Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prancis Dirikan Pangkalan Militer Baru di Mali untuk Perangi Jihadis

Tentara resimen infanteri Prancis bercengkrama di depan tendanya di Kamp Operational Desert Plateform Camp / PfOD di Gao Mali, 12 Oktober 2017. REUTERS
VisiMuslim - Militer Prancis membangun pangkalan militer baru di Mali. Pangkalan ini akan menjadi pusat komando untuk operasi menghadapi organisasi-organisasi jihadis di sepanjang perbatasan Mali-Burkina Faso.

Kantor berita AFP mengatakan, Kamis (04/04/2019), pangkalan ini merupakan langkah baru Operasi Barkhane. Barkhane merupakan sandi kampanye militer Prancis di Afrika yang berpusat di Chad. Sebanyak 4.500 tentara Prancis diterjunkan dalam kampanye untuk memerangi kelompok jihadis di bekas jajahannya, termasuk Burkina Faso, Mali dan Niger.

Di Mali sendiri, pasukan Prancis menghabiskan 18 bulan untuk berperang melawan jihadis yang berafiliasi dengan Daulah Islamiyah (ISIS) di wilayah gurun di timur laut Leptaku, yang berbatasan dengan Niger.

Namun pasukan Prancis kini berencana untuk memperluas operasinya ke barat ke wilayah tengah Gourma, daerah perbatasan Mali dengan Burkina Faso.

“Ini akan menjadi pangkalan utama operasi di daerah Gourma di mana ancamannya aktif,” kata komandan pangkalan baru tersebut, yang hanya menyebutkan nama depannya, Francois.

“Di masa lalu kami masuk dan keluar dari daerah itu, tetapi sekarang kami mengibarkan bendera di sini tempat kami akan tinggal,” imbuh perwira senior lain, yang menolak menyebutkan identitasnya.

Sejak pertengahan Januari, tentara berupaya menggali air di lokasi tersebut, saat ini pasokan air diambil dari Gao, ketika penampung air mengering, tentara menggunakan air botolan.

Sekitar 150 kilometer barat daya Gao, pangkalan baru itu akan menggantikan bekas pangkalan pasukan penjaga perdamaian PBB di tempat yang sama dan akan menampung ratusan tentara Prancis.

Brigadir Jenderal Frederick Plachon, panglima Operasi Barkhane, mengatakan wilayah Gourma di selatan Sungai Niger, yang membentang di beberapa bagian Gao, Timbuktu dan Mopti, adalah tempat perlindungan bagi kelompok-kelompok bersenjata yang memanfaatkan hutan untuk berlindung di sepanjang perbatasan Burkina Faso.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Mali menderita kerugian besar di Gourma. Pekan ini, dokter militer Prancis tewas ketika kendaraan lapis bajanya menginjak ranjau di wilayah tersebut.

Wilayah ini merupakan basis Brigade Gourma, kelompok jihadis yang bergabung dalam koalisi Nusratul Islam wal Muslimin (JNIM). Selain itu, juga terdapat kelompok loyalis ISIS.

Kelompok kuat lainnya, Ansar Al-Islam, terletak di selatan Gourma di sepanjang perbatasan dengan Burkina Faso, dan para pejuangnya diyakini bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Burkina Faso utara pada 2015.

“Ketika Anda berada di Gorma, Anda dapat menjangkau di mana saja di wilayah ini, dan Anda juga dapat memberikan dukungan di Burkina Faso jika perlu,” kata Blachon kepada AFP.

Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania dan Niger adalah bagian dari aliansi lima negara dari Kelompok Lima (Sahel), yang didukung oleh Perancis untuk memerangi jihadis.[vm]

Sumber: AFP

Posting Komentar untuk "Prancis Dirikan Pangkalan Militer Baru di Mali untuk Perangi Jihadis"

close