Tuding Bahasa Arab Ciri Teroris, Islamofobia Bikin Miris



Oleh : Khadijah Nelly, M.Pd. (Akademisi dan Pemerhati Sosial Masyarakat)


Viral! Pernyataan pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menuding banyak sekolah di Indonesia berkiblat pada militan Taliban dan bahasa Arab sebagai ciri teroris. Dia menyebutkan  ciri-ciri sekolah dan para gurunya yang mulai berkiblat ke Taliban atau ke radikalisme, diantaranya tidak mau hafal nama-nama Partai Politik. Mereka tak mau pasang foto presiden dan wapres. Lalu mereka tak mau menghafal menteri-menteri, tak mau menghafal parpol-parpol,” ujar Susaningtyas dilansir di Progam Crosscheck yang disiarkan di akun YouTube, dikutip Rabu (8/9).

Terang saja pernyataan tersebut mendapat tanggapan keras dari para ulama di tanah air. Menurut Ketua Majelis Ulama (MUI) Pusat Muhammad Cholil Nafis menilai pernyataan Susaningtyas Nefo bukan sebagai pengamat melainkan penyesat. Cholil merasa lucu dengan pernyataan tersebut. Dia menduga Susaningtyas tidak memahami bahasa Arab sehingga mengaitkannya dengan teroris. Lebih lanjut, Cholil mempertanyakan pernyataan Susaningtyas yang menganggap orang yang tak hapal nama-nama partai politik (parpol) merupakan ciri teroris. Dia menilai Susaningtyas punya logika yang kacau. Dia mempertanyakan, apa hubungan radikal dengan parpol. Dia menyontohkan, jika ada orang yang tidak mau tahu dengan parpol karena tak percaya masa disebut radikal. Dia menilai basis intelektual Susaningtyas lemah, pengamatannya kacau dan pernyataannya tendensius. Sebab, dia melanjutkan, pengamat seharusnya netral, berbasis rasional, dan argumentatif (9/9).

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi yang angkat bicara terhadap yang disampaikan pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati. Kiai Muhyiddin menyayangkan pernyataan Susaningtyas dan menilai ini bagian dari Islamofobia. Hasil pengamatan yang sarat dengan unsur Islamofobia. Itu bagian dari rekayasa keji yang bertujuan menimbulkan ketakutan di masyarakat terhadap Islam,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataannya kepada Suara Islam Online, Rabu (8/9).

Ya, pernyataan dan tudingan pengamat intelijen tersebut memang patut untuk dikritisi, sebab sangat berbahaya dan ini sangat menyakiti umat Islam tentunya. Padahal bahasa Arab adalah bahasa yang paling sempurna. Selain itu,  bahasa Arab menjadi bahasa bagi umat Islam dan jadi bahasa Alquran. Pengajaran bahasa Arab sama dengan orang mengajarkan agama. Jadi, kalau mengatakan Islam agama teroris sungguh sangat keliru. Sebab dalam Islam dan Alquran sendiri tak ada ajaran untuk menjadi teroris, bahkan Rasulullah dan sepanjang sejarah kepemimpinan Islam sangat memuliakan manusia dan tak pernah mencontohkan kekerasan. 

Justru yang mesti dipahami adalah bahwa teroris sesungguhnya adalah mereka yang melakukan invasi dan menimbulkan banyak korban di negeri-negeri kaum muslimin saat ini seperti di Palestina, Suriah, Uighur dan lainnya. The real teroris sebenarnya mereka yang selama 23 tahun telah melakukan invasi ke lusinan negara Muslim dan menimbulkan kematian jutaan kaum Muslim tak berdosa, namun dunia diam dan tak menyebutnya teroris. Maka dengan ini meminta kepada semua pihak agar menjaga persatuan dan jangan menimbulkan kegaduhan yang hanya akan merugikan umat Islam dan ajaran Islam itu sendiri. Mari jaga dan saling menghormati dan kepada siapa saja yang telah menuding Islam sebagai ajaran teroris untuk meluruskan itu, sebab ini tak berdasar dan tentu dampaknya sangat luas, jika terus di opinikan ajaran Islam adalah teroris, maka akan semakin banyak Islamofobia di tengah masyarakat.

Negara dan para ulama juga harus mengambil bagian untuk menyampaikan hal yang benar akan Islam dan ajaranya. Jangan sampai isu tentang teroris dan radikalisme terus dihembuskan pada umat Islam. Padahal masalah sebenarnya bangsa ini adalah krisis kepemimpinan dan sistem kehidupan yang tak bawa keberkahan. Justru hadirnya Islam adalah untuk membawa rahmat bagi seluruh alam dan ini sudah pernah terbukti belasan abad lamanya saat Islam memimpin dunia tak kekerasan apalagi pengrusakan. Yang ada malah seluruh umat termasuk nonmuslim hidup dalam kedamaian, kesejateraan dan merasakan keadilan. 

Posting Komentar untuk "Tuding Bahasa Arab Ciri Teroris, Islamofobia Bikin Miris"