Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terimakasih Ustadz Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw (tengah)
Semasa SMA dulu, saya ingat betul ada seorang guru yang mengatakan bahwa Khilafah pasti akan tegak. Karena dia pasti tegak sesuai kabar Nabi Muhammad Saw, maka tidak memperjuangkannya pun pasti Khilafah akan tegak. Walau kita tidak memperjuangkannya ia pasti akan tegak, maka tak usah kita buang-buang tenaga memperjuangkannya dan tak usah sibuk memikirkannya. Yang mesti kita fikirkan dan dakwahkan adalah bagaimana cara memperbaiki diri dan akhlaq saja.

Pernyataan guru saya tersebut lama saya pendam. Namun, saya tetap ngaji. Saya tidak berhenti ngaji dan berjuang karena terprovokasi pernyataan guru saya tersebut. Justru penting bagi saya untuk terus ngaji, agar pernyataan guru saya tersebut bisa saya dapatkan jawabannya. Dan pada akhirnya, terjawablah pernyataan tersebut lewat lisan guru saya yang lain.

Walau sudah terjawab oleh guru saya, tapi barulah saya sangat puas ketika mendengarkan penjelasan Ustadz Felix Siauw mengenai Bisyaroh Rasulullah Saw.

Ustadz Felix menjelaskan apa dan kedudukan Bisyaroh Rasulullah Saw serta bagaimana menyikapinya. Inilah yang terjadi di masa para sahabat hingga masanya Al Fatih. Ketika medengar kabar dari Rasululullah bahwa konstatinopel akan ditaklukkan oleh kaum Muslimin dan panglima yang memimpin tentara yang menaklukkan adalah panglima terbaik, orang-orang pada masa mereka tidak hanya PERCAYA, tapi juga menyikapi kabar/Bisyaroh Rasulullah tersebut dengan PERJUANGAN. Mereka tidak membuat pernyataan, “tak usah lah kita perjuangkan, karena tak memperjuangkannya pun dia pasti akan takluk”.

Intinya ilmu yang saya dapatkan, meyakini Bisyaroh adalah aktivitas hati dan harus dibarengi dengan aktifitas amal perbuatan atau perjuangan mewujudkannya. Termasuk Bisyaroh akan kembalinya Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah.

Inilah salah satu jasa guru-guru saya dan Ustadz Felix terhadap perkembangan pemahaman saya dalam mempelajari Islam dan Khilafah.

Tepatnya dua hari yang lalu saya mendengar lagi kalau ternyata kajian Ustadz Felix di Bangil di bubarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Saya tak menyebut nama, tapi clue-nya loreng ijo yang kabarnya suka dangdutan (kalau di tempat saya, si loreng ijo enggak gitu-gitu amat, saya kenal ketuanya dan orangnya dikenal sebagai orang yang soleh). Sebelumnya pun saya mendengar kegiatan kajian Ustadz Felix juga dihentikan karena penyebab yang serupa, sama nasibnya dengan kajian Ustadz Khalid Basalamah beberapa waktu lalu.

Sabar Ustadz Felix, ujian bukan membuat kita berkecil hati. Malah membuat kita semakin mulia. Sebagaimana Rasulullah dulu mendapat ujian dilempari batu di Thaif.

Wahai Banser, Anshor atau apalah namanya. Jagalah sikap kalian karena kalian dan kita bersaudara. Jangan mau dipecah belah, apalagi hanya ditukar dengan nasi bungkus berikat karet. Setau saya, NU tempat organisasi anda bersandar dan HT tempat Ustadz Felix belajar, pendirinya dulu adalah satu guru. Siapa gurunya?. Nama depannya sama dengan nama saya, Yusuf. Yaitu Yusuf An Nabhani yang dikenal sebagai Ulama besar, kakek dan guru dari syekh Taqiyuddin An Nabhani pendiri HT. Yusuf An Nabhani juga guru dari mbah Kiyai Hasyim Asy’ari. Kalau di runut silsilahnya ke atas, juga menjadi guru dari semua kaum Nahdiyyin. Piye? Bener opo ora?.

Wahai Banser, janganlah kalian bilang diri kalian pancasilais, sementara kalian tidak konsisten dengan Pancasila. Karena yang dinginkan pancasila adalah ketuhanan bukan kesetanan, pengingkaran dan kemunafikan, beradab bukan biadab, persatuan bukan perpecahan, hikmah kebijaksanaan bukan melemahkan serta keadilan bukan pembubaran atau kedzaliman.

Ustadz Felix, berbeda dengan Gus Nur yang pernah bertemu anda. Saya tidak pernah bertemu anda, anda tidak tahu saya dan saya juga anda sama-sama tidak tahu dimana posisi masing-masing sekarang. Walapun seperti itu dan walaupun saya hanya tahu anda dari sosmed, youtube dan buku, Ana tetap berterimakasih pada dakwah antum dan salam buat antum. Semoga istiqomah, terus semangat dan sabar dalam dakwah. [vm]

Penulis : Yusuf Al Barowy

Posting Komentar untuk "Terimakasih Ustadz Felix Siauw"

close