Multaqa Ulama Aswaja Nusantara: Khilafah yang Akan Bebaskan Tanah Palestina yang Diberkahi InsyaAllah

Jakarta, Visi Muslim-  Agresi Israel selama Ramadhan yang berlanjut di Idul Fitri mendapat kecaman dari seluruh dunia. Tak terkecuali Ulama Aswaja Nusantara. Pada Sabtu (5/6/2021) Multaqa Ulama Aswaja Nusantara membahas “Kebiadaban Israel di Gaza Bukti Ketidakberdayaan, Kegagalan Kapitalisme-Demokrasi-Nasionalisme-Komunisme dan Urgensitas Khilafah.” Disiarkan langsung melalui You Tube Baitul Khair. Animo masyarakt ang hadir sungguh luar biasa. Bukti kepedulian kepada Palestina.

KH Abu Hanifah sebagai Shahibul Hajah menegaskan bahwa kita akan memberikan kontribusi mengenai sikap atas atas perampasan wilayah Palestina oleh Israel.

“Seluruh kaum muslimin mengetahui bahwa tanah Palestina sesungguhnya merupakan tanah wakaf. Bukan hanya milik bangsa Arab. Bukan hanya milik muslim Palestina saja tapi tanah Palestina adalah milik seluruh kaum muslimin,”tegasnya.

Beliau pun menjelaskan sejarah Palestina. Ketika Palestina di bawah kekuasaan Islam yang dahulu pada tahun ke-15. Pada abad keemasan pertama Islam, tanah tersebut diterima oleh Khalifah Umar Bin Khattab yang diserahkan oleh Pendeta Savonius.

“Perjanjian yang di antara isinya dalam 1 pasal menjadi kesepakatan antara Khalifah Umar Bin Khattab dengan pendeta. Salah satu pasalnya berbunyi bahwa tanah Palestina tidak boleh ada satupun telapak kaki bangsa Yahudi menginjakkan kakinya di wilayah bumi Palestina,”bebernya.

Lanjut lagi, pada tahun 1928 akhirnya jatuh ke tangan Zionis Yahudi agresor atau penjajah Zionis berhasil mendirikan entitas negaranya pada Tahun 1948 dengan menduduki 77% tanah Palestina setelah mengusir 2/3 penduduk Palestina dari tanah mereka.

“Akibatnya penduduk muslim Palestina harus terlunta-lunta. Palestina adalah tanah kaum muslimin, sehingga tidak boleh satupun manusia di dunia termasuk Yahudi yang memiliki tanah itu. Apalagi kemudian menjajah yang penduduknya mengusir penduduknya menistakan penduduknya.”

Beliau pun mengajak sebagai muslim yang lain untuk membela. Alasannya mereka adalah saudaraAyah ibunya adalah Islam.

“Oleh karena itu kita selayaknya membela saudara kita karena terintimidasi Terusir terlunta-lunta kemudian berhijrah mencari tempat perlindungan dan penjagaan. Kami berharap seruan kepada seluruh kaum muslimin untuk mengangkat pemimpin yang melaksanakan hukum-hukum syariat Islam serta institusi Khilafah dengan jihad fisabilillah bertindak secara nyata memberlakukan jihad fisabilillah yang dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita akan mendapatkan Pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Insyaallah.”

Penerapan Syariah Islam secara kaffah inilah yang akan menyelesaikanseluruh permasalahan kaum muslimin. Agenda pun berjalan lancar dan diikuti ratusan ulama’.[] Hn

Berbagi :