Duterte Didukung Amerika Hancurkan Kota Marawi Atas Nama…
Duterte |
Selain itu, Duterte juga meyebut, serangan udara yang didukung Amerika Serikat di Marawi akan berlanjut. Sebab, konflik di wilayah selatan negara itu sudah memasuki minggu kelima, tanpa tanda akan berakhir. Selain itu, jumlah korban pun dilaporkan telah bertambah hingga 370 orang.
"Saya sangat, sangat, sangat menyesal bahwa ini terjadi. Semoga segera Anda akan segera menemukan kata maaf di dalam hati Anda untuk tentara dan pemerintahan saya, dan bahkan untuk saya. " Demikian kalimat yang meluncur dari mulut Duterte dalam sebuah pidato di sebuah pusat evakuasi di Iligan, di dekat Kota Marawi, Selasa (20/6/2017).
http://internasional.kompas.com/read/2017/06/20/20245501/terpaksa.hancurkan.kota.marawi.presiden.duterte.minta.maaf
Catatan
Duterte menjadi panik sehingga membuatnya yakin bahwa solusi peluru terakhir. “Penghancuran Kota Marawi’ yang diklaim memerangi terorisme sebagai solusi. Lalu korban dari rakyatnya sendiri berjatuhan. Namun, apa yang terjadi di Filipina tidak lebih dari sebuah episode baru dari serangkaian peristiwa yang dilandasi skenario Amerika.
Amerika yang mensuport Duterte ingin mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa sekulerisme mereka akan mencerahkan dan tidak memiliki bagian dalam semua pertumpahan darah ini. Itulah yang biasa dilakukan orang dengan tindak kejahatan. Kenyataannya proyek terorisme benar-benar tentang politik Amerika dan Eropa, maka siapapun harus mengakui bahwa sejarah panjang intervensi barat yang merugikan seluruh dunia adalah bagian dari penyebab kengerian yang terus berlanjut. Dengan kata lain, dunia dipaksa memikul akibat perbuatan Barat.
Tapi yang lebih mengganggu adalah fakta bahwa Amerika memaksa dunia ke arah yang salah saat mencari cara mencegahnya. padahal jika Anda ingin menghentikan proyek terorisme, carilah sumber proyeknya.
Riil, Amerika menyukai gagasan menyelesaikan masalah dunia dengan menjatuhkan bom dan menciptakan pembantaian. Pendekatan ini digunakan oleh Barack Obama dan sekarang akan digunakan oleh penggantinya Donald Trump. Pada 2016 saja, pemerintahan Obama menjatuhkan setidaknya 26.171 bom. Ini berarti bahwa setiap hari tahun lalu, militer AS menjatuhkan pejuang atau warga sipil di luar negeri dengan 72 bom; berarti tiga bom setiap jamnya, 24 jam sehari. Sementara sebagian besar serangan udara ini terjadi di Suriah dan Irak, bom AS juga menghujani orang-orang di Afghanistan, Libya, Yaman, Somalia dan Pakistan. Tujuh negara mayoritas Muslim. Dan sekarang bekerjasama dengan rezim Filipina di titik yang dihuni mayoritas muslim.
Mengenai ISIS, organisasi ini berdiri lalu mendistorsi Khilafah, untuk mengasingkan kaum Muslim pada umumnya dari Khilafah, dan kemudian Barat akan menuntun non muslim maupun kaum muslimin turun untuk menghancurkan ‘opini khilafah’, sehingga kaum muslim tidak lagi menginginkannya.
Namun, persekongkolan yang jauh lebih hebat dan kedengkian terhadap umat Islam masih mengitari Amerika dan antek-anteknya yang mendukung dan selalu loyal padanya, dimana mereka tidak segan mencabut nyawa orang yang tak berdosa demi mengobarkan ‘perang melawan radikalisme Islam dan terorisme. Jadi bangun dan waspadalah terhadap proyek untuk menghancurkan dan memecah belah umat Islam, dimana mereka mengundang publik untuk melakukannya. Jangan terperdaya untuk mengikuti tiran.
Tidak ada cara bagi kita untuk menghadapi proyek neraka Amerika ini, kecuali dengan berpegang teguh pada Syariah Islam dan konsep untuk mewujudkan tegaknya syariah yang berada pada tuntuna rosulullah Saw. dengan bekerja keras untuk menegakannya, sadar dari trik-trik Barat dan rencananya untuk mendistorsinya, dan menghilangkannya. Kaum muslim harus memberikan kepemimpinan politik kepada orang yang memenuhi syarat untuk itu, orang-orang yang sadar dan setia, yang mencintai umat dan diapun dicintai umat, yang berdoa untuknya dan diapun berdoa untuk umat. [VM]
Penulis : Umar Syarifudin
Posting Komentar untuk "Duterte Didukung Amerika Hancurkan Kota Marawi Atas Nama…"