Kapitalisme, Sebab Kriminalitas Tak Kunjung Tuntas
Oleh: Ismawati (Sahabat Visi Muslim Media)
Sadis. Aksi pencurian berujung kekerasan terjadi di Desa Cahya Makmur, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Cahya Bumi Kabupaten OKU Timur pada Selasa (25/1/22) pagi. Budi Sadmoko (35) menjadi korban begal tewas setelah ditembak oleh pelaku begal. Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto melalui Kasat Reskrim, AKP Sapta Eka Yanto mengatakan tembakan tersebut tepat mengenai lengan atas sebelah kanan tembus ke jantung korban sehingga mengakibatkan nyawa korban tak tertolong lagi (Tribunnews.com 25/1/22).
Sementara itu, aksi jambret juga terjadi di dekat kantor Lurah Srimulya, Sako, Palembang, Sumatera Selatan. Dua pelaku jambret yakni M Taufik (30) dan Indra Widodo (28) kedapatan warga tengah menjambret wanita berusia 36 tahun. Naasnya, kedua pelaku ini nyaris tewas dibakar warga. Meskipun pada akhirnya Rabu (3/2) Indra Widodo dikabarkan telah meninggal dunia (TribunSumsel.com 3/2). Sebelumnya dikatakan bahwa Indra menjambret karena tak punya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab, istrinya kini tengah hamil sembilan bulan, sementara tersangka tidak lagi bekerja.
Sebenarnya di satu sisi miris rasanya sebagai manusia ketika melihat tersangka sampai diamuk massa atau bahkan dibakar. Namun, di sisi lain para pelaku kejahatan semakin marak terjadi yang bisa juga mengakibatkan hilangnya nyawa korban setelah merampas hartanya. Demi materi, nyawa seolah tiada harganya, siapa saja bisa membunuh. Seperti itulah pintu tindak kriminalitas terbuka lebar. Sebagian besar pelaku kriminalitas ini beralasan karena tidak memiliki uang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Wajar saja, dalam sistem ekonomi kapitalisme hari ini biaya kebutuhan hidup mahal, sementara lapangan kerja sulit dicari.
Sekularisme menjadikan individu semakin kalut dan mudah gelap mata dalam berbuat. Masyarakat semakin jauh dengan penerapan syariat Islam secara kafah (keseluruhan). Islam hanya dipahami sebatas ibadah ritual, hingga tak mampu berpengaruh pada aktivitas harian. Akibatnya dalam menjalani kehidupan manusia semakin bebas menentukan hukumnya sendiri tanpa terikat koridor agama. Entah, akan berapa banyak lagi korban berjatuhan akibat kriminalitas yang tiada batas?
Sistem kapitalisme sudah tidak mampu menyelesaikan masalah dari akarnya. Meskipun banyak pelaku yang sudah dipenjara, diamuk massa, hingga meninggal dunia. Namun, tidak membuat tingkat kejahatan menjadi berkurang, justru semakin bertambah. Setiap saat kita dipertontonkan dengan aksi serupa. Sungguh, krisis ekonomi sudah diambang batas. Masyarakat butuh solusi sistemis yang mampu menyolusi sampai ke akarnya. Sehingga kejadian seperti ini tak terulang kembali.
Negara harusnya lebih peka terhadap kondisi rakyatnya. Rakyat butuh makan, terpenuhi sandang, papan, dan pelayanan kebutuhan seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan yang gratis dan terbaik. Sayangnya, sistem kapitalisme menafikkan semua itu. Orang miskin dengan segala keterbatasannya harus rela tak terpenuhi kebutuhannya karena tak punya uang. Sadarilah bahwa kemiskinan yang merajalela menyebabkan problem sosial yang begitu besar. Tingginya angka kelaparan justru melahirkan kriminalitas.
Sejatinya dalam mengatasi masalah ini butuh sistem yang berasal dari Allah Swt, Sang Pengatur hidup manusia. Sistem ini adalah sistem Islam yang sumber hukumnya berasal dari Alqur’an dan As-Sunnah. Negara Islam akan meyakini bahwa kepemimpinan besar tanggung jawabnya dihadapan Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda : “Seorang imam (khalifah) adalah raa’in (pemelihara dan pengatur urusan rakyatnya), dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap rakyatnya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Khalifah akan menyadari betul amanah ini sehingga rasa takut akan muncul jika kebijakan yang lahir akan menimbulkan murka Allah Swt. Hal ini terwujud karena adanya pembinaan individu yang beriman dan bertakwa. Iman ini yang menjadi bekal agar setiap manusia takut pada Allah Swt. dalam berbuat. Takut akan maksiat dan berbuat dosa, sehingga ia akan sadar betul bahwa setiap aktivitas yang dilakukan senantiasa diawasi oleh Sang Pencipta.
Sistem Islam akan melahirkan sistem ekonomi berbasis Islam yang menjadikan rakyat adalah prioritas utama. Sehingga pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan tercukupi akan dipenuhi oleh negara. Dengan cara membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk kepala keluarga, penyediaan kesehatan, dan pendidikan gratis. Oleh karena itu, jika kebutuhan rakyat terpenuhi, angka kriminalitas seperti pencurian, pembegalan, perampokan yang berujung nyawa untuk mendapatkan uang akan terminimalisir.
Wallahua'lam bishowab.
Posting Komentar untuk "Kapitalisme, Sebab Kriminalitas Tak Kunjung Tuntas"