Rajab, Bulan Pembenaran Hukum Illahi di atas Konstitusi


Bogor-VisiMuslim- Bulan Rajab, merupakan salah satu dari 4 bulan Haram (bulan yang disucikan) selain Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram.  

Bulan yang diharamkan untuk berperang/menumpahkan darah di kalangan bangsa Arab. Masa damai, tak ada permusuhan.  Di bulan ini terjadi peristiwa agung yang diperingati sepanjang masa, Isra'Mi'raj.  Sebuah perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha (Isra') dan dari masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha (Mi'raj) dalam waktu semalam.  Serba-serbi Rajab dan kaitannya dengan masa sekarang inilah yang menjadi pembahasan dalam Kajian Bulanan MT.Mar'atus Shalihah pada Sabtu, 29 Pebruari, bertempat di Muarasari-Bogor Selatan kemarin. 

Diiringi guyuran hujan yang cukup deras, pemateri Ustdz.Soffy Ummu Faqih menjelaskan runutan kejadian Isra' Mi'raj.  Menimbulkan gambaran kepada jamaah yang hadir bahwa dakwah yang dilakukan oleh Rasul sangatlah berat.  Meski beliau seorang manusia pilihan, tapi tak luput hinaan, cacian, olokan bahkan penyiksaan terhadap fisik beliau terima.  Maka adanya Isra' Mi'raj merupakan rangkaian perjalanan untuk menghibur beliau setelah mengalami tahun berduka, dengan wafatnya dua orang terdekat beliau, paman dan istri tercinta yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah.  Keduanya merupakan  sosok pendukung dakwah Rasul selama ini, dua tokoh yang disegani kaum Kafir Quraisy saat hidupnya.

Isra' Mi'raj, suatu peristiwa menakjubkan yang hanya dipercayai oleh manusia yang bertaqwa.  Mengimani/ percaya terhadap apa yang dibawa atau dikatakan oleh Rasulullah.  Seperti teladan sahabat Rasul, Abu Bakar.  Keimanan terhadap segala perkataan Rasul membuat gelar Ash-Shidiq disematkan kepada beliau.  Walau kaum kafir Quraisy melempar olokan yang menghinakan Rasul dengan Isra' Mira'j yang menjadi buah bibir masyarakat Mekkah saat itu.  Abu Bakar tidak menghiraukan, tak ada sedikit keraguan, tidak goyah keimanan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Maka sikap sahabat Abu Bakar inilah yang wajib diteladani oleh kaum muslimin saat ini.  Di tengah banyaknya serangan yang berusaha menjauhkan ajaran Islam dari umatnya, dibutuhkan keteguhan iman yang senantiasa membenarkan dan membela ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.  Adanya pembenaran hukum Illahi yang haq dan sempurna inilah membuat keyakinan mentaatinya di atas Konsitusi/aturan buatan manusia.  Sifat yang lemah, terbatas dan membutuhkan yang lain merupakan bukti kelemahan manusia.  Sehingga wajar hukum yang dihasilkan cenderung mengakibatkan kemudharatan, ketidakadilan, penyelewengan hukum itu sendiri.  Berbeda dengan Allah Subhanahu Wa Ta'alaa yang Maha Sempurna, Pencipta dan Pengatur dunia dan isinya.  Maka aturan-Nya yang memiliki kemaslahatan bagi makhluk-Nya termasuk manusia.

Keyakinan terhadap kebenaran hukum Illahi inilah yang harus dipupuk dan dipelihara.  Hal tersebut membutuhkan dakwah secara terus menerus kepada umat sampai terwujud kesadaran mereka untuk kembali menerapkan aturan Islam secara kaffah/menyeluruh agar terwujud Islam Rahmatan Lil a'laamiin dengan tegaknya sistem Islam seperti contoh Rasulullah SAW. melalui Khilafah yang sudah disepakati Ulama terkemuka untuk wajib memperjuangkan sampai tegak kembali di bumi sebelum datangnya kiamat, dan berakhirnya kehidupan dunia yang fana.  Wallahu a'laam bishawwab. [] Reportase Oleh : Nita Savitri

Posting Komentar untuk "Rajab, Bulan Pembenaran Hukum Illahi di atas Konstitusi"