Kontraproduktif Pidato Megawati dengan Kenyataan Kadernya
Jakarta, Visi Muslim-PKAD—Megawati sebagai pimpinan umum PDI-P dalam pidatonya selalu menyampaikan partainya anti korupsi tapi kontraproduktif dengan kenyataannya. Begitu yang disampaikan Hery Mendrofa, S. Tr. Sos (Direktur Esksekutif-Centre for Indonesian Strategis Actions) dalam Insight 126 Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) : Pidato Megawati di HUT PDI-P ke 49 : Kritik Menggelitik Pemerintahan Jokowi? Rabu (12/01/21) di YouTube Pusat Kajian dan Analisa Data.
"Poin-poin pidato Megawati cukup Kontraproduktif. Menurut saya karena sepanjang tahun ini dan sebelumnya ada beberapa hal yang bertentangan dengan apa yang disampaikan megawati. Tahun 2018 saja dalam sepekan ada tiga kader partai PDI-P yang menjabat sebagai kepala daerah yang di OTT, kemudian di tahun 2020 ada 3 orang juga kadernya yang menjabat kekuasaan publik seperti walikota dan bupati dan terakhir menteri sosial juga harus dicokok oleh KPK,"jelasnya.
Kemudian Hery melanjutkan, tapi anehnya dengan banyaknya kader PDI-P yang terlibat korupsi, partainya tetap bisa eksis hingga sekarang. Menurutnya itu bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu kurangnya literasi politik masyarakat dan adanya infrastruktur politik yang dimiliki oleh PDI-P sampai ke kepala daerah.
"Nah, penguatan literasi yang kurang memadai di masyarakat terkait partai politik, pendidikan politik dan budaya politik ini harus terus digaungkan, terutama oleh partai politik, karena merekalah entitas yang penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai partai politik," tutupnya.
Posting Komentar untuk "Kontraproduktif Pidato Megawati dengan Kenyataan Kadernya"