Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Generasi Terbaik


Oleh : Dariyanto, S.Pd.I 
(Pembina Bunayya Education Center)

Generasi sekarang memang banyak melahirkan ilmuan yang pintar namun dari segi ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta birrul waalidain kurang. Mereka bangga bisa ikut ajang internasional fisika, matematika dll. Hilangnya sopan santun, akhlakul karimah di sebabkan karena kurikulum yang ada memang tidak sesuai dengan Islam. 

Sejumlah fakta menunjukkan dekadensi moral (kemerosotan akhlak) yang melanda generasi bangsa ini sudah pada tingkat mengkhawatirkan. Hedonis, permissive, pragmatisme, materialisme yang merupakan nilai-nilai ideologi sekuler kapitalisme  begitu nyata mencelupi kesucian jiwa dan kecerdasan generasi.  Seks bebas, tawuran dan narkoba kian marak dikalangan pelajar.  

Berdasarkan fakta kebijakan pemerintah yang berkali-kali mengubah kurikulum, namun semuanya tetap dalam bingkai ideologi sekuler, menunjukkan bahwa sistem politik demokrasi hanyalah akan menerapkan kurikulum sekuler, sekalipun telah nyata kerusakannya. Bahkan kurikulum yang didasarkan aqidah Islam harus dijauhkan. Ini kenyataan.  Yang demikian karena selain prinsip demokrasi yang menegasikan kewenangan Allah swt  sebagai satu-satunya Pembuat aturan, sistem politik Barat ini memang didesain untuk melanggengkan hegemoni Barat, dimana kurikulum pendidikan merupakan salah satu sarana yang efektif.

Semakin menjamurnya sekolah/lembaga pendidikan menjadi pertanda begitu pedulinya masyarakat terhadap dunia pendidikan. Namun, kita mendapati bahwa masyarakat dan sistem yang ada menjadikan pendidikan bukan sebagai kebutuhan pokok yang terfasilitasi penuh oleh Negara. Pendidikan justru menjadi komoditas ekonomi yang dilemparkan ke pasar untuk diperjualbelikan. Hanya mereka yang memiliki ekonomi kelas menengah ke atas yang dapat mencicipi dan menikmati pendidikan yang berkualitas. Dapat dikatakan peran negara tereduksi oleh pihak swasta bahkan asing.
Saat pendidikan berorientasi materi, kualitas SDM pun sesuai permintaan pasar yaitu kualitas pekerja bukan pemimpin. Untuk merombaknya maka diperlukan kurikulum pendidikan yang tepat sasaran. Itulah kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum ini tidak berorientasi pasar. Kurikulum pendidikan Islam akan mampu mencetak generasi unggul, generasi pemimpin. Islam memposisikan pendidikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat yang wajib dipenuhi oleh negara. Dalam sistem pendidikan Islam kualitas SDM yang dihasilkan adalah generasi khairu ummah yang kelak mampu memimpin bangsanya menjadi bangsa yang besar, kuat dan terdepan memimpin bangsa lainnya. Sebuah pendidikan Islam akan melahirkan generasi berkepribadian Islam, berpola pikir dan pola sikap berdasarkan akidah Islam yang bersumber dari Sang Pencipta, Allah SWT.

Islam memiliki kurikulum yang unik dalam dunia pendidikan. Kurikulum pendidikan wajib berdasarkan akidah islamiyah. Mata pelajaran serta metodologi penyampaian pelajaran seluruhnya di susun tanpa adanya penyimpangan sedikitpun dalam pendidikan dari asas tersebut.

Kurikulum pendidikan khilafah adalah kurikulum yang dibangun di atas aqidah Islam.  Yang bertujuan mewujudkan peserta didik berkepribadaian Islam, berpola fakir dan berpola sikap sesuai syariat  Islam.  Materi dan metode pendidikan didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik memahami dan meyakini bahwa eksistensi Allah swt dengan segala sifat-sifat uluhiyahnya adalah realitas, kesadaran ini dimanivestasikan dengan memandang keridoan Allah swt sebagai kebahagiaan tertinggi, dan keterikatan kepada syariat Allah swt adalah hal yang mutlak.  Disamping itu peserta didik memandang Islam sebagai sistem kehidupan satu-satunya yang layak bagi manusia.  Di atas prinsip-prinsip ini nilai-nilai, akhlak mulia benar-benar menghiasi segenap aktivitas pelajar.

Tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian islam (syakhsiyyah islamiyyah), penguasaan tsaqofah islam dan ilmu-ilmu kehidupan (iptek dan ketrampilan). Sehingga melahirkan generasi terbaik yang memilki pola pikir (fikriyah) dan pola sikap (nafsiyyah) yang berkepribadian islam (syakhsiyyah islamiyyah).

Kurikulum yang berkualitas disusun dengan dasar dan orientasi ideologi Islam disusun memenuhi di antaranya: Pertama, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab, yang notabene bahasa al-Quran. Bahasa ini akan menggugah pemikiran dan menyentuh perasaan. Kedua, tsaqafah yang dipelajari digali dari al-Quran dan as-Sunah. Ketiga, sains dan tekhnologi yang dihasilkan memudahkan pemenuhan kebutuhan manusia dalam kehidupan tanpa mengesampingkan hukum syariah (IPTEK yang tidak bertentangan syariah).

Dengan demikian output yang dihasilkan adalah generasi pejuang, bukan generasi yang cerdas akal saja namun miskin kepribadian; bukan generasi yang mahir dalam IPTEK namun miskin iman. Merekalah generasi pemimpin, pengukir peradaban yang tak mudah surut dalam perjuangan Islam. [VM]

Posting Komentar untuk "Mendidik Generasi Terbaik"

close