Jubir HTI Bantah Fitnah yang Dilontarkan Ahmad Ishomuddin
Jakarta-Visi Muslim- Dengan tegas Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto membantah fitnah yang dilontarkan Ahmad Ishomuddin dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Pangkal Pinang kemarin lusa yang menyebut “HTI intoleran”, “kekerasan berbasis agama”, “mengikis rasa cinta tanah air”, “dokrin-dokrinnya masih meracuni sehingga perlu dibersihkan”.
“Fitnah semacam ini sangat tidak layak disampaikan dalam forum yang terhormat. Kongres Umat Islam. Umat Islam! Mana bisa orang yang disebut tokoh itu menyampaikan fitnah di forum semacam itu!” tegas Ismail kepada Mediaumat.news, Sabtu (29/2/2020).
Bahwa HTI memperjuangkan khilafah betul. Tapi kalau HTI dikatakan intoleran, menggunakan kekerasan, dia harus membuktikan itu. Dia harus menunjukkan di mana intolerannya, di mana kekerasannya.
“Pasti dia tidak akan bisa membuktikan. Kalau dia tidak bisa membuktikan maka ini adalah fitnah. Ini adalah ucapan yang tidak bernilai, ini sampah, ini fitnah!” tegasnya.
Terkait dengan fitnah “mengikis rasa cinta tanah air” Ismail pun dengan tegas membantah. “Mengikis rasa cinta tanah air, rasa cinta tanah air apa!? Apa yang kita buat terhadap negeri ini? Ini kita sedang membela negeri ini. Tidak ada satu pun yang dilakukan HTI yang merugikan tanah air. Enggak ada, korupsi juga enggak,” sanggahnya.
Ismail menyebutkan semestinya yang harus dituding mengikis rasa cinta tanah air itu adalah mereka yang menjual aset negara.
Ia pun mempertanyakan secara retoris: Yang menjual Indosat siapa? Yang menjual dengan murah harga gas Donggi Senoro itu siapa? Yang kerja sama sama aseng-asing itu siapa? Sehingga (aseng-asing) memiliki dominasi di sini itu siapa? Itulah yang harus dituding sebagai perusak rasa cinta tanah air.
“Jadi ini salah alamat. Ini orang karena kebenciannya kemudian memfitnah sesama Muslim,” ungkapnya.
Fitnah “doktrin-doktrinnya masih meracuni sehingga perlu dibersihkan” juga disanggah Ismail dengan telak: Apa doktrinnya? HTI itu menyampaikan dakwah! Dakwah Islam dari A sampai Z termasuk juga soal khilafah. Khilafah itu bagian dari ajaran Islam.
“Bagaimana bisa seorang Muslim yang disebut katanya tokoh itu menyebut ini sebagai virus (racun). Yang disebut virus itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Semestinya dia menyebut virus itu kepada sekularisme, liberalisme, yang harus dibersihkan. Bukan dakwah Islam. Harusnya dia membantu dakwah Islam,” bebernya.
Menurut Ismail, alih-alih membantu dakwah Islam, Ahmad Ishomuddin malah menyerang (dengan fitnah) begitu. Apalagi sudah ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa liberalisme, sekularisme dan pluralisme itu haram.
“Nah, barang haram yang beredar ini yang seharusnya dibersihkan dan disingkirkan. Bukan dakwah Islam,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo
Posting Komentar untuk "Jubir HTI Bantah Fitnah yang Dilontarkan Ahmad Ishomuddin"