Hizbut Tahrir Wilayah Sudan: Protes di depan Dewan Menteri, Menolak Pemisahan Agama dari Negara
Khartoum, Visi Muslim- Hizbut Tahrir wilayah Sudan menggelar aksi untuk menyerukan penolakan kebijakan pemisahan antara agama dari negara (sekuler), dalam kesepakatan yang disepakati antara Perdana Menteri Abdullah Hamdok dan Abdel Aziz Al-Hilu, di hadapan Dewan Menteri, pada Rabu, (09/09/2020) pukul dua siang waktu setempat. Dimana para anggota dari Hizbut Tahrir, para pendukung dan simpatisan lainnya berbaris rapi dalam aksi tersebut. Mereka juga mengibarkan spanduk besar dan poster berukuran sedang sepanjang ratusan meter di depan gedung kabinet.
Sejumlah orasi juga disampaikan oleh setiap perwakilan, antara lain:
1. Orasi dari juru bicara resmi Hizbut Tahrir Wilayah Sudan, Ustadz Ibrahim Othman (Abu Khalil).
2. Orasi dari asisten juru bicara, Muhammad Jama (Abu Ayman).
3. Orasi dari Dr. Saad Ahmed Saad - dari perwakilan para sarjana Sudan.
4. Orasi dari Profesor Hassan Abdel Hamid - Wakil Pengamat Umum Ikhwanul Muslimin.
Ustadz Ibrahim Othman (Abu Khalil), juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Wilayah Sudan, menyampaikan orasinya di hadapan Dewan Menteri tentang realitas perjanjian berbahaya yang disepakati antara Hamdok dan Al-Hilu. Kesepakatan tersebut diyakini untuk melaksanakan agenda dan konspirasi penjajah, menyerang kepercayaan rakyat, dan menegaskan bahwa kami akan terus berjuang untuk mendirikan Khilafah Rashidah (kekhalifahan yang dibimbing dengan benar) atas metode kenabian selama kita masih hidup.
Delegasi Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir Wilayah Sudan
Alih bahasa: Gesang
Posting Komentar untuk "Hizbut Tahrir Wilayah Sudan: Protes di depan Dewan Menteri, Menolak Pemisahan Agama dari Negara"