Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dauroh dan Multaqa' Ulama Aswaja Kab. Malang, Refleksi 2019: Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja


Kabupaten Malang- Visi Muslim- Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Banyak persoalan yang mendera negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim ini. Mulai dari persoalan politik, persoalan ekonomi dengan hutang ribawi yang menggunung, korupsi yang merajalela, kehidupan sosial yang mengagungkan kebebasan sehingga menjamurnya kemaksiatan, hingga pembiaran pelecehan terhadap Rasulullah SAW dan Islam serta kriminalisasi ajarannya. Hal tersebut dirasakan oleh Gus Muhammad, pengasuh salah satu pesantren di Malang Selatan, dalam sambutannya di acara Daurah dan Multaqa Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Kabupaten Malang, Ahad, 29/12/2019. Oleh karena itu, lanjut beliau, berkumpulnya para ulama dan asatidz dalam acara tersebut adalah dalam rangka mencari solusi untuk memperbaiki kondisi negeri ini, tentu dengan perspektif Islam sebagai wujud manivestasi keimanan.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 50 orang ulama dan asatidz tersebut, Ustadz Sul’an, M.Pd, Pengasuh Majelis Taklim Darussalam Pakis, memaparkan refleksi tahun 2019 yang dipenuhi berbagai problematika yang mendera negeri dan umat Islam.

Di bidang politik, pelaksanaan pemilu berbiaya besar yang “memakan” ratusan korban meninggal, ribuan dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, massif, dan brutal yang diabaikan, hingga menghasilkan pemimpin dengan legitimasi yang dipaksakan. Diloloskannya mantan koruptor untuk menjadi wakil rakyat, seolah mementahkan upaya pemberantasan korupsi yang semakin marak dan massif.

Di bidang ekonomi, kesenjangan ekonomi antar rakyat semakin melebar dan semakin meningkatnya angka kemiskinan. Diperparah lagi dengan semakin besar dan beratnya beban hidup rakyat yang harus membayar berbagai macam jenis pajak dan pungutan yang dipaksakan. Utang ribawi negara yang mencapai 5 ribuan trilyun juga harus ditanggung oleh rakyat. Sementara aset negara berupa sumber daya alam yang seharusnya dikelola negara dan hasilnya dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat malah banyak yang dikuasai oleh swasta, baik asing maupun aseng.

Di bidang hukum, semakin timpangnya pelaksanaan hukum di negeri ini. Hukum seolah tajam ke bawah tumpul ke atas. Siapa saja yang kritis mengkritik penguasa maka hukum bergerak cepat menjerat mereka, sementara bagi orang-orang yang dekat dengan kekuasaan seolah kebal hukum dan tidak tersentuh hukum meskipun berulang kali dilaporkan rakyat karena melakukan tindakan melawan hukum. Ambil contoh kasus-kasus pelecehan terhadap Islam dan ajarannya oleh Abu Janda, Bu Sukmawati, Ade Armando, hingga Victor Laiskodat yang bahkan dengan tenang melenggang menjadi Gubernur yang hingga hari ini masih tidak jelas prosesnya.

Selain itu, isu radikalisme dengan sasaran Islam dan umatnya terus digencarkan. Bahkan PAUD pun disasar dengan tuduhan radikalisme. Sementara tindakan radikal bahkan aksi terorisme yang dilakukan oleh pihak atau kelompok selain Islam dengan korban masyarakat sipil bahkan aparat keamanan, jangankan ditindak tegas, memberikan label teroris saja tidak berani.

Begitu kompleksnya persoalan yang melanda negeri ini, solusi yang sistemik sangat dibutuhkan. Islam sebagai agama sekaligus mabda, diyakini dan terbukti akan mampu menyelesaikan setiap problematika yang dihadapi manusia. Oleh karena itu, jika ingin mewujudkan Indonesia yang _baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,_ tidak bisa tidak kita harus kembali kepada Islam, termasuk sistemnya, yakni Khilafah, yang akan menerapkan syariatnya secara kaffah.

Sementara itu, Kyai Musthofa Abu Fajar, Pengasuh Majelis Taklim Al Amanah Dampit, menyampaikan tentang Khilafah dan kewajiban menegakkannya. Khilafah dengan pemimpinnya yang disebut Khalifah, Imam, atau Amirul Mukminin, memiliki tugas diantaranya sebagai pengurus semua urusan kaum Muslim sekaligus al-junnah (perisai/pelindung) bagi kaum Muslim dari gangguan musuh-musuh mereka. Seluruh madzab Islam sepakat akan kewajiban menegakkannya. [www.visimuslim.org] Oes

Posting Komentar untuk "Dauroh dan Multaqa' Ulama Aswaja Kab. Malang, Refleksi 2019: Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja "

close