Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zulhas Vs Amien Rais Makin Panas


Jakarta, Visi Muslim- Sabtu, 25 Jul 2020 07:00 WIB. PAN menggelar rakernas untuk mempersiapkan pemilihan ketua umum partai itu. Sejumlah tokoh mulai dari Amien Rais hingga Zulkifli Hasan hadiri acara itu.

pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari partai berlambang matahari putih itu, adu pernyataan antara loyalisnya dengan dewan pengurus pusat partai tak terhindarkan. Loyalis mengamini perkataan Amien Rais, namun DPP PAN membantah telah mendepak Amien Rais.

Hal ini bermula dari pengakuan Amien Rais kepada Tengku Zulkarnain yang tayang di YouTube, seperti dilihat detikcom, Kamis (23/7/2020). Politikus senior itu mengaku dikeluarkan dari PAN oleh anak buahnya.

“Kemudian saya tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan anak buah saya, karena berbeda prinsipnya,” kata Amien dalam perbincangan itu.

Amien dalam tayangan Youtube itu juga mengecam sikap Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang membawa para pengurus partai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Amien kemudian membantah dirinya mengkritik pemerintah agar anaknya mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju.

“Masa saya minta anak saya jadi menterinya Jokowi? Ya Allah, nauzubillahiminzalik ya, itu adalah hoax ya, hoax. Kalau ada satu orang yang belum pernah menginjak Istana, tokoh, itu namanya Amien Rais. Alhamdulillah. Saya nggak tergoda, sedikit pun,” ucap Amien.

Menanggapi ucapan sesepuh partainya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi memberikan bantahan. Viva Yoga menilai ‘mengeluarkan Amien Rais dari PAN’ adalah kemustahilan.

“Mana mungkin Pak Amien Rais dikeluarkan dari PAN? Pak Amien adalah tokoh reformasi, salah satu pendiri PAN, pernah menjadi Ketua Umum PAN, dan menjadi personifikasi bahwa PAN itu Amien Rais, Amien Rais itu PAN,” kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi.

Viva Yoga menyampaikan Zulhas tak pernah berniat menyingkirkan Amien dari partai. Viva Yoga menyebut tak ada juga kebijakan di DPP PAN soal ‘mengeluarkan Amien Rais dari PAN’.

“Kalau ada berita yang menyatakan bahwa Pak Amien Rais telah dikeluarkan dari PAN, itu berita tidak benar dan menyesatkan. Sampai hari ini Pak Amien Rais masih milik PAN. Dan saya meragukan jika Pak Amien Rais akan mendirikan partai politik baru,” tegasnya.

Soal sikap Amien Rais yang menyebut Zulhas hendak membawa PAN merapat ke pemerintah, Viva Yoya menjelaskan pertemuan di Istana Negara hanya untuk menyambung tali silaturahmi.

Viva menerangkan bahasan PAN dengan Jokowi saat pertemuan bertujuan untuk bersama-sama membangun kekuatan menghadapi krisis di masa pandemi. Viva menegaskan PAN tetap mengawasi jalannya pemerintah dengan kritis.

“Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN tetap konsisten memperjuangkan kehidupan demokrasi di Indonesia. Konsistensi perjuangan itu tidak ditentukan oleh posisi politik, apakah PAN ada di dalam atau di luar pemerintahan. PAN akan tetap bersikap kritis konstruktif terhadap kekuasaan melalui fungsi pengawasan di lembaga legislatif,” ujar Viva.

Memanasnya situasi di internal PAN, membuat loyalis Amien Rais, Agung Mozin turut angkat bicara. Menurutnya, yang diungkapkan Amien Rais soal ‘dikeluarkan dari partai’ adalah fakta.

“Menurut saya, bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Amien Rais adalah sebuah fakta yang tidak perlu dan tidak bisa dibantah oleh siapa pun. Biarkan Pak Amien Rais menyampaikan isi hatinya dengan perasaan dengan penuh kejujuran, sehingga tidak perlu dibelok-belokkan hanya untuk pencitraan saja,” kata Agung kepada wartawan, Jumat (24/7/2020).

Bahkan Agung menyebut Zulhas hendak menyingkirkan Amien Rais sejak lama. Agung menuding Zulhas menganggap Amien Rais pengganggu.

Semua penduduk seisi negeri ini tahu, apalagi kader PAN yang sudah lama mengetahui keinginan kuat Ketua Umum PAN yang ingin meniadakan Pak Amien Rais, karena dianggap sebagai sosok yang sangat mengganggu nafsu meraih kekuasaan, sekalipun melanggar norma kepatutan dan akal sehat seluruh kader PAN. Jadi, sekali lagi, sudahlah, biarkan Pak Amien Rais yang sudah berketetapan hati mendirikan partai baru bersama pendukung setianya menjawab persoalan-persoalan rakyat saat ini,” ungkap Agung.

