Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ringan dalam Ketaatan


Oleh: Rahma Aliifah (Anggota Revowriter Tangerang)

Ketaatan seorang makmum kepada imam itu mutlak, yang berjenjang adalah proses mempelajari ilmunya. Ilmu agama tentu dipelajari secara bertahap. Dasar-dasar dari apa yang diamalkan, disampaikan terlebih dahulu. Ketika ilmunya sudah dipahami, akan mudah sekali untuk patuh, karena setiap apa yang diputuskan oleh imam berdasarkan agama, tentunya menjadi suatu hal yang ringan karena landasan yang dipakai sama.

Perbedaan pendapat antar suami dan istri itu hal yang biasa. Semua dikembalikan kepada Al quran mana yang lebih syar'i. Misalkan suami melarang istrinya datang ketempat orang tua. Mungkin ini terdengar sangat ekstrim sekali. Tapi pasti ada sebab dibalik keputusan tersebut, dan sebab tersebut pastinya diketahui oleh kedua belah pihak. Keputusan yang dibuat suami itu, mungkin bisa saja berubah seiringnya waktu.

Namun pada saat itu ketaatan seorang istri yang paling utama terhadap suaminya karena ketika sudah menikah, ketaatan seorang muslimah berpindah kepada suaminya. Dia masih memiliki ketaatan kepada orang tuanya, namun ketaatan yang paling utama berpindah kepada suaminya. 

Dimasa para sahabat dulu, ada seorang istri yang diminta suaminya untuk tidak meninggalkan rumah ketika ditinggal pergi berperang. Hingga pada suatu ketika, orang tua si muslimah tersebut meninggal dunia. Suaminya belum pulang dari berperang. Muslimah tersebut memutuskan tidak datang ke rumah orang tuanya. Ia tidak dapat meminta izin ke suami karena di masa itu teknologi kemunikasi belum secanggih sekarang. Ketika suaminya pulang dari perang, barulah ia memberitahukan kepada suaminya. Waktu itu, ada yang menanyakan kepada Nabi mengenai hal tersebut. Nabi menjelaskan bahwa orang tua muslimah tersebut masuk surga, karena ia sudah mendidik putrinya menjadi anak yang taat kepada suaminya. 

Agar tetap ikhlas dan legowo menerima setiap keputusan imam yang tidak bertentangan dengan Al quran dan Sunnah. Seorang muslimah hendaknya menjalankan syariat dalam aktivitas bertakarub kepada Allah SWT. Maka dia akan memahami apa yang dilarang apa yang diperbolehkan.

Rutinitas ini akan membawa kenikmatan. Mungkin disaat pertamanya akan terasa sulit, namun setelah terbiasa akan terasa nikmat. Begitu pula ketaatan dengan suami, seorang istri hendaknya mengingat hadist mengenai hadist seorang istri yang taat kepada suami, akan dijamin masuk surga

" Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (dibulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, "Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka". ( HR. Ahmad 1:191)

Masyaallah semoga kita semua bisa menjadi istri yang sholehah. Melaksanakan pengamalan setiap aktivitasnya. Ketika semua paham, maka akan menjadi ringan dalam menjalankan ketaatan. []

Posting Komentar untuk "Ringan dalam Ketaatan"

close