Diduga Gangguan Jiwa, Pemukul Imam Masjid di Pekanbaru Diobservasi



Pekanbaru, Visi Muslim-  Deni Ariawan (41), tersangka kasus penganiayaan imam masjid di Pekanbaru, Riau, diduga mengalami gangguan jiwa.

Pihak kepolisian menyebut Deni akan diobservasi selama 14 hari ke depan.

"Iya (diobservasi). Selama 14 hari nunggu hasil," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang Mukmin kepada detikcom, Senin (10/5/2021).

Nandang menyebut pelaku diobservasi ke RS Jiwa Tampan setelah adanya laporan terkait pelaku mengalami gangguan jiwa. Namun, proses hukum dipastikan tetap berjalan.

"Proses sidik tetap jalan. Sambil nunggu hasil kita tetap periksa," tegas Nandang.

Imam salat subuh yang juga korban aksi pemukulan, Juhri Ashari Hasibuan (21) mengakui pelaku ada riwayat gangguan kejiwaan. Di mana, ini diketahui setelah pelaku diamankan dan diperiksa polisi.

"Sebetulnya kami pengurus, keluarga dia sudah ke polsek. Keluarga mereka kasih bukti, kartu kuning juga ada, banyak bukti-bukti ditunjukkan tadi. Memang ternyata bisa dibilang kurang waraslah, gila," kata Juhri.

Sebelumnya, pemukulan terhadap imam salat tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial (medsos). Terlihat pelaku datang dari pintu masjid sebelah kiri ketika jemaah tengah qunut di rakaat kedua salat Subuh. Pelaku langsung masuk ke barisan belakang di sisi kanan.

Pelaku lalu melewati barisan jemaah yang sedang mengangkat tangan sambil membaca doa qunut. Dari belakang, pelaku menghampiri imam setelah melewati empat saf jemaah.

Pelaku terlihat pakai celana pendek dan kaus oblong warna hitam. Pelaku lalu berdiri di depan imam salat.

"Dia masuk ke imam dan pukul punggung saya sambil bilang, 'Pak'. Tentu saya tidak jawab karena sedang salat," terang Juhri usai kejadian.

Setelah menegur, pelaku langsung menepuk pundak. Pelaku menyebut 'bisa dibetulin nggak salatnya' dengan nada keras dan berteriak. Dalam hitungan detik, pelaku langsung menampar pipi sang imam.

Jemaah yang melihat aksi pelaku memukul imam salat langsung merespons. Jemaah langsung mengamankan pelaku dan salat menjelang fajar itu akhirnya terhenti.

Juhri mengaku tidak kenal dengan pelaku karena baru 1 bulan aktif sebagai imam di masjid tersebut. Namun ia baru tahu pelaku tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian setelah diperiksa di Polsek Tampan.

Kondisi imam dipastikan dalam keadaan baik. Tidak ada luka serius akibat penganiayaan tersebut. Polisi masih mendalami kasus ini.(dtk)

Posting Komentar untuk "Diduga Gangguan Jiwa, Pemukul Imam Masjid di Pekanbaru Diobservasi"