Liberation by Revelation (Pembebasan dengan Wahyu)
Oleh : Umar Syarifudin (Pengamat Politik Internasional)
Umat hari ini mengalami situasi rentan dan tidak aman akibat invasi pemikiran, budaya, politik dan sistem barat… di samping efek mengerikan sistem kapitalisme yang berdampak tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran, manajemen yang buruk di sector ekonomi, infrastruktur, transportasi dan pendidikan serta menjadi objek dari apa yang disebut War on Terrorisme.
Dunia muslim disuguhkan fakta sikap represifisme yang kejam yang dilakukan para rezim diktator pada umat. Umat sendiri gigih untuk membebaskan diri dari kondisi kemerosotan, dan berusaha keras mengguncang kursi para penguasa zalim melalui perjuangan dan aksi-aksi umat untuk terpenuhinya hak-hak umat. Sebuah tuntutan untuk perubahan sistem Negara yang telah membuat penguasa ketakutan, sehingga mereka berusaha menekan pergerakan umat melalui cara-cara yang licik seperti, janji-janji palsu, represifitas, penangkapan dan penindasan.
Pemerintahan demokrasi di banyak negara kapitalis mencoba menipu rakyatnya dengan menampilkan dirinya sebagai pemerintah bersih dan pro rakyat, memainkan retorika melalui media-medianya mengimbau masyarakat untuk memberikan suara dalam pemilihan umum dan membuat janji-janji yang tinggi dan dan membuat janji-janji palsu memberikan pekerjaan di setiap warga. Namun, alih-alih memenuhi harapan dan aspirasi rakyat, para penguasa ini secara brutal membungkam suara dan tuntutan rakyat.
Rezim kapitalis terus-menerus menekan rakyatnya dengan berbagai pungutan pajak kebijakan-kebijakan yang gagal dan sistem pemerintahan yang korup, yang telah membuat hidup masyarakat sehari-hari sengsara yang mampu menghancurkan masa depan umat. Korupsi telah merambah ke setiap bagian dari sistem dan birokrasi, situasi lebih menyesakkan ketika tradisi politik membuktikan bahwa uang dan kekuasaan lebih penting daripada bekerja serius untuk membela rakyat.
Hal ini menyebabkan standar kehidupan masyarakat dunia muslim memburuk secara umum. Demikian juga dalam dunia pendidikan, situasinya sedemikian rupa sehingga banyak siswa yang tak segan melakukan amoral bahkan sampai bunuh diri karena sistem pendidikan yang bias yang berpotensi menciptakan keputusasaan di dalamnya. Ditambah lagi institusi pendidikan pemerintah yang mengalami kekurangan dana dan fasilitas sehingga ada banyak sekali siswa terpaksa untuk mendaftar di institusi swasta sebagai alternatif.
Mungkin juga Anda berjuang untuk mengatasi biaya pendidikan untuk diri sendiri dan keluarga. Bahkan mungkin telah menginvestasikan begitu banyak dalam pendidikan, berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus. Di antara masyarakat ada yang cukup berani menginvestasikan uang hasil jerih payah mereka untuk membuka lapangan kerja baru, sambil menyadari bahwa mereka tidak dapat bersaing dengan perusahaan raksasa, yang mendapatkan keuntungan yang tidak adil karena kebijakan ramah kapitalis pemerintah. Akibatnya, di antara kaum muda tenggelam dalam pengangguran dan,mungkin juga tidak mampu mengatasi frustrasi ini, banyak yang beralih ke kecanduan dan bahkan bunuh diri.
Masyarakat secara umum merasakan berbagai kesulitan di bawah sistem kapitalistik saat ini. Korupsi yang meluas di sektor publik dan swasta, meningkatnya kesenjangan kaya-miskin, kondisi hidup yang mengerikan dan tidak aman di sebagian wilayah dunia muslim, biaya perawatan kesehatan yang mahal, meningkatnya biaya hidup hanyalah beberapa masalah yang dihadapi semua orang yang hidup di bawah sistem ini sedang dihadapi, tanpa memandang usia, ras atau agama.