Agung lantas mengaku Amien Rais telah mendapat banyak dukungan untuk mendirikan partai baru. Amien Rais, dikatakan Agung, ingin melupakan PAN.

“Kami bersama Pak Amien Rais sungguh sudah ingin melupakan partai yang pernah kami dirikan 20 tahun yang lalu. Dukungan dan desakan simpatisan Pak Amien sangat deras untuk segera menghadirkan partai baru dan ini sedang kami persiapkan secara matang dan mantap,” tutur Agung.

Dalam kacamata Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pernyataan Amien Rais yang mengaku dikeluarkan dari partai merupakan bentuk sindiran terhadap DPP saat ini. Ketua DPW PAN DIY, Nazaruddin menekankan Amien Rais menyuarakan suara konstituen yang tak ingin PAN bergabung dengan pemerintah.

“Jadi gini, pernyataan Pak Amien itu kan lebih bersifat satire atau sindiran, dia menggunakan istilah dikeluarkan, tapi itu ada konteksnya, ada maknanya. Maksud Pak Amien itu gini, jadi dia kan sudah wanti-wanti sejak awal bahwa sebagai sesepuh PAN tidak setuju PAN dibawa ke rezim saat ini. Karena menurut beliau konstituen PAN itu mayoritas tidak menghendaki PAN dibawa ke rezim Jokowi,” kata Nazaruddin saat dihubungi wartawan.

Tapi justru kan Ketua Umum dan jajaran DPP PAN ngotot bergabung dengan rezim, bahkan untuk memuluskan jalan itu kan justru langkah yang diambil menyingkirkan Pak Amien dari jajaran PAN. Nah, itulah yang disebut dengan dia dikeluarkan oleh anak buahnya karena beda prinsip,” imbuh Nazaruddin.

Giliran Waketum PAN Yandri Susanto turut bersuara. Yandri menyoroti pernyataan loyalis Amien Rais, Agung Mozin soal Zulhas hendak menyingkirkan Amien Rais sejak lama.

“Itu tafsir yang salah. Jadi, nggak mungkin lah Bang Zul (Zulhas, red) mau menyingkirkan Pak Amien, dari mana rumusnya menyingkirkan Pak Amien? Jadi, nggak mungkin itu dilakukan oleh Bang Zul. Dan terbukti Bang Zul, setelah kongres di Kendari, beberapa kali minta waktu ketemu Pak Amien. Tapi, persoalannya Pak Amien yang belum kasih waktu,” kata Yandri.

“Kalau Bang Zul sampai saat ini mau ketemu Pak Amien, mau diskusi, mau ngobrol, mau berdiskusi dari hati ke hati, mau. Tapi, persoalannya Pak Amien yang belum kasih waktu,” sambung Yandri.

Yandri kemudian mempertanyakan kapasitas Agung Mozin mengomentari situasi di internal PAN. Yandri mengungkapkan Agung tak lagi menjadi bagian PAN sejak sebelum kongres di Kendari.

Omongan Agung soal rencana Amien Rais mendirikan partai baru pun diragukan oleh Yandri. Dia menilai Amien Rais cukup cerdas soal hitung-hitungan politik.

“Saya yakin kalau Pak Amien, insyaallah, kalau untuk dirikan partai baru itu berpikir panjang, karena nggak gampang mendirikan partai baru. Terbukti, di pemilu yang lalu itu, semua partai politik yang baru kan nggak ada yang masuk ke Senayan. Jadi nggak gampang. Menurut saya, Pak Amien kan orang pintar, orang cerdas, jadi nggak segampang itulah memutuskan sesuatu yang mungkin rumit dan sulit untuk dilaksanakan,” ujar Yandri.

Anak kandung Amien Rais yang juga merupakan Ketua DPP PAN, Ahmad Mumtaz Rais meminta semua pihak menenangkan diri. Ibarat kendaraan, ‘BPKB’ PAN masih tersimpan di rumah ayahandanya, meski ‘STNK’-nya berpindah-pindah tangan.

“Tenang saja, ‘BPKB’ PAN ini kan masih ada di rumah Pak Amien, dan tetap akan ada di sana, bahwa kemudian ‘STNK’nya PAN ini berpindah-pindah ke orang lain kan sesuatu yang lumrah saja dalam permotoran politik nasional,” kata Mumtaz melalui pesan singkat.

“Yang pasti motor PAN ini akan kita rawat terus, dipelihara dengan sungguh-sungguh, sehingga awet, bahkan jika perlu dipoles dan dimodifikasi sesuai dengan selera zaman now,” tambah Mumtaz.(dtk)

Posting Komentar untuk "Zulhas Vs Amien Rais Makin Panas"

close