Pendidikan Tanpa Kekerasan, Islam Punya Jawaban
Oleh : Ghaniy Alfandi
(Mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember-Surabaya)
“Jadi pendidikan itu bukan bertujuan untuk memproduksi robot, bukan juga untuk memproduksi benda mati dan membodohkan orang yang sudah punya potensi,” kata Pengamat Pendidikan Budi Terikorayanto saat dihubungi Kriminalitas.com di Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Kegagalan Sistem Sekular
Untuk kesekian kalinya dunia pendidikan berduka akibat perilaku dari pelajarnya sendiri. Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) bukan satu satunya sekolah kedinasan yang melakukan tindakan semi militer oleh seniornya kepada para juniornya. Beberapa waktu kebelakang juga banyak sekali sekolah kedinasan yang masih menjalankan “hukum rimba” di dalam sekolahnya sendiri. Meskipun pihak sekolah menjelaskan tidak ada kekerasan fisik di sekolahnya tersebut. Tidak hanya dilevel sekolah tinggi, level sekolah menengah juga sering terdengar kabar adanya kekerasan fisik. Khususnya pada saat orientasi pengenalan sekolah oleh senior kepada juniornya yang masih baru. Tindakan kekerasan ini sering digunakan alasan untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab serta kekuatan mental dari juniornya.
Sesungguhnya kekerasan fisik yang terjadi dalam dunia pendidikan ini bukan hanya karena perilaku dari pelajarnya saja, tetapi perlu diperhatikan lingkungan yang membentuk pelajar tersebut. Sudah bukan zamannya lagi kekerasan fisik masuk ke dalam dunia pendidikan. Hal ini karena dunia pendidikan bukanlah arena adu otot, tetapi dunia pendidikan adalah salah satu arena untuk mengubah manusia melalui pemikiran bukan melalui kekuatan. Kegagalan sistem pendidikan sekular akhirnya melahirkan orang yang culas, brutal, dan jauh dari Islam. Kekerasan seolah menjadi jawaban dari segala permasalahan. Sistem yang buruk, akhirnya menjadikan manusia terpuruk. Maka dibutuhkan sistem pendidikan yang benar-benar mendidik generasi masa depan tanpa kekerasan. Inilah saatnya umat kembali kepada sistem pendidikan Islam. Sistem yang membawa berkah dan memanusiakan manusia.
Pendidikan Islam
Pendidikan dalam Islam merupakan kebutuhan dasar sebagaimana kebutuhan terhadap makan, minum, pakaian, rumah, kesehatan, dan sebagainya. Negara wajib menjamin pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga negara secara gratis hingga perguruan tinggi dengan fasilitas sebaik mungkin (An-Nabhani, Ad-Dawlah al-Islamiyah, hlm. 283-284).
Ideologi yang dianut oleh suatu negara akan menjadi basis kebijakan bagi sistem pendidikannya. Kebijakan tersebut khususnya terkait dengan dua hal pokok: tujuan pendidikan yang diwujudkan dalam format kurikulum dan peran negara dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakatnya. Sistem pendidikan yang diterapkan oleh Khilafah Islam adalah sitem yang secara keseluruhan terpancar dari ideologi atau akidah Islam. Dalam Khilafah Islam, tujuan pendidikan, struktur kurikulum dan peran negara di bidang pendidikian diformulasikan sesuai dengan tuntunan syariah Islam.
Tujuan pendidikan yang diselenggarakaan oleh Khilafah Islam adalah untuk membentuk kepribadian islami (syakhshiyah islamiyah) setiap Muslim serta membekali dirinya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan. Dengan pendidikan islam otomatis akan meniadakan kekerasan fisik baik pada level sekolah tinggi hingga sekolah dasar. Bukan berarti kedisiplinan dan olah raga tidak diajarkan. Justru itu menjadi aktualisasi dari kepribadian islam yang menyiapkan mental dan pemikiran anak didik. Akhirnya dunia pendidikan akan menjadi ajang para pemikir dengan intelektualitasnya, bukan menjadi ajang adu otot senior dengan junior. STOP KEKERASAN dalam dunia pendidikan. Islam punya jawaban! [VM]
Posting Komentar untuk "Pendidikan Tanpa Kekerasan, Islam Punya Jawaban"