yang ngomporin supaya melakukan “begituan”. Pastinya kamu nggak mau dong terjerat seperti kasus banyak remaja yang menikah karena udah hamil duluan; Married by Accident! Naudzubillahi min dzalik!
Remaja Gaul?
Sobat muda, apakah seperti itu yang dikatakan gaul? Gaul kian amburadul demi satu kata yaitu’EKSIS’. Sobat, dunia sekarang semakin rusak, dewasa ini banyak yang mengaku cinta ke lawan jenis, tapi cinta itu ada embel-embelnya yaitu nafsu. Survei menunjukkan dari Sabang hingga Merauke, 40%–45% remaja antara 14–24 tahun menyatakan secara terbuka bahwa mereka telah berhubungan seks pranikah (Sindo). Remaja sekarang dikepung budaya mesum dan di cekoki content porno. Penelitian yang dilakukan Pusat Studi Hukum Universitas Islam Indonesia (PSH UII) mengungkapkan, dari 202 responden remaja (15-25 tahun), sekitar 15% nya pernah melakukan hubungan seks terpengaruh oleh tayangan pornografi baik melalui internet, VCD, TV atau bacaan porno. Bahkan 100 persen dari responden mendapatkan gagasan dari VCD porno. (Eramuslim). Sobat muda semua itu di dukung kehidupan kita saat ini yaitu kehidupan yang sekuler, pergaulan hedonis, lingkungan yang memanjakan syahwat, liberalisasi media massa, dan tak ada institusi penjagaan umat.
Sobat, ayo kita bangun, jangan sampai kita ternina bobokan. Kita ini sedang dijajah oleh serangan pemikiran dan budaya barat. Sebagai remaja kita jangan diem aja, kita harus bisa merubah keadaan. Trus bagaimana caranya? Pertama, kenali Islam lebih dalam, karena islam sudah mengatur seluruh aspek kehidupan. Kedua, pake akal kita, Allah sudah memberikan akal kepada kita, untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ketiga, ridlo Allah tujuan kita, kalau kita sudah menemukan tujuan hidup yaitu mencari ridloNya, pasti kebahagiaan dengan mudah kita genggam. Keempat, bergerak perjuangkan syari’ah dan khilafah, dengan diterapkannya khilafah kehidupan akan semakin terjamin dan terjaga.
Buat para muslimah
Buat para muslimah nih, kudu berpakaian yang menutup aurat, alasana yang pertama karena kewajiban syar’i, hikmah lainnya supaya anak cowok yang super iseng nggak ada peluang untuk menggoda. Kalau kamu udah berjilbab, tapi anak cowoknya ‘nyelonong’ terus, berarti yang perlu ‘digares’ adalah anak cowoknya. Maka kembali ke tips yang pertama, anak cowok kudu belajar Islam juga.
Benar. Memang kudu ada kerjasama antara kedua belah pihak. Terus sedikit pesan nih buat anak cewek yang udah berjilbab, tolong dong untuk memperhatikan juga pergaulan dan sikapnya. Sebab, busana muslimah, jilbab, adalah juga simbol identitas. Simbol pembeda antara yang benar dan salah.
Memakai busana muslimah sekaligus merupakan simbol mental baja pemakainya, lho. Gimana nggak, dalam kondisi masyarakat yang rusak binti amburadul ini masih ada orang yang berani tampil dan bangga dengan jilbab. Sebab, di kota-kota besar dan di desa-desa wanita-wanita udah merasa betah berbusana modern yang anti-menutup aurat. Padahal, sebenarnya para wanita “karir” modern itu sedang menutupi kelabilan pribadinya dengan menyandarkan busana dan dandanannya kepada arus mode.
Jadi jelas, di tengah kondisi masyarakat yang memuja kebebasan, di dalam arena kehidupan yang kusut bin suram ini pemakai busana muslimah adalah orang-orang yang bersemangat pantang menyerah. Ia tak gentar melawan kemunafikan, mereka tak takut melawan arus, berani tampil beda dalam kebenaran.
Inilah jilbab. Inilah identitas muslimah. Inilah perjuangan mereka melawan hegemoni budaya tak beradab. Dan jilbab menggelorakan emosi: emosi membela Islam, umat, dan dakwahnya. Maka sungguh aneh apabila wanita berjilbab tidak marah kepada Israel, Amerika, dan sekutu-sekutunya yang doyan menghancurkan Islam. Sungguh hueran pula, bila ada wanita berjilbab yang tidak sedih saat membaca berita penderitaan saudara-saduaranya di Palestina, Afghanistan, Irak, dan negeri Islam lainnya (termasuk di negeri sendiri). Juga sebaliknya, sungguh tragis ada jilbaber kok sempet-sempetnya histeris nonton Bon Jovi manggung.
Sobat, selagi ada waktu manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Rasulullah bersabda: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa hidupmu sebelum matimu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa senggangmu sebelum masa sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum masa miskinmu”(Al-Hadits). Hidupmu adalah pilihanmu, setiap pilihan ada resikonya. Life is choice, and Islam is the right choice. Sobat muda jadikanlah dirimu sebagai agen perubahan (Agent of Change) dengan cara: Benahi pola pikir dengan menjadikan Islam sebagai solusi untuk setiap masalah yang dihadapi. Rapihkan pola sikap dengan menjadikan halal dan haram sebagai standar perbuatan. Komitmen jalaninnya untuk menjadi bagian dari agen perubah.
KUNCI DARI SEMUANYA ADALAH NGAJI.
So..... let’s MOVE ON now! [VM]
Posting Komentar untuk "AYO MOVE ON Dong…!!!"