Hubbud Dunya Tumpulkan Potensi Remaja
Ilustrasi |
Oleh : Naila Dhofarina Noor S.Pd (Anggota Komunitas Penulis Muslimah Peduli Umat Kota Malang)
Rasulullah bersabda: “ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arary)-Nya pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya:…(salah satunya) seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah…” (HR. Bukhari: 1357 Muslim: 1031)
Beri aku 10 pemuda maka aku akan guncangkan dunia, begitu kalimat fenomenal yang diserukan oleh tokoh kenamaan Indonesia , Ir. Soekarno. Lantas, bagaimana kabar pemuda Indonesia saat ini?
Pemuda yang lekat dekat dengan berbagai macam pemahaman yang membentuk kepribadian mereka membutuhkan pendampingan yang tidak setengah-setengah. Dunianya saat ini khususnya lebih didominasi oleh pemahaman liberal yang justru menjerumuskan mereka dalam obsesi mencapai kepuasan duniawi yang tidak ada batasnya. Materi dan seks yang mnjadi bahan perlombaan ditengah-tengah mereka diiringi riuh tepuk tangan para kapitalis liberal. Kerusakan remaja saat ini mulai dari pergaulan bebas, narkoba, tawuran, kekerasan telah menunjukkan secara sengaja bahwa pemuda hari ini berada pada kehidupan yang buram. Mereka enggan berfikir perubahan ke arah lebih baik, enggan berfikir tentang angka kesenjangan sosial, penguasaan SDA juga lapangan kerja oleh asing yang semakin ganas, pembangunan infrasturktur negara yang berbanding lurus dengan meningkatnya hutang negara. Parahnya, mereka dikikis dari segi aqidag sehingga mereka enggan berfikir menyiapkan bekal untuk hari penghisaban nanti. Kajian keislaman sengaja dijauhkan dari para pemuda, anak rohis diberi label teroris, dan berbagai tuduhan miring yang membuat orang tua berpikir seribu kali untuk mengizinkan putra putrinya menguatkan pemahaman Islam. Padahal masa muda adalah masa yang singkat dan akan dimintai pertanggung jawaban secara khusus.
Rasulullah SAW bersabda:
“tidak akan bergeser kaki seorang manusia dari sisi Allah pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya tentang lima (perkara): tentang umurnya, untuk apa dihabiskan ?. Tentang masa mudanya, untuk apa digunakan ? Hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan ? Ilmunya, bagaimana dia amalkan ilmunya ?” (HR. Tirmidzy: 2416)
Peran negara yang seyogyanya terpanggil membangun intelektual dan kepribadian mulia para pemuda pun tergeser dengan para kapitalis yang menahkodai sistem pendidikan, dengan ditunjukkan kapitalisasi pendidkan dan kapitalisasi media. Suatu hal yang wajar terjadi selama negara bersandar pada kepentingan kapitalis liberal yang mengagungkan kebebasan, menanamkan cinta dunia dan takut mati yaitu Hubbuddunya.
Jika kita hubungkan dengan perkataan mantan perdana menteri Inggris, Wiliam Edward Glad Stones, maka akan kita temukan relevansinya. “Percuma memerangi umat Islam, kita tidak akan mampu menguasainya selama di dalam dada-dada pemuda-pemuda Islam Al-Quran masih bergelora. Tugas kita ini adalah mencabut alquran dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka.
Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat Muhammad daripada 1000 meriam. Oleh karena itu, tanamkan hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks” .
Sungguh narasi ini jika dibiarkan berlalu tanpa ada kepedulian serius dari kita, maka kita akan kehilangan pemimpin masa depan yang mampu menyelamatkan bangsa di dunia dan akhirat. Tidak ada jalan lain untuk menjadikan para remaja sebagai generasi yang tangguh kecuali hanya dengan Islam. Islam bukan sekedar agama namun juga sebuah pandangan hidup yang jika diterapkan secara sempurna maka akan mampu memberikan kemuliaan bagi semua lapisan masyarkat termasuk juga para generasi muda. Islam juga akan mendidik mereka menjadi pribadi tangguh dan pribadi pemimpin yang peduli terhadap nasib umat sehingga masa muda mereka tidak terbuang sia-sia karena di dalam Islam diajarkan agar menghargai masa, juga senantiasa dipupuk ketakwaan mereka sehingga mereka tidak akan membuang waktunya dengan hal yang sia-sia.
Sejarah Islam telah mencatat bahwa telah lahir para muda tangguh yang usia mudanya dipersembahkan untuk hal yang bermanfaat. Sebut saja Muhammad Al-Fatih di usia sekitar 21 tahun telah mampu menaklukkan konstantinopel. Abdurrahman An Nashir 21 tahun yang pada masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya. Muhammad Al Qasim 17 tahun mampu menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya. Dan masih banyak lagi contoh-contoh para pemuda tangguh di dalam sistem Islam yang telah terbukti mereka tidak membuang waktunya dengan hal yang sia-sia. Hal tersebut karena mereka menjadikan Islam sebagai jalan kehidupan sehingga mereka senantiasa terjaga ketakwaannya dan mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik dan tidak jatuh pada pemikiran cinta dunia takut mati.
Mari kita bersama-sama menyelamatkan para generasi muda kita dengan mengembalikan fitrah suci mereka yang mencintai Allah Swt dan RasulNya. Mari kita mengajak mereka untuk menjadikan Islam sebagai pandangan hidup sehingga kemuliaan bagi mereka akan terwujud, dan kelak mereka akan menjadi pemimpin umat yang takut kepada Allah dan senantiasa akan memperjuangkan Islam diseluruh penjuru negeri.[]
Posting Komentar untuk "Hubbud Dunya Tumpulkan Potensi Remaja"