Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wujudkan Persatuan Negeri dengan Islam



Oleh : Lily Suryani (Penggiat Opini Ideologis Lubuklinggau)

Wakil presiden KH Ma'ruf Amin menghimbau para khatib dalam khutbahnya untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan umat.

Ma'ruf berpesan agar khatib tidak memberikan materi dakwah yang justru mengobarkan permusuhan diantara umat. Pernyataan itu disampaikan ma'ruf saat membuka Rakernas ke - ll dan halaqah khatib indonesia di istana wakil presiden, jakarta, jum'at (14/2).

Beliau mengingatkan, besarnya pengaruh materi yang disampaikan khatib terhadap pandangan, sikap, dan tindakan masyarakat. Karena itu khatib harus mempunyai kompetensi dan pemahaman agama yang benar.

Selain itu khatib juga harus mempunyai komitmen kebangsaan sehingga dalam dakwahnya masih dalam taraf bingkai kenegaraan dan kebangsaan. Serta meminta agar khatib juga tidak menyebarkan sikap intoleran yang berpotensi melahirkan sikap radikalisme diantara para jamaah.

Menurutnya, khatib pun harus dibekali pemahaman toleran sebelum dia memberikan khutbah kepada para jamaahnya.(Republika.co.id)

Islam telah mengajarkan persatuan dan kesatuan ditengah-tengah kaum muslim. Karena itu, menjaga persatuan dan kesatuan ini hukumnya wajib bagi mereka. Hukum ini pun termasuk perkara yang sudah ma'lumun min ad-din bi ad-dharurah ( diketahui kepentingannya dalam ajaran islam).

Allah berfirman," Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (Agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan kemudian Allah mempersatukan hatimu. Lalu menjadilah kamu karena nikmatnnya orang-orang bersaudara dan (ingatlah ketika) kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan Ayat-ayatnya kepada mu agar kamu mendapat petunjuk." (TQS. Ali-imran [3]: 103).

Persatuan hakiki hanya dengan Islam

Sebagai ideologi, islam dibangun 
berdasarkan akidah islam dengan standar halal-haram. Terikat sepenuhnya pada hukum islam adalah metodenya.
Sebagai ideologi , islam tidak hanya berisi ritual dan spiritual, tetapi juga sistem kehidupan. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, politik dalam dan luar negeri.

Allah Swt, berfirman," Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (TQS.Al-baqarah [2]:208).

Ketika islam diemban dan dijadikan sebagai kepemimpinan berpikir umat manusia, maka mereka bisa disatukan dengan ikatan ideologi islam. Meski mereka tidak memeluk islam. Uniknya, meski di ikat dengan ikatan ideologi islam, tetapi mereka tetap diberi kebebasan memeluk agama mereka dan sedikitpun tidak akan diusik. Bahkan walaupun mereka bukan muslim, hak dasar mereka dengan muslim sama. Sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan dan keamanan semuanya dijamin oleh negara khilafah tanpa melihat agama mereka.

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi. Wujud toleransi agama islam adalah mejunjung tinggi keadilan bagi siapa saja termasuk nonmuslim. Islam melarang keras berbuat dzalim serta merampas hak-hak mereka.

Allah SWT, berfirman," Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian dalam urusan agama dan tidak pula mengusir kalian dari negeri kalian. Sungguh Allah menyukai kaum yang berlaku adil." (TQS. Al- mumtahanah [60] :8).

Khatib tak hanya berbekal pemahaman toleran, tetapi haruslah berkepribadian islam, menguasai ilmu kehidupan dan menguasai  tsaqofah islam. Karena jika tidak memiliki ketiganya maka rusaklah umat muslim di dunia ini.

Musuh negara ini bukanlah islam, melainkan islam lah  rujukan untuk mencari solusi masalah bangsa saat ini dengan kembali kepada Al-qur'an dan As-sunah agar menjadi Negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. []

Posting Komentar untuk "Wujudkan Persatuan Negeri dengan Islam"

close