Guru Besar UIN Sunan Ampel: Stigmatisasi Radikal terhadap Hafiz Itu Zalim Luar Biasa
Jakarta, Visi Muslim- Guru Besar UIN Sunan Ampel Prof. Dr. K.H. Ahmad Zahro, M.A. menanggapi stigmatisasi radikal terhadap hafiz Al-Qur’an yang dihembuskan rezim adalah kezaliman yang besar.
“Stigmatisasi radikal untuk hafiz Al-Qur’an, para penghafal Al-Qur’an itu jelas kezaliman luar biasa,” tuturnya dalam Diskusi Online Media Umat Narasi Radikalisme Makin Ngawur, Ahad (20/9/ 2020) di kanal Youtube Media Umat.
Sebagai bagian dari komunitas ratusan ribu para hafiz Al-Qur’an, ia tidak terima dan mempertanyakan, “Apa ada bukti atau contoh bahwa para hafiz itu “bertindak radikal”, “berbuat radikal” atau “berkata radikal”? ujarnya.
Menurutnya, tidak ada. “Kalaupun ada dalam sejarah pernah dikatakan Ibnu Muljam sebagai pembunuh Sayyidina Ali adalah hafiz Qur’an, boleh jadi pernah hafal Al-Qur’an. Tapi dalam keyakinan dan doktrin kami para hufazh, orang yang berbuat dosa besar itu pasti hilang hafalannya,” ujarnya.
Ia menilai bahwa hufazh itu (orang) yang benar-benar bersih hatinya. Tidak akan berbuat dosa besar apalagi melawan kekuasaan. “Jika kami para hufazh melawan, pastilah yang kami lawan kebatilan bukan penguasa, bukan ulil amri tapi kebatilannya, kezalimannya, kesewenang-wenangannya, “terangnya.
Baginya, terserah yang bersangkutan merasa atau tidak, mencabut atau tidak, itu haknya sebagai pejabat. “(Namun) yang bagus, cabut, akui salah terus minta maaf. Itu selesai kok,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it/MU
Posting Komentar untuk "Guru Besar UIN Sunan Ampel: Stigmatisasi Radikal terhadap Hafiz Itu Zalim Luar Biasa"