Ada padat masalah yang telah dilahirkan oleh negara kapitalis yang korup ini, sebuah sistem kapitalis-demokratis yang dipaksakan oleh Imperialis Barat kepada umat. Kapitalisme sebagai sistem yang memastikan bahwa uang dan kekuasaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, beberapa menjadi kelas penguasa dan kroni elit ekonomi yang mengelilinginya. Sehingga 1% merumuskan hukum dan kebijakan yang mengamankan kepentingan mereka dan mengeksploitasi masyarakat. Akibatnya, orang kaya menjadi lebih kaya, sedangkan masyarakat lainnya berjuang untuk mencapai bahkan hak-hak dasar mereka. Akhirnya, ketika masyarakat turun ke jalan-jalan menuntut perubahan rezim dan sistem, pemerintah bersegera menggagalkan tuntutan lurus ini menggunakan berbagai kebohongan, tipu daya dan penindasan.
Begitulah penguasa agen-agen barat yang telah memainkan peran yang sangat penting untuk menekan semangat revolusi hakiki umat dan Amerika Serikat (AS) menangani rezim-rezim ini seperti “melatih harimaunya” untuk bermain peran, baik peran pro Amerika, atau seakan-akan anti-Amerika. Setiap gagasan tentang Khilafah Islam yang diusung umat adalah seperti petir menakutkan bagi AS dan sekutunya dan disamping para sekutu ini terus bertarung dalam perebutan kekuasaan dan keserakahan material sendiri yang membuat mereka saling berhadapan. Apa yang tidak mereka pahami adalah bahwa mereka bermain-main dengan api yang pastinya akan membawa mereka neraka.
Umat perlu menyadari, bahwa setiap detik mereka adalah waktu yang tepat untuk mengenali aktor-aktor ancaman ini dan menuntut mereka berhenti mewarnai pemikiran dan emosi kaum Muslim. kaum Muslim harus menolak untuk dibodohi oleh para pemimpin palsu ini.
Mereka harus bangkit berdiri bersama identitas Islam mereka yang bersinar, melawan narasi imperialis dan antek-anteknya, serta bersiap untuk mencegah invasi fisik dan non-fisik lebih lanjut di neger-negeri muslim dan mendapatkan kembali hak-hak yang diambil paksa dari kita, tetapi ini hanya mungkin jika kita memiliki Perisai yang menerapkan syariah secara kaffah untuk melindungi dan membebaskan umat dari belenggu penjajahan. Pemimpin yang adil yang berdiri di atas negara yang menerapkan syariah yang akan menghancurkan kepentingan berbasis keserakahan AS dan imperialis lainnya.
Pembebasan dengan wahyu, mengangkat penguasa yang adil dan sistem yang dituntun oleh wahyu yang memastikan hak-hak dasar seperti pangan-tempat tinggal, pendidikan-kesehatan dan keamanan seluruh umat terpenuhi untuk seluruh warga Negara terlepas dari agama dan ras mereka.
Rasulullah (saw) mengatakan: “Imam (Khalifah) adalah wali dan dia bertanggung jawab atas warganya.” (HR. Bukhari / Muslim).
Imam yang adil ini memastikan kebutuhan dasar manusia terpenuhi, sehingga umat dapat memfokuskan jasa, energi, dan potensi Anda sepenuhnya untuk membangun peradaban yang unggul. Sumber daya mineral seperti uranium, batubara, gas, dan minyak akan didefinisikan ulang sebagai milik umum. Penguasa yang berdasarkan al Qur’an dan AS Sunnah akan menggunakan pendapatan yang dihasilkan dari sumber daya ini untuk membangun infrastruktur, jalan, jalan raya, jembatan dll. Serta untuk menghasilkan listrik murah, di antara kebutuhan lainnya. Negara akan menggunakan sumber daya ini untuk memastikan standar hidup yang tinggi bagi warganya.
Ingat, selama ratusan tahun, umat Islam, melalui negara Khilafah, menjadi kekuatan terdepan di dunia dalam pemikiran, sains, hukum, ekonomi, industri dan militer, bersama dengan semua aspek kehidupan lainnya. Dan untuk mencapai posisi kepemimpinan ini, pemuda Muslimlah yang memainkan peran paling vital.
Lenyapkan ketakutan, satukan kekuatan Anda wahai umat. Tolak kepemimpinan penguasa zalim lalu berbaris menuju tujuan akhir membangun kembali peradaban yang mulia dan cemerlang berdasarkan tuntunan wahyu, yang merupakan satu-satunya jalan menuju pembebasan. Bersatu dalam satu tuntutan untuk menghapus sistem yang merusak dan bergerak dalam perjuangan intelektual dan politik untuk membangun kembali tegaknya hukum-hukum Allah SWT. [vm]
Posting Komentar untuk "Liberation by Revelation (Pembebasan dengan Wahyu)"