PEP Mampukah Mewujudkan Ketahanan Keluarga?



Kemiskinan massal yang menggerogoti ketahanan keluarga di Indonesia merupakan hasil penerapan sistem ekonomi kapitalis. Maka dengan menggencarkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (PEP) bukan hanya akan memperburuk kondisi ketahanan keluarga namun juga akan memalingkan umat dari kesadaran yang benar terhadap akar masalah kemiskinan. Selama kita hanya berkutat mencari solusi di lingkaran kapitalisme. Seolah masalah hanya di aspek ekonomi saja. Sehingga upaya penyelesaian seperti katak dalam tempurung, enggan melihat aspek lain.

Semakin maraknya permasalahan keluarga yang dialami keluarga di Indonesia merupakan cerminan dari kegagalan pemerintah dalam mengurus warga negaranya. Pemerintah juga memiliki pandangan salah satu penyebabnya yaitu buruknya kondisi ekonomi nasional yang mempengaruhi hingga level keluarga. Wajar kabinet era Joko Widodo dinamai Kabinet Kerja. Semua elemen diarahkan untuk kerja, kerja, dan kerja. Tidak terkecuali bagi kaum perempuan.Pemerintah menggencarkan program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan atau dikenal dengan PEP. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketahanan keluarga di Indonesia.

Program pemberdayaan ekonomi perempuan ini didukung dengan memberikan kemudahan permodalan / inklusi keungan,  proporsi penerimaan PNS, pekerja,  menyelenggarakan pojok ASI dsb.  

Jauh panggang dari api,  ternyata hal tersebut tidak dapat mengatasi permasalahan yang ada justru dengan adanya PEP menimbulkan permasalahan baru.  Seorang ibu yang keluar untuk bekerja dia meninggalkan tanggung jawab terhadap urusan rumah tangga.  Sementara itu kemiskinan yang mbelenggu tidak juga dapat terselesaikan.

Sebaliknya kita harus keluar dari sistem yang selama ini telah terbukti menyengsarakan rakyata. Kita harus kembali kepada Islam secara kaffah. [VM]

Pengirim : Giyanti  (titissholihah@gmail.com)

Posting Komentar untuk "PEP Mampukah Mewujudkan Ketahanan Keluarga?"