Tolak Rencana Pembubaran HTI!

Saya mengamati, masyarakat menyambut positif dan negatif pada aksi-aksi yang dipimpin Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menghentikan swastanisasi dan liberalisasi yang telah menjadikan masyarakat sengsara. Sambutan masyarakat sangat positif terhadap jutaan penjelasan yang disebar HTI yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia di berbagai tempat umum. Sambutan yang tumbuh dari kesadaran dalam diri kaum Muslim terhadap strategi jahat kaum neolib yang lama maupun yang terbaru. Ini adalah rangkaian kegagalan kebijakan liberalisme  yang diterapkan di Indonesia.

Saya baca-baca di WA, berseliweran informasi seputar pembubaran HTI. Dan penulis sangat prihatin dengan langkah mundur pemerintah. Cukup, cukup! Kaum Muslim di Indonesia harus berdiri dalam satu barisan, meneriakkan suara mereka untuk menempatkan akhir bagi rentetann kedholiman-kedholiman penguasa. Semua pihak diseru untuk berpartisipasi dalam aksi menolak kebijakan pembubaran HTI, baik individu, partai, ataupun ulama, untuk menghentikan kebijakan brutal yang tidak memperhatikan hak Islam dan kaum Muslim.

Menurut pengamatan penulis, pelarangan HTI di beberapa negara, termasuk Indonesia, dan upaya rezim di banyak negara memasukkan HT ke dalam ‘ancaman negara’, jelas mengada-ada. Pasalnya, dunia tahu, HT maupun HTI adalah partai politik yang non-kekerasan. HTI hanya melakukan aktivitas politik dan pemikiran, tidak lebih. Tak ada satu bukti pun, sejak HT didirikan tahun 1953, bahwa HT melakukan aksi-aksi kekerasan sehingga layak disebut sebagai organisasi teroris. Karena itu, bisa dipastikan bahwa pelarangan HT di banyak negara, hanyalah karena ketakutan rezim di negara-negara tersebut atas terungkapnya borok-borok penguasa dan kebangkitan kembali pemerintahan global, yakni Khilafah Rasyidah, yang memang selama puluhan tahun disampaikan oleh HT kepada masyarakat.

Padahal, khilafah lah yang akan melibas peradaban kapitalistik yang kejam sekaligus menggantinya dengan sistem pemerintahan Islam yang akan membawa banyak kebaikan bagi umat manusia, sekaligus mengubur sistem kapitalisme sekular maupun sistem sosialis komunis yang terbukti telah menimbulkan kerusakan bagi umat manusia. [VM]

Penulis : Adito Budiono, A.md, (Resist Invasion Center)

Berbagi :