Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Anak Gemar Beribadah


Menjadi harapan besar bagi para orang tua melihat anak-anaknya gemar beribadah. Ibadah dalam arti luas, yaitu anak tunduk dan patuh pada aturan Allah Swt. Baik hablum minallah seperti sholat,puasa, zakat, hablum minnafsh seperti makan dan minum yg halal dan thayyib, memakai pakaian syar'i, dan berakhlaq mulia(jujur, berani, amanah, tidak suka marah), maupun hablum minan nass seperti tidak mau terjerat riba( berusaha keras untuk sesuai dengan sistem ekonomi islam), tidak mau mencontek (berusaha pakai sistem pendidikan Islam yg tanpa mencontek), tidak mau pacaran (berusaha sesuai dgn.sistem pergaulan Islam),dll.

Sungguh orang tua akan bangga lagi jika nanti dikumpulkan dengan anak-anaknya di Surga.

Apa saja kunci anak gemar beribadah, berikut penjelasannya:

1. Anak memiliki aqidah yang kuat

Ini adalah motivasi internal pada anak. Jika aqidah anak tertanam dengan baik, ortu bisa dengan mudah mengarahkan anak untuk beribadah kepada Allah. Anak yang memiliki aqidah Islam yang kuat akan mandiri mengerjakan ibadah semata-mata untuk mengharapkan Ridha Allah.

2. Peran orang tua sebagai teladan

Jangan harap anak mau rajin sholat jika orang tua tidak rajin sholat. Jangan mimpi anak gemar membaca Al Qur'an jika ortu tidak mencontohkan membaca Al Quran. Karena anak juga butuh dukungan dari lingkungan keluarga. So, jadilah ortu teladan. Ingat ya...hadiahnya langsung dari Allah lho... Bukan dari manusia.

3. Teman anak

Jangan remehkan teman anak. Ada fase pengaruh _peer group_ pengaruh teman lebih kuat dari pada pengaruh ortu. Ini ketika aturan di peer group lebih "menyenangkan" bagi anak dari pada aturan di ortu yang dianggap "kaku". Jadi ortu senantiasa cek pada anak, siapa saja teman mereka. Jika perlu kenalkan dengan anak teman yg memiliki sifat yang baik.

4. Sekolah anak

Salah satu faktor yang mempengaruhi anak adalah sekolah. Lebih dasar lagi adalah apa kurikulum yang dipakai sekolah tersebut? Hanya ada 2 macam, yaitu kurikulum Islam atau kurikulum sekuler (memisahkan agama dengan kehidupan). Jika ternyata sekolah anak menerapkan kurikulum sekuler, ini akan mempengaruhi pola pengajaran kepada anak". Misalnya saja masalah menutup aurat, budaya pacaran, mencontek, dll. Jika disekolah pacaran sudah menjadi budaya, bisa jadi lho anak juga akan ikut pacaran. So, ortu harus selektif memilihkan sekolah bagi anak-anaknya.

5. Lingkungan Sekitar rumah

Ini berkaitan dengan penduduk di sekitar rumah. Apakah perilaku mereka baik atau buruk? Perilaku masyarakat yang baik akan berdampak pada aktivitas positif yang dilakukannya. Misalnya, warga sekitar rumah rajin sholat ke masjid. Secara tidak langsung,itu menjadi pembelajaran positif bagi anak-anak untuk rajin sholat ke masjid.

6. Sistem kehidupan yang diciptakan negara

Teknologi informasi yang berkembang semakin pesat. Adanya gawai menjadikan anak memiliki dunia lain, yaitu dunia maya. Berita bohong, pornografi dan tontonan yang negatif mempengaruhi jiwa dan akal anak-anak. Ditambah lagi sinetron percintaan remaja yang merajai dunia televisi. Narkoba dan pergaulan bebas semakin marak. Jika tidak ada regulasi yang tepat, apa jadinya generasi masa depan anak-anak kita. Apalagi ada kebijakan pendidikan agama Islam dihapus. Ada matapelajaran pendidikan agama Islam saja moral generasi belum bisa dibanggakan, apalagi jika mapel agama dihapus??

Semoga kita termasuk orang tua yang peduli pendidikan dan masa depan anak kita. Panduan mendidik itu sudah ada. Ada di dalam Islam. Agar anak gemar beribadah butuh kerja sistem. Orang tua,sekolah,masyarakat dan negara. [VM]

Penulis : Priani, S.Pd

Posting Komentar untuk "Agar Anak Gemar Beribadah"

close