Be Real Muslim, Be Real Movement
By Endah Sulistiowati (Direktur Moslemah Voice)
Boys n Girls, tgl 13 November 2016 adalah hari yang bersejarah bagi sebagian dari kalian. What? Apa yang terjadi? Hmm...kasih tau ga ya... Kasih tau aja deh. Cekidot… Hari Minggu tanggal 13 November 2016 itu serentak di seluruh Indonesia ada sebuah acara spektakuler Muslim Youth Movement (MY Movement).
Muslim Youth Movement (MY Movement) 2016 adalah sebuah titik awal untuk mengajak kaum muda bersama-sama berperan aktif menyiapkan diri dan mengikutsertakan kaum muda lainnya untuk mewujudkan cita-cita sebagai pemimpin di masa datang. Acik acik.
Remaja sekarang memang lebih mahir berduel dengan budaya global yang masuk dengan derasnya. Efek balik sudah tentu ada. Celakanya, justeru pengaruh jelek yang ternyata kita sadari lebih cepat terserap kaum remaja ketimbang yang baik. Yang buruk-buruk itu adalah termasuk pergaulan bebas yang nampaknya sangat dinikmati, perilaku seks bebas, aborsi yang angkanya cenderung meroket dari tahun ke tahun. Menggilanya pemakaian obat-obat tenlarang; dan ganja, nipam, sampai ekstasi dan putauw sudah kita rasakan pengaruhnya, remaja kita babak belur.
Boys n Girls, Idealnya, remaja macam kamu ini memang memiliki semangat yang top dalam urusan mencari ilmu, dalam belajar dan ketika membela Islam. Karena, terus terang saat ini kita prihatin banget deh dengan gaya kamu yang pecicilan alias banyak tingkah! Kamu ternyata lebih senang bila dicap remaja gaul. Celakanya, justeru gaul dalam masalah yang salah. Bukannya kamu berjuang membela Islam, eh, malah enak-enakan nyantai dengerin lagu PPAP, misalnya. Atau video musik sejenis yang lagi ngetren dan digandrungi anak muda.
Boys n Girls, kita harus banyak introspeksi alias menilai diri sendiri. Kamu udah nggak bisa lagi dibilang anak-anak. Kamu tuh udah dewasa. Udah bisa mikir, mana yang baik dan mana yang jelek. Iya, kan? Makanya sekarang mau diajak ngobrol yang benar dan baik. Masak kamu cuma bisa bersedih ketika dapat nilai angka delapan ngakak, misalnya. Atau bergembira saat menerima nilai yang bagus. Bukan cuma itu, kawan. Kamu juga kudu ngerti dan mengasah nuranimu supaya peka terhadap keadaan sesama kaum muslimin. Khususnya teman-teman kamu yang sama-sama masih remaja.
Coba, bandingkan jumlah teman kamu yang triping nonton konser dengan yang dzikir di masjid? Kamu juga nggak bisa berbohong kan, ketika diajukan pertanyaan tentang jumlah remaja cewek yang memakai jilbab dengan yang mengumbar auratnya. Pasti kamu juga setuju sekaligus prihatin bahwa ternyata sejauh mata memandang banyak aurat teman remaja putri yang dipamerkan. Padahal kan bukan pasar malam, ya? Nah, catet itu.
Focus! Focus! Kita kembali ke laptop (Lho kok jadi Tukul Arwana hiks). Dari sekian topik yang dibahas ada satu yang ingin saya bagi sama boys n girls disini. Yaitu filosofi kerang. Topik yang lain next time ya, stay tune aja tulisan saya berikutnya, ciee...
Kerang, secara umum hidup di air, ada yang hidup di air laut ada pula kerang yang hidup di air tawar. By the way.. Kerang yang mau kita bahas sekarang adalah kerang yang hidup di air laut. Laut yang sangat dalam. Kerang layaknya makhluk hidup yang lain, dia hidup tumbuh dan berkembang. Dari pagi ke malam dan dari malam ke pagi. Eh kamu juga gitu kan. Pagi sekolah, pulang sekolah ngerjain tugas, habis magrib tadarus Qur'an, tadarus? Enggak kali...main hand phone, tidur malam, dimarahi mama, dinasehati papa, ngeluyur. Itulah aktivitas sehari hari you, you, n you. Right?
Apa kalian ga bosen tuh, hidup hanya gitu gitu aja?. Bosen juga sih... Begitu juga kerang dia juga mengalami kejenuhan yang luar biasa. Hingga suatu hari ada sebutir pasir laut yang tertelan bersama makanan. Rasanya sakit luar biasa. Ibarat kita kalo makan, ga sengaja ada yang nyangkut di gigi ga enak banget kan rasanya. Apalagi kalo lagi putus cinta, serasa batu segunung menimpa kepala. Sakitnya tu disini.. nyambungnya dimana ya?..
