Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shenzhen Kota Futuristik Percontohan IKN Nusantara



Oleh: Gesang Ginanjar Raharjo 

Kali ini kita bahas sebuah kota di Tiongkok (China) yang digadang-gadang sebagai kota percontohan bagi IKN Nusantara, Shenzhen sebuah kota di tepi timur muara sungai mutiara di provinsi selatan Guangdong, China.

Sebenarnya kota ini dulunya bukanlah tempat atau wilayah yang dianggap strategis dan tidak memiliki sejarah yang penting bagi pemerintah China seperti hal-nya kota-kota lain yang memiliki peranan penting bagi dinasti-dinasti China di masa lalu. Menurut Asia Society, kota Shenzhen atau bisa disebut dengan Bao'an atau Xin'an ini merupakan kota pelabuhan kecil di tepi timur muara sungai mutiara yang mana jumlah penduduknya pada waktu itu hanya sekitar 30.000 jiwa pada tahun 1960-an dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.

Hingga pada tahun 1979 Deng Xiaoping pemimpin tertinggi Republik Rakyat China pada saat itu menetapkan wilayah delta sungai mutiara termasuk Shenzhen sebagai zona ekonomi khusus dimana wilayah ini dikhususkan bagi para investor yang ingin menginvestasikan perusahaan-nya ke wilayah ini tidak peduli apakah dia berasal dari penduduk China maupun warga asing, regulasinya-pun sangat dipermudah oleh pemerintah China dan sejak itulah wilayah ini menjadi pusat ekonomi di China Selatan.

Gedung-gedung bertingkat mulai dibangun sarana publik mulai dibenahi bahkan Kota Shenzhen yang awalnya penduduk yang hanya 30.000 orang naik drastis menjadi 12 juta jiwa di tahun 2005, pendatang inipun berasal dari desa-desa di penjuru China yang mau merubah nasib di wilayah ini maupun warga asing yang ingin coba-coba peruntungan disana khususnya di Kota Shenzhen, dengan kemudahan regulasi ini banyak perusahaan-perusahaan swasta yang mendirikan bisnisnya disana, seperti Huawei, BYD Company, Hisense, TCL, Midea dan masih banyak lagi. 

Disektor kesehatan atau usaha kecil seperti restoran-pun juga gak kalah, kota ini sudah menerapkan pekerja robotik sebagai pemandu di rumah sakit atau pelayan restoran, gedung-gedung pencakar langit yang dihiasi lampu LED sehingga nampak sebagai kota futuristik dan pusat kemewahan, dalam hal industri teknologi juga tidak kalah, banyak perusahaan yang menghadirkan robot-robot canggih guna memudahkan pekerjaan bagi pabrik-pabrik yang ada di kota ini, bahkan saking majunya kota ini bisa dianggap setara atau bahkan mengalahkan Silicon Valley yang ada di Amerika Serikat.

Dari segi ekonomi kota ini meningkat drastis yang awalnya PDB-nya hanya 1,97 juta Yuan di tahun1979 menjadi 500 miliyar Yuan di tahun 2005, kemudahan investasi ini-lah yang membuat kota ini berubah 180°. Tapi walau terkenal Kota Modern menurut VoA News ditahun-tahun ini Kota Shenzhen sedang mengalami masalah karena dianggap sudah hilang daya tariknya, ditambah lagi adanya kasus Huawei yang dicekal di Amerika Serikat karena pembocoran data akhirnya para investor jadi mikir dua kali untuk menginvestasikan bisnisnya ke Kota ini, ditambah dampak Covid-19 dua tahun lalu melibas habis perekonomian di Kota ini akibat penerapan lockdown.

Hubungan Shenzhen dan IKN Nusantara

Kita ketahui bahwa pemerintah Indonesia sedang getolnya membangun Ibu Kota baru yang nantinya diharapkan menjadi pusat perekonomian yang menjanjikan bagi bangsa Indonesia, dalam sebuah pidato Presiden mengatakan nanti di IKN akan diterapkan model kota futuristik dimana masyarakat-nya diharuskan memakai mobil listrik, dan sarana transportasi yang memudahkan. Pemerintah RI juga bekerjasama dengan pemerintah China untuk proyek membangun IKN ini, dilansir dari CNBC pada 29 Juli 2023 kemarin otoritas Ibukota negara Nusantara baru saja menandatangani kesepakatan kerjasama pengembangan kota masa depan di IKN bersama Shenzhen.

Kepala otoritas IKN Bambang Susantono mengatakan untuk mewujudkan IKN sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan Shenzhen dianggap sebagai contoh yang bagus dan diharapkan nanti ada sharing-sharing ilmu antara kedua belah pihak yang nanti bisa diterapkan di IKN, jadi jangan heran jika pemerintah Indonesia menawarkan 34 ribu hektar lahan di IKN untuk pengusaha China, ya apalagi kalau untuk berinvestasi disana.

"Ada 34.000 ha lagi yang sudah siap lahannya dan bisa dimasuki oleh investor untuk properti, kesehatan rumah sakit misalnya, untuk pendidikan universitas dan untuk infrastruktur," kata Jokowi pada pertemuan dengan pengusaha China yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Minggu (30/7/2023). CNBC.

Bahkan Presiden Jokowi juga bertemu langsung dengan Xi Jinping untuk membahas kerjasama pengembangan IKN ini. Apapun itu semoga pemerintah kita ini tidak gegabah dalam mengambil keputusan, jangan sampai negara kita menjadi seperti di Srilanka dimana gara-gara tekena jebakan hutang ke China dan tak bisa membayar hutang akhirnya negara ini menyerahkan pelabuhan utama mereka yaitu pelabuhan Hambantota ke China sampai 99 tahun ke depan, atau ambil contoh negara-negara lain yang juga mengalami nasib serupa akibat jebakan China ini seperti Zimbabwe yang memiliki hutang ke China sekitar US$ 4 juta atau Rp 54,8 miliar, Uganda yang memiliki hutang sekitar US$ 207 juta untuk memperluas Bandara Internasional Entebbe, dan Nigeria yang mengadakan perjanjian merugikan negaranya akibat pinjaman dalam jangka panjang. China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Nigeria. Sedangkan menurut CNBC pada 15 Mei 2023 lalu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke China hingga akhir Maret 2023 mencapai US$ 20,38 miliar atau setara Rp 301,62 triliun (kurs Rp 14.800/US$). [] Wallahu'alam..! 

Posting Komentar untuk "Shenzhen Kota Futuristik Percontohan IKN Nusantara"

close