Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapitalisme Bertanggung Jawab Atas Tingginya Human Trafficking!


Oleh : Ainun Dawaun Nufus 
Pengamat Sosial Politik (MHTI Kediri)

Pemerintah dinilai belum serius menangani perdagangan manusia yang kerap dialami warga negara Indonesia. Menurut aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang aktif berkiprah di AS, Shandra Waworuntu, dirinya berkali-kali menemui kasus perdagangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tak mendapat pendampingan dari pemerintah Indonesia. 

Saat ditemui dalam kampanye anti perdagangan manusia di Malang, Shandra menuturkan salah satu kisah pilu yang pernah ia tangani. Seorang TKI pernah dikirim untuk bekerja di Timur Tengah. Namun setelah di Timur Tengah sang TKI kemudian dilempar ke AS tanpa prosedur resmi. "Saat di Washington ia dipekerjakan secara tidak manusiawi lalu meminta perlindungan ke KBRI," jelasnya pada Senin (31/10). (republika.co.id,  1/11/16)

Respon 

Sungguh berita di atas mengungkapkan tingkat kerusakan kapitalisme di Indonesia yang tidak segan untuk menjadikan manusia sebagai “sapi perahan”. Negara-negara kapitalis, yang dipimpin oleh Amerika dan negara-negara Eropa, di mana siang dan malam terus menyanyikan hak asasi manusia dan kebebasan, adalah negara-negara dunia yang paling banyak melakukan kejahatan terhadap manusia, termasuk rakyatnya sendiri. Sehingga tidak berlebihan jika kami katakan bahwa kejahatannya tidak ada duanya dalam sejarah. Mereka telah membantai hampir 100 juta orang pada dua perang dunia. Sementara tujuan dua perang itu adalah untuk mengontrol dan menguasai sumber daya alam dan menjarah kekayaannya.

Kepentingan materi yang tidak memiliki nilai kemanusiaan berada di balik setiap kebijakan negara-negara kapitalis di seluruh dunia. Sementara kemasan yang dibalut dengan hak asasi manusia atau kebebasan, tidak lain hanyalah kebohongan dan tipuan yang telanjang, yang tidak dapat lagi disembunyikan dari orang yang sangat bodoh sekalipun.

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa perbudakan modern dilakukan di 167 negara, di mana yang berada di garis depan adalah India (negara demokrasi terbesar di dunia), dengan 14 juta dari 1,2 miliar orang mengikuti sistem perbudakan modern. Lalu, secara berurutan diikuti oleh Cina dengan 3,2 juta orang, Pakistan 2,1 juta orang, Uzbekistan 1,2 juta orang, Rusia 1,05 juta orang, Nigeria 8834.200 orang, Republik Demokratik Kongo 762.200 orang, Indonesia 714.100 orang, Bangladesh 680.900 orang, dan Thailand 475.300 orang. Dimana dari sepuluh negara tersebut adalah 71% dari jumlah total orang yang hidup di bawah bayang-bayang perbudakan, yang jumlahnya mencapai 35.8 juta orang. Adapun rata-rata tertinggi tingkat perbudakan modern bagi sebuah penduduk ditemukan di Mauritania dan Eropa, bahwa mereka yang berada dalam sistem ini sebanyak 566.000 orang, terutama Turki yang mencapai 185.000 orang. Dan pada saat yang sama, angka-angka tersebut membuktikan bahwa perbudakan tidak ada hubungannya dengan kemiskinan.

Hilangnya jutaan manusia, khususnya perempuan dan anak-anak, dari kemanusiaannya dalam menghadapi eksploitasi ekonomi dan seksual merupakan salah satu hasil dari ideologi kapitalisme. Ideologi ini melalui nilai-nilai positivisme dalam ekonomi dan kepentingan egois telah menghasilkan eksploitasi para penguasa, pengusaha dan minoritas orang kaya untuk mengubah dunia ini menjadi sebuah surga bagi mereka, sementara hak dan nilai-nilai orang lain hilang sia-sia. 

Berbicara tentang berbagai kebijakan yang tidak manusiawi ini-dalam hal kesehatan, politik, ekonomi dan lainnya-sebagai sebuah pelanggaran atas individu merupakan bentuk pembenaran yang lemah. Sebab semua itu merupakan kebijakan yang berasal dari jantung ideologi kapitalisme, dan bahkan inti dari kapitalisme. Mengingat, kapitalisme adalah ideologi yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan,  moral atau spiritual, yang ada hanyalah nilai materi yang telah mengubah kaum kapitalis menjadi monster bahkan para kanibal. Insiden Guatemala hanyalah bukti kecil dari kejahatannya. Sedangkan komite investigasi itu, baru dibentuk oleh Obama setelah bocornya berita, serta kuatnya tekanan media dan tekanan publik.

Sungguh, dunia saat ini sedang terbakar oleh nyala api peradaban kapitalisme, dengan berbagai masalah dan krisis ekonominya; dengan perang imperialismenya yang destruktif dan tidak bermoral; dengan berbagai pelanggaran sosial yang telah menghancurkan kehidupan sosial, yang mengubahnya menjadi sekawanan binatang; dengan mengotori lingkungan dan memodifikasi gen makanan dan sayuran, akibatnya bermunculan berbagai penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah seperti AIDS dan sipilis. Itulah peradaban yang mengubah dunia menjadi neraka yang begitu mengerikan dan diselimuti kegelapan.

Umat manusia saat ini benar-benar membutuhkan Islam yang sangat menghormati manusia, serta meninggikan dan mengangkatnya dari sekedar makhluk di antara makhluk-makhluk yang ada di alam semesta ini menuju kebaikan dan keutamannya.

Islam meninggikan manusia dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan nilai-nilai kemanusiaan, moral dan spiritual. Meskipun demikian, Islam tidak mengabaikan materi, namun tidak menjadikannya sebagai dasar bagi setiap hubungan manusia, melainkan menundukkan semua potensi dan materi untuk menjaga kehormatan dan martabat manusia apapun agama, ras atau warna kulitnya. [VM]

Posting Komentar untuk "Kapitalisme Bertanggung Jawab Atas Tingginya Human Trafficking!"

close