Ni saya kasih tahu sambungannya
Untuk melawan rasa sakit yang luar biasa karena sebutir pasir yang masuk ke perut, kerang laut menggunakan segenap energinya untuk memeranginya. Dia membalut sebutir pasir dengan semacam enzim atau cairan yang dia keluarkan dengan perlahan. Berhari, minggu, bulan bahkan tahun. Hasilnya, sebutir pasir berubah menjadi mutiara yang sangat cantik cantik dan harganya pun mahal. Beda dong dengan yang dibudidaya apalagi yang imitasi. Catet!!
Nah, you boys n girls yangbelasan tahun usia kalian masih panjang kalo ga keburu didatengi malaikat Izroil, maka kesempatan untuk kalian masih banyak. Kata orang sih move on. Ketika kejenuhan sudah mencapai ambang batas, maka orang bisa stres, atau lari dari masalah. Ada teman-teman kalian yang lari ke narkoba, pergaulan bebas, bolos sekolah, ngegame yang ga ada habisnya, dugem, kongkow yang ga perlu dsb. Bagi you yang muslim, mengapa harus stres, mengapa harus lari, toh kita masih punya Tuhan, kita punya pegangan hidup Al-quran.
Nanti kita dibilang sok alim kalo dikit-dikit solat, dikit-dikit ngaji. Nah itu, itulah kita yang selalu mendengarkan apa kata orang. Kalo mau jalan yang baik ibarat kita menggenggam bara api, bara itu panas kan? Godaannya banyak, cacian dari kanan dan kiri. Namun keteguhan untuk lepas dari rasa sakit itu akan berbuah manis. Seperti kerang dan mutiara. Keteguhan kerang berjuang melawan sakit berbuah mutiara.
Yuuk mulai sekarang kita mengakrabi Al-Quran, kitab sucinya umat Islam, pedoman hidup kita. Aku ga bisa bacanya neh. Belajar, tidak ada kata terlambat. Malu kalo ke TPQ, panggil ustadz/ustadzah untuk ngajari privat. Aku ga bisa bahasa arab ga tau artinya. Ikut kajian keIslaman, ngaji. Semangat dan optimisme dengan cinta. Kita cintai Alloh dan RasulNya, kita cintai Al-quran, kita cintai Islam. Cinta yang diperoleh dari perjuangan yang hakiki akan sangat indah. Selamat mencoba seperti kerang yang mencintai rasa sakit dari sebutir pasir.
So…
Yups, Islam memang sumber keberanian. Dan idealnya, pemuda Islam itu memang berperilaku demikian. Seorang pemikir dari Beirut, Musthafa Al Ghalayaini berkata: Adalah terletak di tangan para pemuda kepentingan umat ini, dan terletak di tangan pemuda juga kehidupan umat ini.
Kalo ternyata pemudanya banyak yang berperilaku aneh dan memalukan, what next? Nah, kalo begitu, kayaknya perlu mendengarkan komentar Musthafa Kamil, pemikir dari Mesir, katanya: Pemuda yang bodoh, beku (tidak punya ruh jihad) untuk memajukan bangsa, matinya itu lebih baik daripada hidupnya.
Rasanya, komentar-komentar yang dilontarkan para pemikir Islam ini tak mengada-ngada. Benar, kawan. nggak bohong. Kalo semangat umatnya saja untuk memajukan Islam kendor, sulit rasanya bagi Islam untuk bisa eksis. Contohnya? Ya, kayak sekarang ini. Remaja-remaja seusia kamu malah banyak yang mencoreng kesucian Islam dengan kelakuan buruknya. Pergaulan bebas, kecanduan narkoba, hura-hura, dan seabrek tingkah yang jauh dari nilai-nilai Islam.
wokey, itu sekadar letupan kecil supaya kamu bisa merenung. Bukan maksud menekan kamu sebagai remaja muslim. Justeru memberikan gambaran yang jelas bahwa remaja atau pemuda yang ideal (baca: idaman) adalah yang mampu menjadi pelopor dalam kemajuan bangsanya. Bukan pengekor, yang hanya menjadi sapi perah peradaban yang rusak.
Menyikapi peran pemuda, Imam Asy Syafii mengatakan bahwa: “Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan).” Sabda Rasulullah saw: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari). Sebagai pemuda, kita harus memiliki ilmu dan ketakwaan, dan yang pasti, mereka harus menjadi kebanggaan umat. Harus menjadi teladan yang diidamkan siapa saja. Tentu saja, teladan dalam kebaikan, bukan dalam kejahatan. Kayaknya, kita mesti mencontoh Usamah bin Zaid yang masih muda belia, usianya 18 tahun saat diangkat menjadi Panglima Perang oleh Rasulullah saw untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada di bawah kekuasaan Romawi pada waktu itu. Menakjubkan, bukan? [VM]
Posting Komentar untuk "Be Real Muslim, Be Real Movement "